1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

140709 USA CIA

14 Juli 2009

Obama mendapatkan warisan gelap pemerintahan Bush. Berbagai pelanggaran harus diselesaikan tetapi ini tidak sejalan dengan moto Obama yang selalu ingin melihat ke depan.

Presiden AS Barack Obama ketika menunjuk peimpinan baru CIA, Leon Panetta (kanan) awal tahun ini.Foto: AP

Bisa dilihat bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama tidak senang membicarakan masalah ini. Obama berkunjung ke Ghana, berbicara tentang masalah Afrika, tetapi cepat atau lambat ia harus menghadapi warisan-warisan gelap dari pemerintahan mantan Presiden George W. Bush. Dilaporkan pemerintahan Bush menolak menyelidiki kasus pelanggaran hak asasi manusia di Afghanistan karena ini dilakukan oleh seorang panglima perang yang adalah sekutu AS.

Presiden Obama mengatakan, ini merupakan tanggung jawab semua negara dan ia akan menyelidiki tuduhan ini. Obama juga menambahkan: "Kalau kami sudah menemukan semua buktinya, maka kami akan mengambil keputusan, apa yang akan kami lakukan."

Ini bukanlah keputusan tegas untuk menggali kejadian-kejadian di masa lalu. Jelas terlihat, bahwa pemerintahan Obama enggan menyelidiki metode anti teror yang digunakan pemerintahan Bush. Ini tidak sejalan dengan moto Obama yang selalu fokus ke depan, bukan melihat ke belakang. Kekuatiran yang melandasi sikap ini: melihat ke belakang dapat memecah belah Amerika Serikat.

Ketakutan ini dapat dimengerti, kalau orang melihat reaksi dari kubu Republik. Mereka menentang keras rencana Menteri Kehakiman Eric Holder untuk menunjuk seorang utusan khusus guna menyelidiki tuduhan terhadap agen dinas rahasia CIA atas kasus penganiayaan. Ini merupakan hal-hal yang sangat peka, demikian dikatakan Senator John Cormyn.

Di lain pihak banyak orang dari Partai Demokrat dan kelompok-kelompok pembela hak sipil warga yang sangat senang dengan mulai adanya penyelidikan tentang tuduhan penganiayaan ini. Sejak berbulan-bulan mereka menekan Gedung Putih yang tidakmemeriksa metode anti teror pemerintahan Bush dengan seksama. Jameel Jaffer dari sebuah kelompok pembela hak sipil warga mengatakan, sudah tiba saatnya untuk menghadapi kasus-kasus pelanggaran HAM dari pemerintahan Bush.

Penyingkapan-penyingkapan terkini ini memojokkan seorang musuh pembela hak asasi manusia: Mantan Presiden Dick Cheney. Secara jelas Cheney memberikan perintah kepada dinas rahasia CIA untuk tidak memberikan informasi apapun tentang program yang mempersiapkan CIA untuk membunuh anggota-anggota kelompok Al-Qaida kepada Kongres. Ini merupakan tuduhan-tuduhan yang kuat, demikian Senator Richard Durbin.

Menurut Jon Kyl, seorang senator dari Partai Republik, ini omong kosong. "Bukan hal yang tidak wajar kalau seorang presiden dan wakilnya merahasiakan sebuah program penting. Ini terjadi setiap hari."

Tetapi ini bukan hal biasa bagi Presiden Obama. Ia harus memperhitungkan perselisihan keras jika ia mengubah haluannya dan berkonfrontasi dengan warisan buruk dari pemerintahan Bush. Ini tidak mudah, terutama kalau pemerintahan sekarang tidak mau melakukan hal ini dengan sepenuh hati, melainkan hanya mengganti haluan karena tekanan untuk hal itu menjadi sangat besar.

Sabine Müller / Anggatira
Editor: Ziphora Robina