1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva dilantik Raja Thailand

Miranti Hirschmann23 Desember 2008

Perdana Menteri terpilih Thailand, Abhisit Vejjajiva beserta kabinet barunya dilantik oleh Raja Thailand, senin ini. Susunan kabinet yang baru masih memancing kontroversi.

Perdana Menteri baru Thailand, Abhisit VejjejivaFoto: AP
Usai upacara pelantikan itu, Abhisit Vejjajiva memberikan konferensi pers pertamanya sebagai Perdana Menteri: "Saya percaya pada negeri ini dan saya percaya terhadap warga Thailand. Saya akan membuktikan bahwa Thailand akan menjadi negara yang penuh peluang dan sebuah negeri yang tersenyum" Ia juga berjanji untuk membawa keharmonisan kembali ke Thailand. Dalam pesannya yang disiarkan lewat televisi nasional, Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej meminta agar Perdana Menteri baru dan kabinetnya untuk saling membantu agar dapat memberi negara itu kedamaian dan keteraturan, juga melepaskan negeri itu dari kemelut yang berkepanjangan. Minggu lalu, Partai Demokrat Thailand berhasil mengumpulkan cukup suara untuk memenangkan pemilihan Perdana Menteri ke empat dalam 2 tahun belakangan ini. Beberapa anggota kabinet yang dibentuk oleh Abhisit Vejjaviva, dianggap kontroversial. Diantaranya, Menteri Luar negeri Kasit Piromya, diplomat berpengalaman yang merupakan salah satu pendukung vokal dalam pendudukan bandara internasional Suvarnabhumi pada November lalu. Pendudukan bandara itu memicu kerugian besar dalam sektor ekonomi Thailand dan harus dipulihkan oleh kabinet yang baru. Tim ekonomi yang dipimpin langsung oleh Menteri ekonomi Thailand yang baru, Korn Chatikavanij adalah rekan Perdana Menteri Abhisit Vejjaviva saat menuntut ilmu di Universitas Oxford, Inggris. Menteri perdagangan mengatakan bahwa nilai ekspor Thailand dalam bulan November menurun tajam untuk pertama kalinya dalam 6 tahun terakhir. Hal ini tak lain disebabkan oleh pendudukan bandara. Para tokoh pengusaha Thailand mengkritik pilihan anggota tim ekonomi lain yang bertugas untuk menyegarkan nasib negeri itu dari pukulan krisis ekonomi global dan juga kerusuhan politik negeri itu. Penunjukkan mantan jendral angkatan darat, Jendral Prawit Wongsuwon sebagai Menteri Pertahanan juga memicu kemarahan para pendukung Thaksin. mantan Perdana Menteri Thaksin Sinawatra digulingkan oleh kudeta militer tahun 2006. Namun Prawit Wongsuwon mengatakan ia tidak akan membuat keretakan lebih jauh. Pemilihan menteri menteri dalam kabinet ini sebagian dipengaruhi oleh tuntutan memasukkan anggota partai koalisi yang telah mendukung Abhisit Vejjaviva yang dan juga bekas anggota People Power Party, yang telah menyeberang. Berdasarkan keputusan mahkamah konstitusional awal Desember, partai tersebut dilarang untuk beraktifitas.