1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Penyelam Tewas Saat Selamatkan Anak-anak di Thailand

6 Juli 2018

Mantan penyelam angkatan laut Thailand meninggal dunia, dalam upaya penyelamatan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola yang terperangkap di dalam gua di Thailand.

Thailand Rettungsaktionen der SEALS
Foto: picture-alliance/AP Photo/Tham Luang Rescue Operation Center

Samarn Poonan, mantan anggota angkatan lautelit Thailand SEAL, meninggal dunia pada hari Kamis (06/07) malam saat ia bekerja di bawah air di kompleks gua, memasang tangki oksigen di sepanjang rute yang bisa berpotensi menjadi jalan keluar."Kami tidak akan membiarkan kematiannya sia-sia. Kami akan melanjutkan usahanya," ujar Komandan SEAL Laksamana Arpakorn Yuukongkaew kepada wartawan pada hari Jumat (07/07).

Sebelumnya, Samarn bekerja dengan mitranya menempatkan tangki oksigen dalam sebuah bagian di gua itu gua. Ketika mereka kembali, Samarn terjatuh di sekitar 1,5 km dari pintu masuk gua."Begitu misinya berakhir, dia kembali, tetapi di tengah perjalanan kembali, temannya menemukan Samarn terjatuh dan mencoba memompa jantungnya, tetapi nyawanya tidak bisa terselamatkan," demikian pernyataan unit SEAL dalam sebuah pernyataan.

Risikonya bisi lebih besar bagi anak-anak

Kematian penyelam itu juga menyoroti risiko bagi para anak-anak yang terperangkap dalam gua, yang tidak memiliki pengalaman menyelam, jika pihak berwenang memutuskan  mereka harus berusaha berenang keluar dari gua yang banjir.

"Anggota angkatan laut SEAL saja meninggal tadi malam. Bagaimana dengan bocah 12 tahun yang melakukannya? "Kata Rafael Aroush, seorang warga Israel yang tinggal di Thailand dan menjadi sukarelawan di lokasi tragedi tersebut. "Akan ada hujan dan banyak hal bisa menjadi tidak sesuai harapan. Saya tidak ingin mengatakannya, tapi itu bisa menjadi malapetaka," katanya lebih lanjut.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha menyatakan belasungkawa atas kematian Samarn tetapi itu tidak akan menghalangi tim penyelama untuk terus berusaha, ujar juru bicaranya. "Pihak berwenang belum kehilangan keberanian karena insiden  ini," tandas Thassada Thangkachan  pada wartawan di Bangkok.

Berkurangnya kadar oksigen di gua dan perkiraan akan turunnya hujan yang lebih lebat telah menambah tekanan pada pihak berwenang untuk menyusun rencana penyelamatan.

Membuat pipa oksigen

Para pejabat memperingatkan pada hari Jumat bahwa kadar oksigen di dalam gua telah turun dan tim penyelamat sedang berlomba untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam gua. Mereka telah bekerja sejauh lima kilometer dalam membuat "pipa oksigen" untuk mempersiapkan keluarnya tikm sepakbola itu dari gua.

Tim penyelamat, termasuk tim internasional, sedang mempertimbangkan cara-cara lain cara-cara untuk membawa kelompok itu keluar sebelum hujan lebat melanda negeri itu minggu depan yang dikhawatirkan dapat menghambat operasi penyelamatan.

ap/yf(afp/rtr)