1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
EkonomiEropa

Pengungsi Ukraina di Cheska Bisa Bangkitkan Ekonomi

Tim Gosling
9 Juni 2022

Sekitar 6 juta pengungsi dari Ukraina lari ke luar negeri ketika terjadi invasi Rusia. Di Eropa tengah mereka mendapat sambutan hangat. Di Republik Cheska mereka bisa jadi faktor penting mendorong perekonomian.

Perusahaan di Praha mencari pekerja dari Ukraina
Perusahaan di Praha mencari pekerja dari UkrainaFoto: Tim Gosling/DW

Karena tidak berbatasan langsung dengan Ukraina, Republik Cheska kedatangan lebih sedikit pengungsi daripada beberapa negara lain yang lebih dekat. Tetapi tetap saja banyak pengungsi Ukraina yang masuk ke melalui Hungaria atau Rumania.

Kementerian Dalam Negeri Cheska mengatakan bahwa sekitar 80% dari pengungsi Ukraina yang datang ke negara ini, ingin tetap tinggal di sini. Pemerintah berharap mereka dapat membantu meringankan masalah pasar kerja di sana saat ini, yaitu kekurangan tenaga kerja yang kronis.

Republik Cheska menghabiskan bertahun-tahun sebelum pandemi COVID-19 untuk merekrut tenaga kerja, antara lain dari Ukraina, untuk mengimbangi permintaan tenaga kerja yang tinggi. Negara itu memang kekurangan tenaga kerja. Tingkat pengangguran di Cheska termasuk yang terendah di Uni Eropa selama bertahun-tahun.

Pada awal 2022, sudah ada sekitar 200.000 warga Ukraina yang tinggal dan bekerja di Republik Cheska. Ini membuat situasi lebih mudah bagi para pengungsi yang datang. Selain itu, pemerintah juga berusaha membuat kehidupan mereka lebih mudah dengan memberi akses tak terbatas ke pasar kerja dan tunjangan sosial. Pemerintah Cheska berharap, sekitar 350.000 pengungsi Ukraina yang baru tiba dapat membantu meringankan kekurangan tenaga kerja.

Anak-anak pengungsi Ukraina secepat mungkin disekolahkan di Cheska, agar orang tua mereka bisa masuk ke pasar kerjaFoto: Vit Simanek/CTK Photo/dpa/picture alliance

Sebagian besar pengungsi perempuan dan anak-anak

Menurut kantor tenaga kerja Cheska, sekitar 50.000 pengungsi Ukraina telah mendapat pekerjaan pada pertengahan Mei. Namun Tomas Prouza dari Kamar Dagang Cheska di Praha mengatakan, tidak semudah itu mengisi kekosongan. Karena 10% pria Ukraina yang bekerja di Ceska sebelum perang sekarang telah pulang ke negaranya untuk ikut berperang melawan Rusia.

"Orang-orang ini ada di sini selama bertahun-tahun. Mereka telah menyesuaikan diri, berkualifikasi baik dan telah menjadi karyawan senior yang berharga," kata Prouza. "Sekarang kami harus mencoba menggantinya dengan pemula yang perlu belajar bahasa dan dilatih."

Meskipun banyak lowongan pekerjaan, jumlah calon tenaga kerja baru tidak terlalu tinggi. Undang-undang wajib militer Ukraina melarang pria berusia antara 18 sampai 60 tahun untuk meninggalkan negaranya. Berarti, sebagian besar pengungsi adalah perempuan dan anak-anak.

Yang bisa menampung mereka dalah sektor layanan, sosial dan perawatan kesehatan. Meskipun tidak ada angka yang akurat, sektor perhotelan dan restoran juga bisa merekrut tenaga kerja baru dengan kedatangan pengungsi Ukraina.

Tomas Prouza dari Kamar Dagang Cheska di PrahaFoto: Tim Gosling/DW

Dibutuhkan pekerja terampil

Tapi untuk banyak perusahaan, tidak mudah mendapatkan pekerja terampil. Grup perbankan Moneta menjalankan kampanye yang menargetkan pengungsi Ukraina yang punya keahlian di bidang digitalisasi dan teknologi komunikasi. Kebanyakan pengungsi juga ingin secepatnya mendapat pekerjaan, dan segan mengikuti pelatihan kualifikasi lebih dulu, atau mengurus prosedur rumit untuk pengakuan kualifikasi atau penyetaraan ijazahnya.

Kebanyakan pengungsi "mencari lebih banyak pekerjaan jangka pendek, karena mereka yakin mereka akan segera pulang," kata Viktor Najmon, direktur Kantor Tenaga Kerja Cheska. "Oleh karena itu, meskipun mereka memiliki kualifikasi khusus, mereka tertarik pada pekerjaan umum. Kalau punya anak, mereka lebih memilih kesempatan kerja shift."

Tapi Tomas Prouza yakin, situasinya akan berubah karena perang di Ukraina terus berlanjut. Dia memperkirakan bahwa sektor yang mencari pekerja terampil akan lebih sukses dalam beberapa bulan mendatang.

(hp/pkp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait