1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perburuan Gaddafi Berlanjut

7 September 2011

Tujuan utama Gaddafi diperkirakan Aljazair, di mana istri dan anak perempuannya sudah mendapat suaka. Juru bicara presiden Niger sementara ini membantah laporan mengenai masuknya konvoi 200 kendaraan dari Libya.

Poster Muammar al Gaddafi dicampakan di jalanan ibukota TripoliFoto: dapd

Kepala staf kepresidenan Niger, Muhammadou Isoufou, mengakui, sejumlah mantan petinggi dalam lingkaran kekuasaan rezim Gaddafi kini berada di ibukota Niamey dan diamankan di sebuah villa.

Koordinator pasukan pencari Gaddafi, Hisham Buhagiar mengatakan, Muammar al Gaddafi sudah meninggalkan kota Bani Walid. Laporan yang ia terima tiga hari lalu mengindikasikan bahwa mantan penguasa Libya itu berada di kawasan selatan Ghwat, sekitar 300 km di utara perbatasan ke Niger. Mobil yang ditumpangi Gaddafi diperkirakan terus melaju ke selatan, menuju Niger atau Chad, kata Buhagiar dalam wawancara dengan KB Reuters, Selasa (06/09).

Tapi sejumlah pengamat memperkirakan, Gaddafi dan anak lelakinya Saif al Islam berusaha menyesatkan para pencari dengan berjalan memutar ke selatan. Tujuan utama Gaddafi diperkirakan Aljazair, negara di Afrika Utara, di mana istri dan anak perempuannya sudah mendapat suaka.

Diduga Masih di Libya

Kementrian Luar Negeri Amerika Serikat juga membenarkan tibanya sejumlah mantan petinggi pemerintahan Gaddafi di Niger. Namun juru bicara Kementrian Luar Negeri di Washington, Victoria Nuland, mengatakan, pihaknya meyakini, Gaddafi tidak ada dalam rombongan tersebut. Disebutkannya, Kementrian Luar Negeri AS tidak memiliki petunjuk, bahwa Gaddafi berada di luar Libya.

Juga juru bicara rezim Gaddafi, Mussa Ibrahim, hari Selasa (06/09) lewat stasiun televisi Suriah "Ar Rai", mengatakan, Gaddafi tidak kabur ke luar negeri dan masih berada di tempat yang aman di Libya.

Menanggapi desas-desus kaburnya Gaddafi dan sejumlah mantan petinggi rezimnya ke Niger, Ketua Dewan Transisi Nasional Libya Mustafa Abdel Jalil mengatakan, "Kami tidak memiliki kontak dengan Niger dan tidak dilakukan perundingan. Pemerintah Niger belum mengakui Dewan Transisi. Apa yang bersangkutan dengan Gaddafi dan putra-putranya, kami berpegang pada aturan dan kesepakatan internasional.“

Burkina Fasso Membantah

Walaupun berbagai pihak sudah mengindikasikan, bahwa Gaddafi tidak kabur ke luar Libya, namun masih banyak yang meyakini, mantan penguasa Libya itu kemungkinan kabur ke Burkina Fasso. Negara di Afrika Barat itu sebelumnya menawarkan suaka politik kepada Gaddafi dan keluarganya.

Tapi Menteri Komunikasi Burkina Fasso Alain Edouard Traore juga membantah desas-desus bahwa Gaddafi berada di negaranya, "Informasi yang kami terima mengatakan Gaddafi tidak berada di Burkina Fasso. Di mana ia berada, di Niger atau di tempat lain, kami tidak tahu, dan juga tidak diberi tahu,"  tutur menteri komunikasi Burkina Fasso itu.

Razia Pendukung Gaddafi

Warga kulit hitam yang ditahan bekas pemberontak di Tripoli.Foto: DW

Terlepas dari perburuan mantan penguasa Libya itu, situasi di ibukota Tripoli dilaporkan berangsur normal. Warga menikmati kebebasan yang baru direbutnya. Akan tetapi kelompok bekas pemberontak kini melakukan aksi penyisiran, mencari para pendukung Gaddafi. Mereka melakukan razia dari rumah ke rumah dan menyita senjata atau dokumen.

Disebutkan, bekas pejuang mencari para pendukung setia Gaddafi yang ikut bertempur, bukan pendukung politiknya. Diduga, sejumlah mantan komandan militer rezim Gaddafi kini menyamar sebagai rakyat biasa atau ulama. Juga penyisiran warga kulit hitam di Libya terus dilancarkan, dengan alasan untuk melakukan investigasi.

Agus Setiawan/rtr/dpa/dapd/afp/dw

Editor : Vidi Legowo

 

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait

Topik terkait

Tampilkan liputan lainnya