Perayaan Yom Kippur tanggal 9 Oktober tahun lalu di Jerman, ditandai serangan teror di sinagoge di kota Halle. Pelaku serangan gagal menerobos gerbang kayu, lalu membunuh dua orang di jalan.
Iklan
Hanya pintu kayu yang berat yang menyelamatkan sekitar 50 warga Yahudi di kota Halle yang tahun lalu sedang melakukan kebaktian di sinagoge mereka, memperingati hari libur tertinggi dalam tradisi Yahudi, Yom Kippur.
Ketika itu, ekstremis Neonazi Stephan B datang ke sinagoge itu membawa delapan senjata api, beberapa alat peledak, memakai helm dan rompi pelindung. Dia sendiri mengatakan dia ingin "membunuh sebanyak mungkin" warga Yahudi.
Stephan B menembaki pintu kayu di sinagoge untuk merusaknya, tapi gagal. Lalu dia secara acak membunuh dua orang di sekitar tempat itu, satu perempuan pejalan kaki, dan seorang pria di tempat penjualan kebab Turki.
Komunitas Yahudi di tengah isu pandemi corona dan keamanan
Yom Kippur tahun 2020 diperingati mulai tanggal 27 September, dimulai saat matahari terbenam, sampai hari berikutnya saat terbenamnya matahari. Di seluruh Jerman, anggota komunitas Yahudi sebelumnya sudah mempersiapkan diri untuk hari besar itu. Tapi bukan hanya serangan teror tahun lalu yang jadi isu besar, melainkan juga wabah corona, yang menjadi tantangan khusus bagi para pekerja di sinagoge.
Iklan
Rabbi Leo Latasch yang memimpin komunitas Yahudi di Frankfurt mengatakan, mereka harus melakukan persiapan lebih banyak. Dokter berusia 67 tahun itu bertanggung jawab atas keamanan bagi sekitar 6.500 anggota komunitas, dan harus menyiapkan area yang lebih luas sesuai protokol kesehatan corona.
Selain itu, sinagoge juga harus meningkatkan pengamanan terhadap kemungkinan serangan teror. Sejak serangan di sinagoge Halle tahun lalu, sebagian besar negara bagian Jerman telah meningkatkan dukungan anggaran bagi komunitas Yahudi, misalnya untuk memasang gerbang antipeluru.
Pemerintah federal Jerman telah mengumumkan akan memberikan dana tambahan senilai 22 juta euro untuk perlindungan fasilitas Yahudi di seluruh negeri. Sinagoge bagi komunitas Yahudi bukan hanya tempat beribadah, melainkan juga sekolah, tempat penitipan anak, dan pusat kegiatan, terutama bagi warga lanjut usia.
Perlu dana besar
Rabbi Leo Latasch mengatakan, kerjasama dengan polisi setempat sejauh ini berjalan "sangat baik". Tapi anggarannya juga tinggi. Komunitas Yahudi di Frankurt setiap tahun membayar lebih dari 1 juta Euro dari kantong sendiri untuk sektor keamanan. Sekitar 90% dana itu digunakan untuk membayar personel keamanan.
"Biayanya sudah mencapai tingkat di batas kemampuan komunitas", kata Rabbi Leo Latasch. "Tapi saya yakin kita akan menemukan solusi," tambahnya optimistis. Dia yakin para politisi Jerman menyadari pentingnya isu keamanan bagi komunitas Yahudi.
Setelah serangan di Halle, memang muncul diskusi seputar isu keamanan, terutama karena sinagoge di Halle pada peringatan Yom Kippur tahun lalu tidak mendapat pengamanan khusus dari kepolisian setempat.
Penyerangan Sinagoge di Jerman
Penyerangan sinagoge di Halle bukanlah kejadian pertama yang terjadi di Jerman dalam kurun waktu terakhir. Bahkan ketika era Nazi telah usai, gerakan anti-semitisme dan penyerangan sinagoge masih terjadi.
Foto: Imago Images/S. Schellhorn
Köln, 1959: Lambang swastika dan ujaran kebencian
Pada bulan Desember 1959, dua anggota partai ekstrimis sayap kanan Jerman Deutsche Reichspartei (DRP) menggambar lambang swastika dan menuliskan kalimat "Tuntutan Jerman: Yahudi pergi" di sebuah sinagoge di Köln. Grafiti anti-semitisme muncul di seluruh negeri. Para pelaku dihukum dan parlemen Jerman menerapkan peraturan larangan ujaran kebencian yang berlaku hingga hari ini.
Foto: picture-alliance/Arco Images/Joko
Lübeck, 1994: Sinangoge dibakar
Orang-orang di seluruh negeri dikagetkan oleh sebuah penyerangan sinagoge yang ada di utara kota Lübeck pada Maret 1994. Untuk pertama kalinya, sebuah sinagoge di Jerman dibakar. Empat ekstrimis sayap kanan dihukum karena melakukan pembakaran. Sehari setelahnya, 4.000 warga Lübeck turun ke jalan dan membentangkan slogan "Lübeck menahan nafas." Pada tahun 1995, sinagoge yang sama kembali dibakar.
Foto: picture-alliance/dpa/J. Büttner
Essen, 2000: Sinagoge dilempari batu
Lebih dari 100 orang Palestina melempari sebuah sinagoge tua yang terletak di kota Essen dengan bebatuan pada bulan Oktober 2000. Insiden tersebut terjadi ketika massa berunjuk rasa melawan "kekerasan di Timur Tengah." Seorang polisi terluka. Mahmud Alaeddin, wakil ketua delegasi umum Palestina di Jerman, menjauhkan diri dari penyerangan itu.
Foto: picture-alliance/B. Boensch
Düsseldorf, 2000: Dibakar dan dilempari batu
Seorang warga Palestina 19 tahun dan warga Maroko 20 tahun menyerang sebuah sinagoge di Düsseldorf dengan membakar dan melempari batu di bulan Oktober 2000 sebagai aksi "balas dendam" terhadap kaum Yahudi dan Israel. "Kami butuh orang-orang terhormat untuk memberontak" melawan anti-semitisme, ujar kanselir Jerman Gerhard Schröder. Pemerintah dan berbagai NGO mengkampanyekan aksi melawan ekstrimis.
Foto: picture-alliance/dpa/R. Weihrauch
Mainz, 2010: Serangan bom molotov setelah peresmian
Tak lama setelah peresmian di bulan September 2010, sinagoge di Mainz diserang pada malam hari di tanggal 30 Oktober. Bangunan yang diarsiteki Manuel Herz ini menggantikan sinagoge sebelumnya yang hancur terbakar pada masa Kristallnacht, pembantaian kaum Yahudi oleh Nazi di tahun 1938.
Foto: picture-alliance/akg/Bildarchiv Steffens
Wuppertal, 2014: Sinagoge dibakar
Pada Juli 2014, tiga pemuda Palestina mencoba membakar gerbang depan sinagoge yang ada di Wuppertal. Berdasarkan keputusan yang kontroversial, pengadilan memutuskan tidak ditemukan adanya bukti dan motif anti-semitisme. Kaum Yahudi di Jerman dan sejumlah media asing meradang. Ketua komunitas Yahudi Wuppertal menyatakan putusan tersebut sebagai undangan tindakan kriminal.
Foto: picture-alliance/dpa/C. Seidel
Berlin, 2019: Penyerang menggunakan pisau
Seorang pria sambil membawa pisau memanjat tembok pembatas sebuah sinagoge di Berlin pada malam Sabat, 4 Oktober 2019. Petugas keamanan menangkap pelaku penyerangan. Pelaku dinilai tidak memiliki motif yang jelas. Polisi pun membebaskannya kemudian, yang disebut sejumlah pemimpin Yahudi "kegagalan" dalam keadilan.
Foto: picture-alliance/dpa/Avers
Halle, 2019: Penembakan di hari Yom Kippur
Sekita 80 orang tengah berada dalam sinagoge pada Rabu siang saat tengah memperingati hari Yom Kippur, hari suci umat Yahudi. Penyerang dilaporkan berusaha melakukan penembakan ke sinagoge namun dihalangi oleh petugas keamanan. Dua pejalan kaki tewas dan dua lainnya terluka. Tersangka yang mempunyai kaitan dengan ekstrimis sayap kanan anti-semitisme dan misoginis, telah ditahan. (rap/vlz)