Dunia tengah mengalami jumlah tertinggi pengungsi dalam negeri akibat konflik bersenjata. Hanya di Suriah saja, setiap 60 menit satu keluarga terpaksa mengungsi, setidaknya menurut laporan PBB.
Iklan
Laporan yang dirilis hari Rabu (14/5) di markas PBB di Jenewa mengungkapkan bahwa 33,3 juta orang terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke tempat lain masih di dalam negeri pada akhir tahun 2013 - jumlahnya naik 4,5 juta orang dari tahun 2012. Laporan ini disusun oleh Pusat Monitor Pengungsi Internal (IDMC), bagian dari Dewan Pengungsi Norwegia.
"Jumlah pengungsi internal yang memecahkan rekor tertinggi ini mengkonfirmasi adanya tren yang mengkhawatirkan menyangkut pengungsi dalam negeri sejak IDMC pertama kali mulai memonitor dan menganalisa pengungsi pada awal tahun 90-an," ucap Jan Egeland, sekretaris jenderal Dewan Pengungsi Norwegia.
"Peningkatan secara dramatis yang terjadi pada tahun 2013 ini serta fakta bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan warga dunia dalam pengungsian mencapai 17 tahun, mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah terkait respon dan penanganan pengungsi," tambahnya.
Berdiam di Tengah Ketidakpastian
Sebuah kamp pengungsi baru di Suriah dibuka 30 April 2014 di Azraq City, sekitar 100 km di sebelah Timur ibukota Amman.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Selamat Datang di Tempat Tinggal Baru
Kamp pengungsi Azraq adalah kamp pengungsi ketiga di Yordania. Setiap harinya, sekitar 600 warga Suriah menyeberangi perbatasan ke wilayah Yordania.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Mendirikan Tempat Tinggal
Seorang pekerja mendirikan tempat tingal sementara di kamp pengungsi Azraq, yang membuka pintunya 30 April 2014. Tempat penampungan bergaya desa ini terletak 100 km di sebelah timur ibukota Yordania, Amman, dan bisa menampung hingga 130.000 pengungsi Suriah. Luas kamp ini lebih dari 15 km persegi.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Tempat Bernaung
Tempat bernaung yang menyerupai rumah ini masih dalam tahap sedang dibangun. Menurut UNHCR, 5.300 unit akan berdiri. Setiap 24 meter persegi harganya JD1,900 ($2,683).
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Secercah Harapan
Kamp pengungsi Azraq adalah kamp pengungsi ketiga di Yordania. Setiap harinya, sekitar 600 pengungsi melintasi perbatasan ke negara tetangga.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Kompleks Bangunan Yang Menyebar
Kamp pengungsi itu akan jadi tempat tinggal bagi 130.000 orang.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Penyediaan Tempat di Azraq
Ini sebuah pemandangan atas kamp pengungsi Azraq di Yordan. Kamp ini, luasnya lebih dari 15 Kilometer persegi, dan dibagi menjadi empat desa. Kamp ini akan mencakup rumah sakit dengan 50 tempat tidur, dan dijalankan oleh Palang Merah. Selain itu, di sini akan berdiri juga dua sekolah.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Punya Infrastruktur Lengkap
Kamp pengungsi itu akan mencakup prasarana lengkap, termasuk kantor polisi dan beberapa sistem penyediaan air.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
Makanan bagi Yang Membutuhkan
Program Pangan Dunia (WFP) adalah salah satu dari banyak organisasi bantuan yang akan menyediakan bantuan bagi 130.000 pengungsi Suriah.
Foto: Hamza Eqab/Transterra Media
8 foto1 | 8
Bekerjasama dengan badan pengungsi UNHCR, IDMC juga melaporkan bahwa 8,2 juta orang terpaksa mengungsi sepanjang tahun 2013, termasuk sekitar 3,5 juta warga hanya di Suriah saja, membawa total pengungsi internal secara global menjadi 6,5 juta orang.
Duapertiga lainnya dari kumulasi 33,3 juta pengungsi akibat perang di seluruh dunia sudah kabur dari kampung halaman pada tahun-tahun sebelumnya dan belum bisa kembali ke rumah mereka.
Angka ini memperlihatkan bahwa 63 persen dari total pengungsi internal di dunia terpaksa meninggalkan rumah mereka di lima negara: Suriah, Kolombia, Nigeria, Kongo dan Sudan. Jumlah pengungsi di Republik Afrika Tengah juga terus meningkat.