1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Bangkitnya Hantu Penyakit Menular Seksual Sifilis

9 September 2018

Sifilis? Bukankah sudah jadi bagian dari masa lalu? Tidak Juga. Jumlah pengidap penyakit ini di seluruh dunia ternyata meningkat lagi dalam beberapa tahun terakhir.

FSU Jena Moulagen-Sammlung Wachsmodell zu Syphilis
Foto: picture-alliance/ZB/Universität Jena

Di Jerman saja pada 2007 telah dilaporkan sebanyak  4.309 kasus pengidap penyakit sifilis. Namun sepuluh tahun kemudian jumlahnya meningkat jadi 7.476 kasus. Mengapa?

Globalisasi bisa jadi salah satu penyebabnya.

Hari ini Anda ada di Berlin, besok di New York atau Bangkok. Rekan berbagi kasur pun bisa berbeda-beda tiap kota. Karena itulah kemungkinan terkena sifilis juga meningkat.

"Seks aman" yang menjadi mantra tahun 1980-an setelah merebaknya pandemi HIV tidak lagi dipraktikkan secara ketat.

Anak muda hari ini tidak mengalami kepanikan yang disebabkan oleh kasus HIV pertama dan banyak dari mereka kekurangan informasi penting yang diperlukan agar tetap aman secara seksual.

Bagaimana bisa tahu telah terinfeksi?

Tidak semua orang mengalami gejala yang sama. Dalam banyak kasus, ulkus berkembang di tempat bakteri memasuki tubuh. Ukurannya bisa beragam mulai dari diameter sebesar jerawat, tetapi bisa juga mencapai satu sentimeter.

Pada pria, ulkus terjadi di penis. Pada wanita bisa terbentuk di vagina atau di labia. Ulkus juga dapat berkembang di daerah dubur pada pria dan wanita.

"Beberapa orang mendapatkan ulkus di bibir atau lidah mereka. Tetapi bakteri juga bisa ada di jari Anda," jelas Norbert Brockmeyer dari Pusat Kesehatan Seksual dan Kedokteran di Bochum, Jerman. "Ini adalah tahap pertama sifilis."

'Nanti juga hilang sendiri'

Banyak orang sering salah menilai gejala utama ini. Mereka menganggap gejala itu nanti akan hilang dengan sendirinya. Memang pada awalnya ini sering terjadi. Setelah sekitar tiga minggu, ulkus biasanya sembuh tanpa diobati.

"Dalam periode waktu yang tidak ditentukan, ruam kulit kemudian muncul karena patogen telah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah," kata Brockmeyer.

"Pada saat ini, perubahan pada kulit terjadi di seluruh tubuh. Beberapa (luka) menonjol, ada juga yang bersisik, dan berwarna kemerahan."

Ruam ini biasanya berkembang di telapak kaki atau tangan. "Ruam sifilis tidak gatal dan mudah dibedakan dari ruam alergi," tambah dokter. Ini adalah tahap kedua dari penyakit ini.

Pada tahap tersier, tidak hanya organ dalam, sistem pernapasan, lambung dan hati yang terpengaruh, tetapi juga otot dan tulang. Keadaan berubah jadi sangat buruk ketika sebuah simpul sifilis terbentuk di aorta, arteri utama. Ini dapat menyebabkan aneurisma aorta yang mengancam jiwa.

Penyakit yang mengerikan

Sifilis adalah penyakit sistemik yang pada tahap keempat dapat memiliki efek yang tidak lagi bisa diperbaiki. Dampaknya termasuk peradangan pada jantung, kelumpuhan, penurunan fungsi hati, dan perubahan di otak.

Penyakit ini juga dapat mempengaruhi mata, dan sekitar 25 persen pasien menderita ensefalitis kronis dan peradangan otak.

"Jalur saraf dan sel-sel itu sendiri rusak," Brockmeyer menjelaskan. "Kesehatan mental dari banyak figur terkenal dianggap telah diubah oleh sifilis dengan cara ini." Termasuk Ludwig van Beethoven dan Friedrich Nietzsche, serta Katharina Agung dari Rusia.

Sifilis telah disebut "bunglon obat" karena bisa menyerupai berbagai macam penyakit. Pada akhir abad ke-19, dokter dan pelopor dunia pengobatan asal Kanada Sir William Osler bahkan mengucap: "Siapa pun yang akrab dengan sifilis tahu mengenai obat-obatan."

Bagaimana menyingkirkannya?

Masyarakat menganggap hampir semua penyakit kelamin adalah tabu. Dan karena sifilis ditularkan melalui hubungan seksual, membicarakannya secara terbuka dianggap tidak dapat diterima secara moral dan tabu. Pandangan itu sampai hari ini belum berubah.

Di sisi lain, HIV sekarang lebih diterima di masyarakat daripada sifilis.

"Ketika saya bertanya kepada orang-orang dengan infeksi HIV jika mereka ingin datang ke diskusi di televisi, banyak dari mereka mengatakan 'Ya.' Tetapi ketika saya bertanya kepada orang-orang dengan sifilis, hampir 100 persen mengatakan 'Tidak,'" ujar Brockmeyer.

"Jika patogennya menjadi resisten terhadap penisilin, kita akan memiliki masalah besar. Jadi sekarang adalah waktu untuk mengembangkan dan menguji antibiotik alternatif."

'Senjata biologis' masa lampau

Ada banyak teori tentang bagaimana sifilis sampai ke Eropa. Salah satunya mengatakan Columbus dan anak buahnya membawanya kembali ke Spanyol pada 1492 setelah penemuan mereka di Amerika.

Infeksi itu menyebar melalui Italia dan Prancis, dan segera, sifilis menjadi epidemi. Dari Eropa lah, penyakit yang juga disebut dengan "penyakit Prancis" ini menyebar ke Asia.

Jelaslah kemudian bahwa penyakit itu adalah jenis infeksi dan dapat ditularkan.

Pada masa lampau, para wanita yang menemani tentara selama perang juga merangkap sebagai pelacur.

"Jika diketahui bahwa ada wanita yang menderita sifilis, mereka kemudian dikirim ke musuh sebagai 'pesan cinta.'"

Beberapa peperangan telah berhasil dimenangkan karena 'pesan cinta' itu. Banyak tentara terinfeksi dan cepat atau lambat dilumpuhkan oleh penyakit kelamin itu. Jadi, "bahkan berabad-abad lalu 'perang biologis' sudah ada," kata Brockmeyer.

Tidak ada yang berhasil tanpa uang

Sekarang ini sifilis telah dilupakan. Inilah yang membuatnya sangat berbahaya. Lagipula, dengan melupakannya bukan berarti penyakit ini jadi hilang.

Pendidikan, konseling, diagnosa dan terapi adalah tindakan yang paling penting guna mendapatkan pemahaman lebih baik tentang penyakit infeksi yang mengancam ini.

Perlindungan terbaik adalah kondom. Ini berlaku untuk semua penyakit menular seksual, termasuk HIV. Penelitian dan pendidikan tetap diperlukan.

"Penyebaran informasi oleh karena itu menjadi prioritas utama di Pusat Kesehatan Seksual dan Kedokteran, tetapi upaya harus dilanjutkan," Norbert Brockmeyer menekankan.

Di sinilah peran uang sangat penting. "Kami masih kehilangan perspektif jangka panjang. Kami membutuhkan uang sekarang untuk melihat keberhasilan dalam lima tahun. Kami harus menggunakan setiap kemungkinan perlindungan terhadap berbagai infeksi menular seksual. Vaksinasi terhadap virus papiloma manusia, obat-obatan terhadap infeksi HIV, pemeriksaan medis preventif. "Sehingga tidak hanya infeksi sifilis yang diturunkan, tetapi semua penyakit menular seksual terus berkurang."

ae/ap

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait