Penghargaan Amnesty International untuk LSM Zimbabwe
14 November 2008Pos polisi dan penjara di Zimbabwe dikenal baik oleh Jenni Williams. Sebagai koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat LSM WOZA aparat keamanan sudah menangkapnya 15 kali dalam beberapa tahun terakhir. Juga menjelang pemilihan umum ketika rekan-rekan separtai Mugabe khawatir kehilangan kekuasaannya karena pihak oposisi dalam putaran pertama pemilu unggul, setiap orang yang ingin berpendapat bebas harus memperhitungkannya dengan tindak kekerasan. Demikian halnya dengan aktivis politik seperti anggota WOZA. Bagi Jenni Williams kehidupan sosial dan politik di Zimbabwe dibayangi trauma tindak kekerasan seperti itu
„Sungguh sulit dipercaya, ketakutan dirasakan di seluruh jalan-jalan di Zimbabwe. Kemana pun Anda pergi ketakutan ini terasa. Tidak hanya aktivis yang ditangkap pada masa itu. Tapi juga warga biasa Zimbabwe harus memperhitungkan mengalami tindak kekerasan. Bahkan aparat keamanan sendiri merasa takut akan keamanan dirinya. Kami harus menghentikan ketakutan yang menjadi bagian kehidupan ini, harus dapat kembali dapat memutuskan bentuk kehidupan kami."
Untuk keberaniannya mengungkapkan situasi sebenarnya di Zimbabwe, Jenni Williams dan organisasinya WOZA meraih penghargaan hak asasi manusia dan Amnesty International. Sejak lama WOZA menjadi gerakan yang diakui. Sejak didirikan tahun 2003, pendukung WOZA meluas menjadi 35 ribu orang yang bergerak di bidang perbaikan sosial, ekonomi dan hak asasi manusia di Zimbabwe.
Jenni Williams: „Hak asasi manusia di Zimbabwe tidak hanya terancam tapi sama sekali tidak ada. Kami dari WOZA sangat berusaha mengurangi diskusi dan perhatian hak asasi manusia yang bersifat abstrak di tingkat politik. Bagaimana dengan pendidikan dan kesehatan? Di awal tahun 80-an Mugabe mendapat dukungan, karena eksisnya pelayanan sosial yang mendasar ini. Dan semua berpikir, sekarang akan lebih banyak sekolah, lebih banyak rumah sakit. Dan itulah nilai positif pada partainya dulu. Sekarang sekolah dan rumah sakit kosong. Para perawat dan guru meninggalkan negara kami. Anda tahu gaji guru? Hanya cukup untuk membeli dua potong roti. Bagaimana kami dapat bertahan hidup.? Sungguh sulit dibayangkan, bagaimana Partai ZANU PF mengambil hak dasar manusia seperti itu.“
Mula-mula WOZA terdiri dari sekelompok perempuan. Karena perempuanlah yang terutama merasakan pelanggaran hak-hak dasar
Jenni Williams: „Sebagai perempuan dan ibu kami memiliki tanggungjawab memberi makan anak-anak. Banyak di antara kami di rumah mengalami tindak kekerasan akibat frustrasi para pria yang kehilangan pekerjaan. Dan karena kami sebagai perempuan banyak menanggung beban ini, kami juga harus sebagai yang pertama membela diri terhadap situasi tersebut. Itulah yang menjadi dasar WOZA. Membentuk sebuah forum dimana perempuan dapat menyampaikan pendapatnya, dapat meminta pemerintah untuk bertanggung jawab. Dan suasana takut untuk melakukan hal yang luar biasa dan berani, serta menunjukkan kepada semua warga Zimbabwe bahwa terdapat jalan untuk menyatakan pendapat dan berpendirian teguh pada apa yang dikatakannya. Dengan inilah untuk jangka panjang kami dapat keluar dari ketakutan."