KTT G20 di Hamburg diadakan bertepatan dengan masa perubahan besar dalam bidang ekonomi. Tiap negara mengutamakan kepentingannya, sehingga terjadi pergeseran bobot. Apa yang bisa dicapai dalam KTT G20?
Iklan
Kota Hamburg jadi lokasi KTT G20. Kota ini sudah jadi kota perdagangan sejak Abad Pertengahan, dan jadi bagian semacam zona perdagangan bebas yang terbentuk di masa itu dengan kota-kota lain. Tapi perdagangan bebas tidak berlangsung baik saat ini. Dan ini aneh, karena ekonomi dunia, jika dibandingkan, tampaknya kini sedang mengalami kemajuan. Tapi sebenar tidak demikian, kata Henning Vöpel, Direktur Institut Perekonomian Hamburg (HWWI). Menurutnya, dalam KTT G20 dibicarakan sejumlah perkembangan serius dan fundamental yang terjadi belakangan ini. Misalnya kecenderungan re-nasionalisasi politik ekonomi dan langkah proteksionisme, misalnya yang terjadi di AS.
Seharusnya ini menyenangkan kritikus globalisasi yang berdemonstrasi di Hamburg, menuntut dunia yang lebih baik. Memang ekonomi dunia yang makin saling terkait menyebabkan sejumlah pergeseran. Tapi menurut laporan Bank BIZ yang jadi organisasi utama seluruh bank penerbit mata uang, dampaknya adalah perbaikan standar hidup, jumlah kemiskinan yang berkurang bagi sejumlah besar penduduk dunia. Salah satu syaratnya: aliran bebas barang dagangan dan layanan.
Uang, Pengaruh dan Kuasa: Inilah Kelompok Negara yang Mendominasi Dunia
G20, G7 atau G77, daftar kelompok negara yang bergabung untuk memperjuangkan kepentingan bersama di tatanan global tergolong banyak. Kelompok apa yang mewakili Indonesia dan seberapa besar pengaruhnya? Simak daftarnya.
Foto: Reuters/F. Bimmer
G20: Kekuatan Ekonomi Dunia
Meski bersifat informal, keputusan yang dibuat pada KTT G20 memiliki bobot politik yang besar. Pasalnya ke-20 negara anggota G20 mewakili hampir 90 persen perekonomian global dan memiliki pengaruh besar pada perdagangan dunia dan perubahan iklim. Dua dari tiga manusia di Bumi hidup dan bekerja di salah satu negara G20. Kelompok gabungan negara industri maju dan berkembang ini dibentuk oleh G7.
G7: Ekslusifitas Negara Industri Maju
Tujuh kepala negara dan pemerintahan negara industri maju memiliki instrumen politik lain buat melebarkan pengaruhnya di dunia, yakni G7. Hampir sepersepuluh warga Bumi hidup di negara anggota G7 yang mewakili sepertiga perekonomian dunia. Meski hanya beranggotakan tujuh negara, G7 bertanggungjawab atas seperempat emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.
G8: Terkubur Oleh Konflik
Selama enambelas tahun, sampai 2014, negara-negara G7 dan Rusia bertemu secara rutin dalam KTT G8. Namun sejak aneksasi Krimea di Ukraina, Rusia diusir dari kelompok negara kaya tersebut. Keberadaan G8 turut diperhitungkan karena sering mengundang negara berkembang lain untuk berkonsultasi dalam masalah iklim atau perdagangan. G8+5 misalnya mencakup Brazil, Cina, India, Meksiko dan Afrika Selatan.
G10: Kreditur Ekonomi Dunia
Sebelas negara maju, Amerika Serikat, Italia, Jepang, Kanada, Inggris, Perancis, Jerman, Belgia, Belanda, Swedia dan Swiss, membangun aliansi 10 negara di dalam tubuh Dana Moneter Internasional (IMF). Serupa dengan IMF, G10 memberikan dana pinjaman kepada negara berkembang, seperti kepada Indonesai selama krisis moneter 1998.
G15: Kerjasama di Selatan
Untuk menggandakan pengaruh pada panggung politik internasional, sebanyak 15 negara berkembang tahun 1989 membentuk kelompok G15 yang mewakili lebih dari dua miliar penduduk Bumi. G15 yang kini telah bertambah menjadi 17 negara terutama membidik isu perdagangan dan kerjasama pembangunan antara negara di belahan Bumi selatan.
G77: Kelompok Negara Miskin
Untuk mengimbangi pengaruh negara industri maju, sebanyak 77 negara berkembang memutuskan membentuk G77 dalam sebuah konfrensi perdagangan dunia (UNCTAD). Kini G77 beranggotakan 134 negara. Kendati berjumlah banyak, pengaruh G77 pada politik global terbatas. Hal ini antara lain disebabkan oleh sejumlah negara G77 paling berpengaruh juga merupakan anggota kelompok G20. (Helle Jeppesen/rzn/hp)
6 foto1 | 6
KTT G20 terancam tidak menghasilkan apa-apa?
Apakah KTT akan tercekik banyaknya topik saling terkait yang harus dibicarkan, sehingga tidak bisa mencapai pernyataan bersama? Maret lalu, ketika para menteri keuangan G20 bertemu di Baden-Baden, itulah yang terjadi. AS memblokir pasal tentang kebebasan perdagangan. Beberapa pekan setelahnya, dalam pertemuan G7 tercapai kesepakatan minimal.
Apakah pernyataan bersama yang tercantum di atas kertas penting? Gabriel Felbermayr dari ifo-Institut di München mengatakan, dalam hal ini kepercayaan pada stabilitas perekonomian dunia dibutuhkan, dan dasarnya kerjasama. Jadi pernyataan bersedia dari semua negara dan pernyatan bersama penting. Menurutnya, bisa saja terjadi, ada negara yang tidak patuh. Tapi negara itu bisa dituduh tidak kooperatif.
Jerman dan Eropa juga semakin mendukung perdagangan adil (fair trade)
Kecenderungan ini memang ada. Tapi menurut pakar perdagangan internasional Gabriel Felbermayr, itu bermasalah. Dimulai dari kenyataan bahwa tiap pihak punya definisi berbeda dari kata "adil". Sejak Donald Trump jadi presiden AS, Eropa dan Jerman semakin berpaling ke arah Asia (Jepang, Cina, India) dalam soal perdagangan bebas dan perlindungan iklim.
Menurut Henning Vöpel dari institut perkonomian HWWI ini tanda bobot perekonomian dunia mulai bergeser. Menurutnya, sesumbar Donald Trump yang mengatakn "America first" bisa menyebabkan isolasi negara itu dan penurunan posisinya dari puncak kekuatan militer dan ekonomi dunia. Dan Cina yang melihat peluang, tentu ingin mengisi kekosongan ini, demikian Vöpel.
Inilah Aktor Utama Penentu Masa Depan Dunia
20 kepala negara dan kepala pemerintahan terkemuka hadir dalam KTT G20 di Hamburg. Inilah aktor utama terpenting yang menentukan nasib dunia saat ini dan di masa depan.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Reinhardt
Donald Trump
Tokoh paling penting adalah presiden AS Donald Trump. Lewat keputusan kontroversial, Trump membatalkan sejumlah kesepakatan global terpenting, antara lain Kesepakatan Iklim Paris dan zona perdagangan bebas. Presiden AS ini akan jadi aktor utama paling penting yang menentukan kemana arah politik global saat ini dan di masa depan.
Foto: Picture alliance/AP Images/J. Locher
Angela Merkel
Sebagai tuan rumah KTT G20 di Hamburg, Kanselir Jerman Angela Merkel memainkan peranan sentral sebagai pengimbang politik Trump. Merkel saat ini memegang posisi kuat baik di tatanan Eropa maupun internasional. Dijuluki pemimpin "negara merdeka" global, Merkel diharapkan jadi aktor yang bisa menyelamatkan masa depan dunia.
Foto: Reuters/F. Bensch
Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin kini menjadi tokoh penting yang diperhitungkan di dalam G20 maupun di panggung politik internasional. Rusia jadi salah satu pemain utama dalam krisis Suriah, Kora Utara dan Ukraina. Pertemuan Putin-Trump akan jadi acara paling penting dalam KTT G20. Hubungan Rusia-AS saat ini pada posisi terburuk dalam dekade terakhir.
Foto: Reuters
Xi Jinping
Presiden Cina, Xi Jinping berambisi meningkatkan peranan negaranya di tatanan politik dunia. Politik Trump yang memicu isolasi AS, dimanfaat untuk makin mencuatkan peranan XI dalam isu perlindungan iklim dan perdagangan bebas. Dominasi Cina di Asia dan Afrika kini juga makin kokoh. Menjelang KTT G20, Xi juga melakukan pendekatan "Panda" kepada kanselir Jerman, Merkel.
Foto: picture-alliance/AP Photo/L. Hongguang
Recep Tayyip Erdogan
Posisi presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan makin kuat setelah menang referendum konstitusi. Turki kini bisa memainkan peranan menentukan, dalam mencari solusi berbagai konflik, antara lain dalam perang Suriah, perang melawan terorisme serta krisis pengungsi di Eropa. Erdogan kini memainkan kartunya dan menekan Uni Eropa serta Jerman yang dinilai memusuhi dia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Altan
Emmanuel Macron
Presiden baru Perancis, Emmanuel Macron tiba-tiba jadi tokoh penting dalam pusaran politik Eropa dan dunia. Setelah hengkangnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, Perancis kini memainkan peranan jadi mitra tandem terpenting bagi Jerman. Paling tidak, Macron ikut memainkan pernanan penting dan menentukan masa depan Uni Eropa dan juga dunia. (as/ml)
Foto: picture-alliance/abaca/C. Liewig
6 foto1 | 6
Pergeseran dalam ekonomi internasional
Sehingga dalam KTT G20 di Hamburg, mungkin tatanan baru internasional sudah akan terlihat. Itu tergantung kesediaan Donald Trump untuk bekerjasama. Tapi para pakar ekonomi juga sudah tidak punya harapan besar pada KTT G20.
Namun Gabriel Felbermayr mengatakan, satu hal tetap harus tercapai dalam KTT. Yaitu menyampaikan isyarat bahwa kerjasama internasional harus tetap jadi prinsip yang dipegang bagi segala sesuatu yang punya relevansi di dunia global. Berpegang pada kerjasama dan kooperasi itulah hal utama yang harus terdengar dari Hamburg.
Penulis: Henrik Böhme (ml/hp)
Bintang Panggung Dunia Tampil di KTT G20 Hamburg
Sederet musisi kelas dunia juga tampil di acara KTT G20 di Hamburg. Lewat panggung musik Global Citizen Festival, para bintang dunia musik terutama menyerukan politisi puncak untuk lebih aktif memerangi kemiskinan.
Foto: Getty Images/Theo Wargo
Coldplay
Vokalis Coldplay Chris Martin 2015 menandatangni kesiapan jadi kurator Global Citizen Festival selama 15 tahun. Konser perdana event kepedulian sosial ini digelar di New York 2012 dan jadi acara rutin tahunan. Tahun silam konser juga digelar di Kanada dan India. Semua pergelaran boleh ditonton tanpa bayar alias gratis, karena tujuannya menarik kepedulian para politsi pada masalah global.
Foto: picture-alliance/AP/Dave Hogan
Shakira
Penyanyi asal Kolombian ini akan menggung bersama Coldplay. Duta UNICEF berusia 40 tahun ini, di negaranya aktif dalam program pengentasan anak-anak yang termarginalkan. Shakira mengatakan, "Kita sebagai warga global bisa menjadi generasi pertama yang menjamin semua anak mendapat akses pendidikan berkualitas, layanan kesehatan dan gizi bagus, untuk memutus lingkaran setan kemiskinan.
Foto: Getty Images/R.Juergens
Pharrell Williams
Penyanyi dan pencipta lagu dari Amerika ini, selalu tampil dalam festival amal. Pharrell Williams akan manggung di Hamburg, dengan membawa pesan politik: "Generasi mendatang layak mendapat masa depan lebih baik. Pastikan para pimpinan mengalokasikan dana untuk mengentaskan jutaan orang di dunia dari belitan kemiskinan."
Foto: Getty Images/D.Hogan
Ellie Goulding
Penyanyi Inggris Ellie Goulding dikenal sebagi dermawan dan ambil bagian dalam berbagai konser amal. Di Hambur ia tampil dengan membawa misi menggolkan tujuan festival, yakni mengimbau pimpinan negara G20 untuk menyikapi serius sasaran agenda Pembangunan Berkelanjutan PBB, dan memenuhi targetnya.
Foto: Getty Images/T.Katopodis
Demi Lovato
Demi Lovato tampil perdana di panggung konser Global Citizen padas 2016, menggantikan Selena Gomez, yang saat itu sakit. Hugh Evans, yang ikut menggagas Global Citizen, berulangkali menegaskan. "Demi terkenal sedunia untuk aktivitasnya untuk kesamaan hak serta masalah kesehatan".
Foto: picture-alliance/AP Photo/M. Sayles
Herbert Grönemeyer
Musisi Jerman berusia 61 ini aktif dalam kegiatan sosial sejak awal karirnya. Ia ikut dalam proyek Band for Africa (1985) dan dari 2005 hingga 2015 Herbert Grönemeyer jadi wajah simbol untuk kampanye "Your Voice Against Poverty," Ia juga aktif dalam berbagai konser amal, terakhir 2015 di Dresden Jerman dalam konser melawan kebencian dan xenophobia.
Foto: Getty Images/R.Juergens
Justin Trudeau
Para politisi juga ikut tampil dalam aksi tersebut. Contohnya PM Kanada Justin Trudeau, yang tampil di Montreal pada Global Citizen Festival 2016, menyatakan akan tampil lagi di Hamburg. PM Norwtegia Erna Solberg dan Presiden Argentina Mauricio Macri menjanjikan akan hadir. Tuan rumah KTT G20, Kanselir Jerman Angela Merkel, sudah diundang untuk hadir, tapi tak menjawab. Penulis: Julia Hitz (as/ml)