Turki terpaksa harus terlibat langsung dalam perang melawan ISIS. Gempuran para jihadis kini sudah mendekat hingga perbatasan Turki-Suriah.
Iklan
Perang melawan kelompok teror Islamic State kini memasuki babak baru dan makin menyeret Turki untuk berpartisipasi aktif. Koalisi yang dipimpin Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke Kobani, kawasan perbatasan antara Suriah dan Turki yang jaraknya hanya 5 kilometer ke kawasan Turki hari Rabu (1/10).
Bombardemen dinilai krusial, mengingat para jihadis Islamic State telah mengepung kawasan itu selama lebih dari 2 minggu. Ratusan ribu warga Kurdi dari kawasan telah mengungsi ke wilayah Turki. Jika kubu terakhir Kurdi itu jatuh ke tangan ISIS, diperkirakan 400.000 warga sipil harus mengungsi.
Turki siap kirim pasukan
Dimensi dan areal pertempuran yang makin mendekat ke wilayah kedaulatan Turki itu, menimbulkan tekanan baru terhadap pemerintah di Ankara untuk bereaksi lebih peka dan memainkan peranan lebih besar. Karena itulah pemerintah mengajukan proposal ke parlemen, yang intinya meminta persetujuan memperluas dan menambah kekuatan militer.
Bukan Jumlah Anggota yang Jadikan IS Kuat
Melihat aksi Islamic State, banyak orang heran tentang bagaimana kelompok jihad kecil itu bisa merajalela.
Foto: picture alliance / AP Photo
Kekuatan IS kecil
Kelompok jihadi itu masih relatif merupakan kekuatan kecil dan kekuatannya tidak terletak dalam jumlah. Berikut alasan yang diidentifikasi oleh para ahli militer mengenai kenapa IS sukses.
Foto: Imago/Xinhua
Punya senjata baru
Islamic State menggunakan peralatan militer yang mereka rebut dari para musuh yang mereka taklukkan, termasuk tank-tank, Humvees, rudal dan berbagai senjata berat lainnya. Sejumlah perlengkapan, sebagian besar buatan Amerika, yang ditinggal kabur pasukan Irak yang melarikan diri ketika para jihadis meluncurkan serangan pertama mereka lebih dari dua bulan lalu, telah mengubah kemampuan IS.
Foto: picture alliance/AP Photo
Pengalaman Suriah
IS telah lama memiliki pijakan di Irak – yang bahkan menjadi tempat inkarnasi pertama kelahiran kelompok itu pada 2004 – namun apa yang membuat mereka kuat seperti hari ini adalah berkat pertempuran di negara tetangga Suriah. Mereka telah memerangi rezim Suriah dan kelompok pemberontak saingannya sejak 2011, kelihatan tidak takut mati dan mengadopsi taktik yang sangat agresif.
Foto: picture alliance/AP Photo
Memilih perang dengan cerdik
IS telah memilih perang dengan kecerdikan yang tajam, mefokuskan diri pada wilayah-wilayah Sunni di mana mereka bisa mendapatkan dukungan, infrastruktur-infrastruktur kunci atau tempat-tempat yang tidak dijaga dengan baik, serta pada saat bersamaan menghindari kekalahan yang tidak perlu untuk tetap memelihara momentum dan kesatuan di dalam organisasi.
Foto: Reuters
Propaganda efektif
IS menggunakan faktor ketakutan untuk menaklukkan seluruh kota tanpa perlawanan. Mereka menggunggah berbagai foto mengerikan orang-orang yang dipenggal dan dimutilasi, untuk merekrut dan meradikalisasi anak muda dan pada saat bersamaan membuat musuh ketakutan.
Foto: picture-alliance/dpa
Musuh yang lemah
Satu-satunya faktor tunggal terbesar yang membuat para jihadis itu kelihatan kuat adalah lemahnya para lawan mereka. “Angkatan bersenjata Kurdi relatif baik menurut standar Irak, tapi mereka betul-betul prajurit infantri yang “ringan”. Mereka yang berpengalaman memerangi Saddam Hussein telah pergi dan digantikan oleh orang-orang yang lebih muda,” kata Cordesman, mantan pejabat pertahanan AS.
Foto: Reuters
6 foto1 | 6
Disebutkan alasannya, untuk memungkinkan militer untuk menangkis serangan yang ditujukan ke Turki, oleh semua kelompok teroris dari Irak san Suriah. Konkritnya, proposal yang diajukan ke parlemen, adalah meminta mandat pengiriman pasukan Turki ke Irak dan ke Suriah.
Selain pengiriman pasukan lintas batas, Ankara juga meminta izin agar pasukan asing diperbolehkan memanfaatkan basis militer Turki, dalam operasi militer menumpas kelompok milisi ISIS.
Turki yang anggota NATO, sejauh ini menolak keterlibatan langsung dalam memerangi ISIS, dengan alasan, takut dituduh mencampuri urusan dalam negeri Suriah. Proposal dari pemerintah itu dibahas parlemen di Ankara Kamis (02/10) dan kemungkinan besar akan disetujui Dan dengan itu, perang melawan ISIS akan melibatkan Turki sebagai pemain berikutnya dalam konflik tersebut.