1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perancis Lancarkan Serangan Balas Dendam

16 November 2015

Perancis memulai serangan udara terhadap ibukota IS di Suriah, Raqqa, dan melakukan razia di berbagai kota. Paris juga mewanti-wanti negara Eropa lain terhadap rencana serangan teror IS yang dikoordinasi dari Suriah.

Frankreich Luftwaffe Kampfjets
Foto: picture alliance/dpa/Ecpad Handout

Duka masih menggelayuti Paris ketika kepolisian dan militer Perancis memulai operasi balas dendam terhadap Islamic State, menyusul serangan teror yang menewaskan lebih dari 130 orang Jumat (13/11/15) silam.

Minggu (15/11/15) malam, angkatan udara Perancis melancarkan serangan udara ke kota Raqqa yang diklaim sebagai ibukota IS di Suriah. Kementrian Pertahanan di Paris mengklaim pihaknya membidik dua target yang merupakan kamp latihan dan pusat komando kelompok teror tersebut.

*Harian Jerman Bild memuat gambar bom yang digunakan militer AS buat membombardir IS di Suriah

Operasi militer di Suriah bakal mendapat dukungan dari Inggris jika Perdana Menteri David Cameron berhasil "meyakinkan parlemen" terhadap serangan udara. "Jika gagal maka itu akan merusak reputasi negeri ini di dunia," ujarnya mewanti-wanti. Inggris berniat menambah kapasitas personal dinas rahasia sebanyak 15% buat menangkal ancaman IS.

Di Paris kathedral Notre Dame mengadakan misa kudus buat mengenang korban yang tewas dalam serangan teror pada Jumat silam. "Mari berdoa untuk harapan, bukan kebencian," kata Uskup Agung Paris, Andre Vingt-Trois.

Reaksi beragam juga muncul dari berbagai politisi di dunia. Namun tidak ada yang menyerupai komentar bakal calon presiden AS, Donald Trump, yang memanfaatkan tragedi Paris buat mengkampanyekan kebebasan memiliki senjata.


Sementara itu kepolisian Perancis melakukan razia di berbagai kota. Lebih dari 150 penggerebekan dilancarkan antara lain di kota Lyon dan kawasan Grenoble. Menurut laporan media, kepolisian berhasil mengamankan senjata pelontar granat, rompi anti peluru dan beberapa pistol serta senapan serbu.

"Lebih dari enam orang" ditangkap di daerah Grenoble, tulis harian "Dauphiné Libéré." Razia juga digelar di Brussels, Belgia. "Kita tahu operasi teror telah atau sedang disiapkan, tidak cuma terhadap Perancis, tetapi juga negara-negara lain di Eropa," kata Perdana Menteri Perancis, Manuel Valls.

Menurutnya serangan di Paris "digagas, disiapkan dan dikoordinasi" di Suriah, kendati semua pelaku berkewarganegaraan Perancis. Menyusul serangan mematikan Jumat silam, Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve juga berniat menutup masjid yang dijadikan tempat radikalisasi dan mengusir "imam-imam yang mempropagandakan kebencian."

rzn/yf (afp,ap,rtr)