Penimbun dan Pembocor Rahasia
12 Juni 2013Sejak hari pertama bekerja di Gedung Putih, Barack Obama membuat catatan bagi seluruh Kementerian dan badan pemerintah, bahwa pemerintahan dia mewajibkan diri untuk memiliki tingkat keterbukaan yang lebih daripada sebelumnya. "Bersama membangun kepercayaan publik dan sistim yang transparan dengan keterlibatan publik serta kerjasama“. Kata kunci: pemerintahan yang transparan.
Transparan atau Penuh Rahasia?
Lima tahun kemudian media membuktikan kegagalan pemerintah Obama di bidang transparansi. Di pihak lain, Presiden awal tahun inipun masih menyatakan di Google Hangout dan lewat Videochat jaringan sosial Google+: bahwa pemerintah Obama adalah yang paling transparan sepanjang sejarah AS. Lalu, siapa yang betul?
Ini tergantung bagaimana mendefinisikan transparansi. Jelas Angela Canterbury, Direktur "Project on Government Oversight”. Menurut dia, bila yang dimaksud upaya mempublikasi sebanyak mungkin data dan informasi, maka memang situs-situs banjir informasi.
Namun tambahnya, “seandainya yang dimaksudkan adalah keterangan mengenai kebijakan politik beserta prosesnya, maka pemerintah Obama lebih mirip kerang tertutup daripada saringan bolong”.
Whistleblower, Jurnalis dan Keamanan Nasional
"Keamanan nasional sangat diperhatikan di Amerika, rahasia yang bocor dikontrol secara agresif“. Begitu Yochai Benkler, profesor ilmu hukum dan direktur "Berkman Center for Internet and Society" di Universitas Harvard.
Media dan para pendukung transparansi mengkritik program rahasia pesawat tempur tanpa awak, dan justru khawatir menghadapi ketertutupan pemerintah Obama, khususnya sehubungan dengan keamanan nasional.
"Program pengawasan“ besar-besaran yang dibocorkan Edward Snowden, merupakan kasus terakhir. Snowden menjelaskan, ia ingin membongkar seberapa jauh pengawasan yang selama ini dilakukan. Snowden kini berada di Hongkong dan berharap mendapatkan suaka politik.
Sudah 6 orang pegawai pemerintah yang dituding melakukan spionase di masa jabatan Obama. Ini jumlah terbanyak sepanjang sejarah negara itu. Kasus Bradley Manning dan bocoran Wikileaks menandainya sebagai yang paling terkenal.
Sejumlah kasus lain juga menunjukkan kerasnya sikap pemerintah Obama.
2010 penerjemah Biro Investigasi Federal (FBI), Shamai Leibowitz dihukum 20 bulan penjara karena meneruskan informasi kepada seorang blogger. Dalam proses pengadilannya, bahkan hakimnya tidak tahu secara persis informasi apa yang telah dibocorkan oleh penerjemah itu.
Di pihak lain, ada dua kasus mencolok yaitu penyadapan terhadap jurnalis kantror berita AP yang dilakukan oleh Kementrian Hukum dan kasus James Rosen dari "Fox News" yang mempublikasi informasi rahasia terkait Korea Utara.
Membuat Jera ?
Bila melihat sikap keras pemerintah Obama, jumlah penyelidikan yang berlangsung dan sorotan media, bisa disimpulkan bahwa membocorkan rahasia merupakan kegiatan yang amat digemari oleh pegawai pemerintah di era internet ini. „Kenyataannya tidak begitu," sela David Pozen, dosen Ilmu Hukum di Universitas Kolumbia. "Semua indikasi menunjukkan bahwa dari dulu pembocoran rahasia sudah sering terjadi“
Pozen meragukan, bahwa ke depan, pemerintah Obama akan tetap bersikap keras dalam urusan ini. Rekannya Benkler, memiliki harapan serupa. Menurut dia, menggiring seorang whistleblower ke pengadilan itu bagai membunuh lalat dengan gada.