Pengiriman paket 24 tengkorak manusia lewat jasa pengiriman Pos Indonesia ke Belanda berhasil digagalkan bea cukai Bali.
Iklan
Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPPBC TMP) Ngurah Rai, Bali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 4 dus berisikan 24 tengkorak diduga tengkorak manusia. Upaya penyelundupan digagalkan Bea Cukai Ngurai Rai dua kali, pada 11 Januari dan 18 Januari 2018.
Paket tersebut dikirimkan dengan jasa pengiriman Pos Indonesia dengan alamat tujuan di Belanda. Demikian keterangan Kepala Wilayah Bea Cukai Bali, NTB dan NTT, M. Syarif Hidayat kepada media, Jumat (09/02/2018) di aula Kantor Pos Denpasar Renon.
Tengkorak itu dikemas di dalam panci. Setiap satu panci diisi satu tengkorak manusia. "Penindakan kami lakukan 2 kali. Masing-masing pada tanggal 11 dan 18 Januari 2018. Dari 2 kali penindakan itu, kami dapatkan total 4 karton berisi 24 tengkorak manusia,” ujar Syarif.
Bangunan Kota yang Dirampok dari Yahudi
Distrik Mitte di pusat kota Berlin merupakan lokasi pembangunan yang masif. Tak banyak yang tahu, kebanyakan bangunan di pusat ibukota Jerman ini dirampas dari keluarga-keluarga Yahudi, pemilik aslinya.
Foto: Stadtmuseum Berlin/Oliver Ziebe
Ibukota tanpa pusat sejarah
Distrik Mitte di ibukota Jerman identik dengan pembangunan besar-besaran. Dekat menara TV dan Balai Kota Merah, Rotes Rathaus, berdiri berdekatan. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa sebagian besar properti di daerah ini dulunya dimiliki orang Yahudi. Keuntungan kini diraup dibuat tanpa melibatkan orang-orang yang dulunya pernah memiliki lahan tersebut.
Foto: Getty Images
Perencanaan sistematis
Dari 1.200 bangunan di pusat kota Berlin itu, setidaknya 225 di antaranya milik orang Yahudi-Jerman, sebelum tahun 1933. Setelah Hitler menjadi pemimpin Jerman, orang-orang Yahudi secara sistematis dikeluarkan dari "komunitas nasional". Undang-undang yang diskriminatif mengharuskan orang Yahudi mendaftarkan harta benda mereka, yang kemudian disita.
Foto: Sammlung Düwel Hamburg
Dilucuti kewarganegaraannya dan dirampok
Salah satu tindakan yang digunakan untuk mendapatkan akses terhadap kepemilikan properti keturunan Yahudi adalah menyangkal kewarganegaraan mereka: mencap mereka sebagai musuh negara, memaksa mereka berimigrasi dan kemudian menyita aset mereka. Mereka yang tidak meninggalkan Jerman pada tahun 1938 menderita saat pogrom Kristallnacht, malam penghancuran bisnis dan rumah Yahudi.
Foto: gemeinfrei
Rasisme terbuka
Setelah tahun 1938, pengambilalihan aset Yahudi di Berlin dibicarakan secara terbuka. Tak seperti kota-kota lain di seluruh Jerman, barang curian tersebut tak jatuh ke tangan swasta, melainkan negaralah yang menjadi penerima manfaat langsung. Fakta ini pernah dipamerkan dalam pameran foto "Robbed Centre" beberapa tahun lalu di Berlin's Ephriam Palace. Bahkan lokasi pameran ini pun hasil jarahan.
Foto: Stadtmuseum Berlin/Oliver Ziebe
Mimpi atas Germania
Apa alasan di balik nasionalisasi bangunan? Arsitek favorit Hitler, Albert Speer, diperintahkan membangun sebuah ibukota kekaisaran baru - Germania. Pusat kota bersejarah itu akan digantikan oleh gedung administrasi yang monumental. Titik pusat Germania akan dijadikan bangunan aula akbar, yang ditunjukkan di sini dalam foto untuk menggambarkan perbandingannya dengan Gerbang Brandenburg.
Foto: picture alliance / dpa
Sumbu Timur-Barat
Untuk mencapai tujuan ini, Hitler mengangkat arsitek Speer sebagai Inspektur Jenderal Bangunan di Berlin. Semua rumah keturunan Yahudi di ibukota didata dan dilaporkan ke Speer untuk dipertimbangkan apakah negara ingin menggunakan haknya untuk membeli bangunan ini. Jika rumah-rumah itu terletak di poros Timur-Barat yang direncanakan, yang melintasi pusat kota, maka harus diledakkan.
Foto: npb
Wertheim department store
Bahkan "Aryanisasi" pribadi terjadi di pusat kota. Satu kasus penting termasuk pusat perbelanjaan Wertheim. Saat pergantian abad, department store ini terkenal seperti Lafayette di Paris. Inilah wajah mal Yahudi itu di tengah lautan swastika selama Olimpiade 1936. Pada tanggal 1 Januari 1937, perusahaan tersebut dinyatakan milik "Jerman".
Foto: Stadtmuseum Berlin
Temuan seni berharga
Selama penggalian Balai Kota Merah pada tahun 2010, 11 patung yang telah dijelak-jelekkan Nazi sebagai "kemerosotan seni ", ditemukan lagi. Patung-patung itu telah disita pada tahun 1937 dari museum dan koleksi pribadi Jerman dan dilaporkan hilang atau hancur. Sebuah rumah Yahudi pernah berdiri di lokasi penemuan dan keluarga pemiliknya diasingkan.
Foto: Berlin-Mitte-Archiv
Celah lubang
Tidak hanya namanya berubah, tapi bekas jalan Königstrasse, di dekat balai Kota merah hampir tak bisa lagi dikenali. Di sebuah lahan kosong ini, rumah No. 50 pernah berdiri( ditandai warna merah di foto). Inilah wajah Berlin saat ‘Arya-nisasi‘ dimulai.
Foto: Stadtmuseum Berlin
Sebuah kota yang hancur
Banyak kosong telah lama ternganga di mana rumah Yahudi pernah berdiri. Entah rencana untuk Germania telah menyebabkan kehancuran mereka, mereka dibom dalam perang, atau pemerintah komunis Jerman Timur telah menghapus reruntuhan setelah perang.
Foto: AP
Ganti rugi minimal
Jerman Timur tidak membayar restitusi setelah Holocaust. Alasannya? Di negara komunis, seharusnya tidak ada properti pribadi. Lebih baik lagi jika negara sudah jadi pemiliknya. Setelah reunifikasi Jerman pada tahun 1990, saat ahli waris pemilik properti asli sekali lagi mencari kompensasi, mereka hanya menerima ganti rugi minimal, itupun jika dibayar.
Foto: picture-alliance/dpa
Ganti rugi yang jatuh nilainya
Mereka yang berhak atas properti ini dibayar berdasarkan estimasi dari penilaian tahun 1990. Akibatnya, ahli waris keluarga Yahudi seringkali hanya dibayari 10 persen dari nilai aslinya. Jika lahannya kosong, nilai restitusinya sama rendahnya. Dalam gambar tertera toko furnitur Gerson yang dulu terkenal di tahun 1890-an.
Foto: Stadtmuseum Berlin
Jadi 'tambang emas'
Namun, sekarang, bekas rumah kosong tersebut menjadi bangunan baru di Berlin Mitte. Apakah restitusi ahli waris harus dinegosiasikan ulang, atau jika penjualan tanah tersebut harus disalurkan ke yayasan? (Ed: Sarah Judith Hofmann/ap/hp)
Foto: Stadtmuseum Berlin
13 foto1 | 13
Curiga citra X-ray
Upaya pengiriman tengkorak manusia ini berawal dari kecurigaan pejabat Bea Cukai atas hasil pencitraan mesin X-Ray. Awalnya pengirim menjelaskan tengkorak tersebut terbuat dari bahan fiber.
Selanjutnya Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Bali melakukan pemeriksaan. "Kami sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali bahwa barang tersebut adalah tengkorak asli manusia,” tambah Syarif.
Pengirim paket itu berinisial R dan beralamat di Kuta, Denpasar. Diduga ke-24 tengkorak manusia tersebut berasal dari Kalimantan dan Papua. Hal ini antara lain dibuktikan dari aksesoris Suku Dayak yang ada pada tengkorak dan ukirannya.
Dari Gading sampai Obat Terlarang: Sitaan Bea Cukai Jerman
Apapun yang harganya mahal, pasti diminati orang dan pasti ada yang bersedia menyelundupkan. Badan bea cukai Jerman telah menerbitkan statistik 2014 tentang barang-barang yang disita. Apa saja yang berhasil dijaring?
Foto: Zollverwaltung
Di Antara Benang-Benang Karpet
Penyelundup terkenal kreatif dalam hal menyembunyikan bawaan ilegalnya. Januari lalu, pegawai bea cukai menyita sembilan karpet Persia dari Iran, di mana 45 kg heroin ditenun di antara benang-benangnya. Tampak pada foto sejumlah helai benang yang mengandung heroin.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
Sitaan Rokok Menggunung
Bekerja pada badan bea cukai bukan pekerjaan yang nyaman, karena kadang harus menghadapi kriminalitas terorganisir sehingga berisiko tinggi. Demikian ditandaskan dalam laporan tahunan Badan Cukai Jerman. Penyelundupan obat terlarang dan rokok adalah salah satu yang paling terorganisir. 2014 bea cukai Jerman sita 140 juta rokok.
Foto: picture-alliance/dpa
Obat Terlarang Tidak Kalah
Mereka juga menyita 1,6 ton mariyuana, 1,2 ton kokain, 22 kg crystal meth dan 383 kg amfetamin.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Burgi
Rokok Dalam Kue
Penyelundup kadang menggunakan "pembungkus" yang sangat enak, misalnya kue. Pegawai bea cukai juga pernah menemukan rokok dalam kaleng makanan anjing, mebel, ban mobil dan baterai. Itu hanya beberapa contoh tempat penyembunyiannya.
Foto: Zollverwaltung
Narkoba dalam Mainan
Risiko menyebabkan kecanduan sangat tinggi. Itulah benda yang sepintas lalu tampak seperti mainan anak-anak, tetapi ternyata berisi crystal meth. Karena kerja sama yang baik dengan badan penjaga keamanan di dalam dan luar negeri, bea cukai menyita 22 kg obat terlarang tahun lalu.
Foto: Zollverwaltung
Made in China
Tiga perempat barang yang disita bea cukai Jerman tahun lalu berasal dari Cina, termasuk Hong Kong. Badan bea cukai Jerman berhasil mencegah sekitar 45.000 upaya penyelundupan produk palsu ke Jerman. Produk seperti tas, kaca mata hitam, jam tangan, perhiasan adalah yang paling sering diselundupkan. Begitu menurut laporan tahunan.
Foto: picture-alliance/dpa
Mungkin Karena Lapar?
Seorang pria Italia berusaha menyelundupkan 200 burung jenis Skylark yang sudah mati, dan burung jenis lain, di lapangan udara München. Menurutnya, ia seorang pemburu amatir dan telah membunuh semua burung itu di Romania. Ia sekarang ingin membawa pulang ke Italia untuk kebutuhan sendiri. Mungkin ia lapar, atau punya banyak anak untuk diberi makan?
Foto: picture-alliance/dpa/Hauptzollamt München
Hewan Liar Yang Dilindungi
Pekerja bea cukai menyita 23 hewan reptil kecil seperti cicak ini, di rumah seorang warga Jerman berumur 51 tahun di negara bagian Rheinland Pfalz. Ia menempatkan hewan-hewan itu di terarium dan menawarkan lewat Internet seharga hingga 8.000 Euro sepasang. Gecko asal Selandia Baru termasuk hewan yang terancam punah, dan hanya bisa diekspor dengan ijin khusus.
Foto: Zollverwaltung
Kayu Sonokeling dari Gading
Gading adalah komoditi yang masih sangat diminati walaupun ada kesepakatan internasional untuk melarang perdagangannya.Sama dengan cula badak dan tanduk hewan lainnya. Bisnis ini begitu lukratif sehingga penyelundup mencoba mewarnai sehingga tampak seperti kayu dari pohon sonokeling, yang boleh diimpor ke Uni Eropa.
Foto: Reuters
Di Balik Kemilaunya
Di samping peralatan elektronik, rokok dan alkohol, perhiasan adalah benda paling populer yang sering diselundupkan. 2014 lebih dari 1.600 pelanggaran cukai didenda di Jerman.