1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Pentagon: 'Balon Mata-mata' Cina Terbang di Atas AS

3 Februari 2023

Washington memantau balon yang diduga milik Beijing dan terbang di atas wilayah udara AS. Pentagon mengatakan balon yang terbang di atas lalu lintas udara sipil itu tak menimbulkan ancaman bagi orang-orang di darat.

Chinesischer Spionageballon über den USA
Foto: Larry Mayer/The Billings Gazette/AP/dap/picture alliance

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) sedang melacak balon mata-mata yang diduga milik Cina saat terbang di atas wilayah udara negaranya, pada Kamis (02/02).

"Jelas maksud dari balon ini adalah untuk pengawasan," kata seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS yang tidak ingin disebutkan namanya.

Pejabat itu mengatakan balon yang terlihat di atas Montana itu memiliki jalur penerbangan yang akan membawanya ke sejumlah area sensitif. Namun, dia tidak memberikan perincian spesifik.

Montana adalah rumah bagi salah satu dari tiga ladang silo rudal nuklir AS di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom.

Militer AS tidak menembak jatuh balon itu

Washington mengatakan telah melacak balon mata-mata yang dicurigai selama beberapa hari sejak memasuki wilayah udara AS.

Para pemimpin militer AS mempertimbangkan untuk menembak jatuh balon tersebut dengan jet tempur F-22, tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya karena potensi risiko keselamatan yang ditimbulkan oleh puing-puing tersebut, kata pejabat tersebut.

Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder menambahkan balon itu terbang di atas "pada ketinggian jauh di atas lalu lintas udara komersial dan tidak menimbulkan ancaman militer atau fisik bagi orang-orang di darat." 

Ketegangan membara di Taiwan

Terbangnya balon yang diduga milik Cina itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Cina di Taiwan.

Cina bertekad untuk menguasai Taiwan, wilayah yang diperintah secara independen itu, dan telah mengerahkan jet tempur dan kapal angkatan laut di sekitar pulau itu dalam beberapa bulan terakhir.

Namun, AS telah mempersenjatai Taiwan dan berjanji untuk membantu mempertahankan pulau itu jika diserang.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken akan mengunjungi Cina dalam beberapa hari mendatang.

pkp/ha (Reuters, AP, AFP)

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait