Seekor penyu yang dipelihara untuk atraksi turis di Thailand, nyaris mati akibat kebiasaaan memakan uang logam recehan yang dilempar wisatawan ke kolam sebagai simbol minta berkah. Dokter bedah berhasil mengangkat 1.000 keping uang logam seberat 5 kg dari perut penyu peliharaan itu.
Iklan
Hidup Penyu Tempayan yang Penuh Intaian Maut
Spesies ini dianggap rentan di kawasan Mediterania, karena jumlahnya semakin menipis. Mereka jarang bertelur dan selalu dibayangi maut. Ancaman mengintai kehdiupan mereka dari masih di dalam telur hingga dewasa.
Foto: cc by ukanda 2.0
Sebuah kehidupan bagi penyu tempayan
Penyu ini menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut dan samudera. Sang betina hanya sebentar menghampiri daratan untuk bertelur.
Foto: cc by ukanda 2.0
Melakukan pendaratan
Penyu tempayan adalah makhluk menakjubkan - tetapi juga rentan, sebagian karena mereka hanya bertelur sekali setiap dua sampai tiga tahun.
Foto: Imago/Nature Picture Library
Kembali ke laut
Setelah mereka bertelur, penyu betina kembali ke air.
Foto: picture-alliance/Mary Evans Picture Library
Bahaya mengintai
Sementara mereka mengerami telur, telur-telur mereka jadi incaran predator, termasuk manusia.
Foto: picture-alliance/AA/S. Elcin
Hidup baru
Jika telur mampu bertahan dengan aman, seekor bayi penyu tempayan pun menetas dari cangkangnya.
Foto: Imago/Nature Picture Library
Perjalanan berbahaya
Bayi penyu tersebut kemudian masih harus melakukan perjalanan berbahaya ke laut. Predator masih mengintai di sepanjang jalan. Suara keras dari aktivitas manusia juga dapat menyebabkan mereka tersesat.
Foto: picture-alliance/dpa/Katia Christodoulou
Hampir sampai laut
Sejumlah besar bayi penyu mati dalam perjalanannya menuju laut. Mereka yang mencapai air dapat tumbuh menjadi dewasa - jika mereka tidak kelaparan di hari pertama mereka.
Foto: picture-alliance/AA/S. Elcin
Menghadapi ancaman
Begitu pula dengan penyu dewasa, merekapun menghadapi berbagai ancaman di laut.penyu tempayan ini telah dilengkapi dengan paruh palsu dari titanium setelah sebelumnya mengalami kecelakaan bertabrakan dengan perahu. Penulis: Dave Keating (ap/hp)