Vihara harimau yang terkenal di kalangan turis asing di Kanchanaburi di barat Thailand diserbu petugas gabungan. Tuduhannya penangkaran ilegal dan jual beli satwa terancam di pasar gelap.
Iklan
Petugas gabungan kepolisian dan jagawana ibaratnya menggelar perang harimau. Sejak awal pekan ini mereka mulai melakukan penyitaan harimau dari Wat Pa Luangta Bua Yanasampanno atau lebih dikenal sebagai Vihara Harimau di provinsi Kanchanburi. Tercatat 137 ekor harimau dipelihara para biksu Budhis di vihara yang terkenal sebagai atraksi wisata ini.
Perang Harimau di Thailand
00:53
Sejauh ini lebih 40 harimau disita dan diangkut ke lokasi konservasi. Tuduhan yang dilontarkan adalah: penangkaran ilegal dan jual beli satwa langka di pasar gelap. Dalam aksi razia itu, petugas juga menemukan 40 bangkai anak harimau dan beruang hitam yang disimpan di lemari pendingin.
Wakil direktur jenderal konservasi alam, taman nasional dan satwa liar Thailand, Adisorn Nuchdamrong menjelaskan, anak bangkai harimau yang ditemukan akan diperiksa, terkait asal usul genetika maupun registrasinya. Polisi menyebutkan, temuan bangkai anak harimau dan hewan langka lainnya, menjadi indikasi adanya penangkaran ilegal dan penyelundupan satwa langka.
Jangan Coba-coba Pelihara Binatang Eksotis
Walau sedang tren, para ahli sarankan JANGAN pelihara binatang eksotis. Selain mahal, perawatannya intensif, ganggu ekosistem dan sebagian juga tularkan penyakit. Beberapa binatang eksotis yang perlu dihindari:
Foto: Reuters/FB Anggoro/Antara Foto
Ular
Memelihara reptil ini baik yang beracun maupun yang tidak, belakangan jadi lambang gengsi. Tapi ular berumur panjang dan tumbuh membesar, hingga suatu saat tidak pas lagi dalam terarium. Juga patukan ular berbisa mematikan, dan belitan phyton juga bisa fatal. Florida kini juga hadapi hama phyton belang (Foto) yang dulu dilepaskan pemelihar di tahun 80-an dan berkembangbiak jadi spesies invasif.
Foto: picture alliance/AP/L. Sladky
Kura-Kura
Reptil ini lucu dan kelihatannya tak bermasalah. Tapi kura-kura bisa berumur hinga 50 tahun, dan jika membesar dan menua, tidak lagi lucu. Di Inggris kura-kura spesies asing picu masalah lingkungan nasional, karena memangsa jenis kura-kura lokal. Juga kura-kura bisa tularkan salmonela.
Foto: picture-alliance/dpa
Burung Eksotis
Burung eksotis seperti kakatua berwarna (Foto) belakangan jadi tren untuk dipelihara. Dampaknya, populasi burung di alam merosot drastis akibat penangkapan liar. Juga burung "cerdas" ini menuntut pemeliharaan intensif dan seumur hidup, karena sebagian jenisnya bisa beumur hingga 60 tahun.
Foto: cc-by:Marcel Burkhard-sa
Monyet
Memelihara monyet kerdil atau lucu belakangan juga jadi tren dan simbol status. Tapi monyet perlu banyak perhatian, sama seperti manusia, karena kalau ditelantarkan, bisa jadi agresif. Monyet yang kode genetiknya 90 persen sama dengan manusia, juga bisa tularkan penyakit seperti cacar monyet dan Herpes-B bahkan juga sejenis virus pelemah ketahanan tubuh.
Foto: picture-alliance/dpa
Orang Utan dan Kera Besar Lain
Orang utan kita tahu terancam kepunahan. Di alam bebas populasinya tinggal sekitar 60.000. Orang utan atau kera besar lain seperti Simpanse dan Bonobo adalah binatang liar yang perilakunya sulit diduga dan sekali waktu bisa agresif. Kera besar juga perlu perhatian terus menerus dan makanan terjamin agar tidak sakit, stres atau jadi agresif.
Foto: picture alliance/dpa
Kucing Besar
Orang super kaya belakangan bahkan memelihara harimau, macan tutul, macan kumbang atau singa sebagai simbol status. Kucing besar pada dasarnya adalah binatang buas yang perlu pemelihara profesional. Memelihara harimau atau singa, bukan hanya mengundang potensi bahaya bagi pemiliknya, tapi juga membahayakan eksistensi hewan itu di alam.
Foto: picture-alliance/AP
6 foto1 | 6
Berdasar konvensi CITES, penangkaran spesies yang dilindungi adalah hal terlarang. Eksistensi ratusan harimau di vihara yang terkenal ke seluruh dunia sebagai atraksi wisata itu sejak lama jadi kontroversi. Pemerintah berulangkali menuding pengurus vihara memelihara harimau tanpa izin.
Menanggapi penyitaan harimau itu, wakil ketua yayasan vihara harimau, Supitpong Pakdijarung mengatakan: "Ia menentang pemindahan harimau ke luar vihara, karena inilah rumah mereka, dan satwa itu bahagia di sini. Di saat pemerintah harus mencari uang untuk mengurusi harimau itu, kami di sini bisa membiayai dari sumbangan."
Sebelumnya vihara menawarkan kompromi, untuk mengubah atraksi harimau menjadi semacam kebun binatang. Tapi pemerintah Thailand menolaknya dengan alasan, vihara gagal menyebutkan sumber pembiayaan yang menjamin kelangsungan operasinya.
Binatang Hibrida Baru: Monster atau Hasil Evolusi Alami?
Para ilmuwan mengamati munculnya sejumlah binatang hibrida baru, hasil persilangan dua spesies berbeda. Pemicunya beragam, dari perubahan iklim sampai habitat tumpang tindih. Inilah beberapa diantaranya:
Foto: Getty Images/Afp/Tiziana Fabi
Monster dari Dunia Satwa?
Kebanyakan binatang hibrida adalah persilangan yang direkayasa manusia. Tapi perubahan lingkungan dan iklim, memaksa spesies yang tadinya memiliki habitat terpisah bisa bertemu. Lahir hibrida yang kadang memukau dan indah tapi kadang menakutkan.
Foto: imago/ZUMA Press
Efek Perubahan Iklim
Salah satu binatang hibrida adalah beruang "Grolar" persilangan Antara Grizzly dengan Beruang Kutub. Lumernya lapisan es abadi, memaksa beruang kutub bermigrasi ke selatan ke habitat beruang Grizzly. Terjadi persilangan kedua jenis beruang akibat habitat yang kini tumpang tindih.
Foto: Reuters/J. Urquhart
Evolusi Beraksi
Beberapa jenis hiu sirip hitam di kawasan laut Australia melakukan persilangan secara alami. Para ilmuwan menyebutnya "Aksi Evolusi". Dengan perkawinan silang, hiu generasi berikutnya memiliki kemampuan hidup di kawasan laut amat luas mulai dari laut tropis hingga perairan dekat kutub.
Foto: picture-alliance/WILDLIFE
Terancam Punah
Beruang kutub terancam punah akibat perkawinan silang. Pasalnya lingkungan hidup beruang kutub makin lama makin menciut, dan memaksa kawin dengan beruang Grizzly. Dampaknya, secara pelahan spesies beruang kutub akan lenyap.
Foto: AFP/Getty Images/P. J. Richards
Persilangan Tak Bertanggung jawab
Sejumlah binatang hibrida menderita kelainan genetika. Akibatnya satwa mudah diserang penyakit atau mandul. Liger misalnya, anak persilangan Singa jantan dengan Harimau betina, menjadi spesies kucing terbesar di Dunia. Binatang ini tidak ada di alam, dan dibiakkan oleh manusia yang serakah ingin mendapat uang.
Foto: picture-alliance/dpa/Y. Kurskov
Persilangan Kejutan
Sejak lama di di Eropa domba dan kambing diternakkan bersama di satu tempat. Lazimnya tidak terjadi kawin silang. Tapi di Irlandia terjadi persilangan kejutan antara kambing dan domba, melahirkan "Dombing" atau "Geep" yakni anakan dari "Goat" dan "Sheep".
Foto: picture-alliance/dpa/P. Murphy
Alam Juga Memberi Kejutan
Tidak hanya di Irlandia, di Florence, Italia, alam juga memberi kejutan. Seekor Zebra jantan kabur dari kandangnya di kebun binatang pada 2013 dan memasuki kandang keledai betina. Kawin silang ini melahirkan anak yang disebut "Zonkey" persilangan antara "Zebra" dan "Donkey".