1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Misteri MH370 Belum Terpecahkan

8 Maret 2016

Tim penyidik gabungan masih terus meraba dalam gelap terkait hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 dua tahun silam. Minimnya bukti membuat misteri seputar pesawat nahas tersebut mustahil terpecahkan.

Symbolbild Flugzeug Suche
Foto: Reuters

Dua tahun berlalu dan teka teki masih menyelimuti pesawat Malaysia Airlines MH370. Tim investigasi gabungan hingga kini masih meraba dalam gelap ihwal pesawat yang hilang bagai ditelan Bumi dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing 8 Maret 2014 tersebut.

Saat ini penyidik sedang memeriksa bukti-bukti yang jumlahnya tidak berapa. "Tim kami terus bekerja merampungkan analisa, temuan, kesimpulan dan rekomendasi keamanan penerbangan di delapan area yang terkait hilangnya pesawat MH370," tutur Ketua tim investigasi, Kok Soo Choon.

Tim penyidik yang dipimpin Malaysia itu beranggotakan investigator dari Amerika Serikat, Inggris, Cina, Perancis dan Australia. Minimnya bukti membuat penyidik kesulitan memecahkan misteri hilangnya MH370

Rute penerbangan MH370 dan lokasi puing-puing pesawat.

Beragam teori dan temuan puing

Sejauh ini teori yang beredar menyebut pesawat Boeing 777-200ER terbang melenceng dari rute penerbangan sejauh ribuan kilometer dan jatuh di Samudera Hindia di kawasan perairan Australia. Pesawat nahas itu saat dinyaklan hilang membawa seluruhnya 239 penumpang dan awak.

Sejak beberapa bulan terakhir puing-puing MH370 dilaporkan mengambang terbawa arus hingga ke Afrika. Juli tahun lalu satu bagian sayap yang disebut flaperon ditemukan di pulau Reunion, Madagaskar. Belum lama ini dua bagian pesawat lain mengambang di Mozambik dan pulau Reunion.

Potongan pesawat MH370 yang ditemukan di Mozambik.Foto: Getty Images/AFP/A. Barbier

Hingga kini tim gabungan enam negara telah mengeluarkan biaya sebesar 1,6 triliun Rupiah buat mencari bangkai pesawat di dasar laut di wilayah seluas pulau Jawa. Mereka mengatakan laporan akhir baru akan dipublikasikan jika badan pesawat dan kotak hitam telah berhasil ditemukan.

Harapan tersebut masih diutarakan Perdana Menteri Malaysia Najib Rajak. "Jika tidak maka Malaysia, Australia dan Cina akan menggelar pertemuan tiga negara untuk mengambil langkah lanjutan," tuturnya. Pihak keluarga korban mendesak agar upaya pencarian tetap dilanjutkan tanpa mengindahkan tenggat akhir investigasi bulan Juni mendatang.


rzn/as (rtr,ap)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait