1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Penyebaran HIV Menurun Drastis

21 November 2012

Kematian yang disebabkan AIDS berkurang drastis dalam dasawarsa terakhir, demikian PBB. Penelitian menunjukkan, perawatan tepat waktu bagi mereka yang telah terjangkit HIV dapat kurangi jumlah orang yang baru tertular.

ILLUSTRATION - Eine rote Aids-Schleife liegt auf einem Globus über dem Kontinent Afrika, aufgenommen in Frankfurt (Oder) am 29.11.2010. Die WHO hat den 1. Dezember als den Weltaidstag 1988 ausgerufen. Rund um den Globus erinnern am 1. Dezember verschiedenste Organisationen an das Thema Aids und rufen dazu auf, aktiv zu werden und Solidarität mit HIV-Infizierten, Aids-Kranken und den ihnen nahestehenden Menschen zu zeigen. Foto: Patrick Pleul dpa/lbn
Foto: picture-alliance/dpa

Jumlah kematian menurun menjadi 1,7 juta di tahun 2011, jumlah itu berarti pengurangan dari 2,3 juta di tahun 2005 dan 1,8 juta di tahun 2010. Demikian laporan PBB, Selasa (20/11). Jumlah orang yang baru tertular HIV, virus yang menyebabkan AIDS, juga menurun. Dengan 2,5 juta, berarti jumlah orang yang baru terinfeksi di tahun 2011 20% lebih rendah daripada di tahun 2001.

"Masyarakat internasional telah melaksanakan upaya besar untuk meletakkan landasan bagi berakhirnya epidemi AIDS," demikian dinyatakan dalam laporan. "Upaya ini bukan sekedar cita-cita saja, melainkan sudah bisa diraihnya sepenuhnya." Dalam laporan itu juga disimpulkan, walaupun AIDS tetap menjadi salah satu tantangan besar bagi dunia di bidang kesehatan, solidaritas global dalam upaya pengentasan AIDS dalam dekade terakhir berlanjut hingga hasilnya sangat baik.

Penanganan AIDS di sebuah klinik di Nigeria, antara lain dengan pelaksanaan tes.Foto: AFP/Getty Images

UNAIDS mencatat, pengurangan terbesar jumlah penularan tercapai di Karibia dan bagian benua Afrika di selatan gurun pasir Sahara. Di sana infeksi berkurang 25%. Padahal jumlah orang yang dapat mengakses narkoba di daerah itu meningkat 59% dalam dua tahun terakhir.

Jumlah Penularan Baru Menurun

Laporan itu memuji kombinasi baru obat, yang berhasil mencegah orang tertular HIV atau meninggal akibat AIDS. Sejak 1995, pengobatan yang dikenal sebagai terapi antiretroviral telah menyelamatkan 14 juta nyawa di negara-negara miskin. Itu adalah konsep kesehatan masyarakat yang rumit. Jumlahnya merujuk pada jumlah tahun yang tidak hilang akibat kematian karena AIDS. Sembilan juta dari jumlah tahun kehidupan itu berhasil diselamatkan di Afrika, di selatan gurun pasir Sahara.

Pada akhir 2011, sekitar delapan juta orang sudah mendapat perawatan dengan obat, berarti 20 kali lipat lebih banyak dibanding jumlah tahun 2003. PBB bermaksud meningkatkannya hingga 15 juta pada tahun 2015. Jadi tujuan pengurangan 50% jumlah infeksi pada tahun 2015 sudah tercapai, demikian pernyataan UNAIDS.

Proses Semakin Cepat

Perempuan muda di desa Dzimbiri, Malawi, mendapat obat agar dapat melalui tes cepat AIDS.Foto: picture-alliance/dpa

"Langkah proses semakin cepat. Sebuah langkah yang perlu 10 tahun sekarang bisa diselesaikan dalam 24 bulan," kata Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidibe. "Kita melangkah semakin cepat dan cerdas dari waktu-waktu sebelumnya. Ini jadi bukti bahwa dengan niat politik dan langkah lanjutan, tujuan bersama kita bisa tercapai."

Manica Balasegaram, dari organisasi non pemerintah Medecins Sans Frontieres (Dokter Lintas Batas) mengatakan, langkah harus dipercepat lagi, "agar setiap bulannya, lebih banyak orang mulai menggunakan perawatan HIV yang menyelamatkan hidup, dibanding di bulan sebelumnya." Jadi, menurut laporan itu, sekitar 34 juta orang hidup dengan HIV di akhir tahun 2011. Afrika, di selatan gurun pasir Sahara, menjadi daerah dengan jumlah penderita AIDS paling tinggi, di mana satu dari setiap 20 orang pasti terjangkit HIV. Jumlah itu 25 kali lipat lebih tinggi daripada di Asia, di mana lima juta orang hidup dengan HIV.

ML/HP (Reuters, dpa)