Semenjak wabah corona, pakar kesehatan kerap mengingatkan untuk mencuci tangan secara benar dan sering. Tetapi mencuci tangan tidak cukup. Bagaimana cara Anda mengeringkan tangan?
Iklan
Dr. Ines Moura dan Duncan Ewin dari University of Leeds dan profesor mereka Marc Wilcox menyelidiki seberapa cepat virus menyebar ke permukaan setelah menggunakan kamar kecil. Faktor yang diperhitungkan adalah apakah Anda mengeringkan tangan dengan mesin pengering tangan listrik, atau apakah Anda menggunakan tisu kertas. Para peneliti dari Leeds pernah melakukan percobaan serupa dengan bakteri beberapa tahun yang lalu.
Untuk percobaan baru ini, empat relawan awalnya mencemari tangan mereka dengan bakteriofag.Bakteriofag adalah virus pemakan bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia. Keempat orang tersebut tidak mencuci tangan dengan seksama setelah itu, tetapi hanya membasahi tangan. Ini adalah cara para peneliti mensimulasikan pembersihan tangan yang ceroboh.
Setelah mengeringkan tangan dengan mesin pengering atau tisu kertas, ahli higienis mengambil sampel untuk mengetahui berapa banyak virus yang ada di tangan mereka dan apakah virus ditemukan pada pakaian (relawan mengenakan celemek) dan di area permukaan seperti gagang pintu, tombol lift, dan kursi di ruang tunggu.
Hasilnya: mesin pengering tangan dan tisu kertas mengurangi kontaminasi virus di tangan. Tetapi dalam 10 dari 11 permukaan yang disentuh dan diperiksa setelahnya, para peneliti menemukan "kontaminasi lingkunganyang lebih signifikan setelah menggunakan mesin pengering tangan daripada setelah menggunakan tisu kertas".
Di Mana Sebenarnya Virus Corona Mengintai?
Khawatir tertular virus corona dari hewan peliharaan, kentang, atau bahkan kartu ulang tahun di samping tempat tidur? Anda tidak sendirian. Virus corona seolah ada di mana-mana. Benda apa saja yang aman dipegang?
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow
Gagang pintu bisa terkontaminasi?
Penelitian saat ini menyebukan, virus corona dapat bertahan hidup selama empat hingga lima hari pada permukaan benda seperti gagang pintu. Virus SARS-CoV-2 penyebab wabah corona juga dapat menyebar melalui tangan dan permukaan yang sering disentuh. Meski masih perlu dipelajari lebih lanjut, para ahli meyakini bahwa wabah COVID-19 mirip dengan virus corona jenis lainnya.
Perlu juga kewaspadaan ekstra sewaktu makan siang di kantin, jika kantin masih buka. Pada dasarnya, virus corona juga dapat menempel di peralatan makan seperti sendok dan piring lewat bersin atau batuk orang yang terinfeksi. Namun, Institut Federal Jerman untuk Penanganan Risiko, BfR, mengatakan bahwa sampai saat ini "belum diketahui ada infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebar lewat cara ini."
Foto: picture-alliance/dpa/J. Kalaene
Ragu terhadap barang impor?
Haruskah orang tua khawatir adanya kemungkinan infeksi dari mainan impor? Tidak, kata BfR. Sejauh ini, belum ada bukti adanya kasus penularan lewat mainan impor atau barang lainnya. Para ahli sejauh ini berasumsi bahwa virus sangat sensitif terhadap kondisi lingkungan. Namun patogen masih bisa menginfeksi selama beberapa hari, terutama dalam cuaca dingin dan kelembaban tinggi.
Foto: picture-alliance/dpa/S. Gollnow
Paket pos penuh virus?
Secara umum, virus corona yang menginfeksi manusia tidak bisa bertahan lama pada permukaan kering. Hidupnya virus di luar organisme manusia tergantung pada banyak faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban. BfR memperkirakan infeksi melalui pos "agak tidak mungkin." Namun, institut ini juga mengakui bahwa data yang lebih tepat tentang SARS-CoV-2 belum tersedia.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Bisakah saya terinfeksi dari hewan peliharaan?
Dapatkah anjing saya menginfeksi saya atau saya menginfeksi anjing saya? Para ahli menganggap risiko hewan peliharaan terinfeksi virus corona sangat rendah, tetapi tidak menutup kemungkinannya. Hewan-hewan itu sendiri mungkin tidak menunjukkan gejala, sehingga tidak sakit. Namun, jika hewan terinfeksi, mungkin saja mereka menularkan virus corona melalui udara atau lewat kotoran.
Foto: picture-alliance/dpa/AP/A. Tarantino
Apakah buah-buahan berbahaya?
BfR mengatakan bahwa makanan yang terkontaminasi kemungkinan tidak mentransmisikan virus SARS-CoV-2. Sejauh ini, tidak ada kasus yang terbukti. Tentu saja orang harus mencuci tangan dengan teliti sebelum menyiapkan makanan, bahkan juga jika tidak ada wabah corona. Karena virus peka terhadap panas, memanaskan makanan dapat mengurangi risiko infeksi lebih lanjut.
Foto: picture-alliance/Kontrolab/IPA/S. Laporta
Kontaminasi dari makanan beku?
Meski virus corona penyebab SARS dan MERS dikenal tidak suka panas, patogen ini bisa bertahan di suhu dingin. Virus dapat tetap menular pada suhu -20 derajat Celsius, dan bertahan dalam status beku hingga dua tahun. Namun, BfR tetap menegaskan bahwa sejauh ini, belum ada bukti rantai infeksi SARS-CoV-2 melalui konsumsi makanan, termasuk makanan beku.
Foto: picture-alliance /imageBROKER/J. Tack
Jangan makan binatang liar!
Wabah COVID-19 setidaknya menghasilkan satu hal yang positif: Cina melarang konsumsi hewan liar. Bukti telah menunjukkan bahwa virus corona jenis baru ini ditransmisikan ke manusia oleh kelelawar. Kelelawar, tentu saja, tidak bisa disalahkan atas wabah ini. Mungkin, sebenarnya hewan ini juga tidak mau jadi santapan. (ae/as)
Foto: picture-alliance/Photoshot/H. Huan
8 foto1 | 8
Bakteriofag ditemukan pada semua permukaan setelah menggunakan mesin pengering tangan, tetapi hanya pada enam permukaan setelah menggunakan tisu kertas. Rata-rata, kontaminasi permukaan sepuluh kali lebih tinggi setelah menggunakan mesin pengering tangan daripada menggunakan tisu kertas. Ada lima kali lebih banyak virus ditemukan di celemek.
Para peneliti juga menemukan bukti bahwa virus tidak hanya ditularkan langsung dari tangan ke permukaan, tetapi juga dari celemek, tetapi itu terjadi hanya setelah menggunakan mesin pengering tangan.
Oleh karena itu ahli kesehatan merekomendasikan agar rumah sakit tidak menggunakan mesin pengering tangan listrik dan sebagai gantinya menyiapkan dispenser tisu kertas. (vlz/hp)