1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PM Libanon Mundur

4 November 2017

Merasa hidupnya terancam, Perdana Menteri Libanon Saad Hariri mengundurkan diri. Bersamaan dengan itu, ia pun mengritik Irak.

Saad Hariri Libanon
Foto: picture-alliance/dpa/W.Hamzeh

Perdana Menteri Libanon Saad Hariri membuat sebuah pernyataan di mana dia menyalahkan Iran karena mencampuri urusan negara-negara Arab. Dia juga mengatakan bahwa dia merasa kehidupannya terancam dalam iklim politik saat ini di negaranya.

Pengumuman  pengunduran dirinya yang mengejutkan disampaikan pada hari Sabtu (04/11). Hariri mengatakan dalam sebuah pernyataan di televisi bahwa dia merasakan adanya sebuah "rencana yang menargetkan hidupnya" dalam iklim politik yang serupa dengan yang dialami mendiang ayahnya, mantan Perdana Menteri Lebanon Rafik Hariri.

Rafik Hariri tewas dalam ledakan bersama 21 orang lainnya di ibukota Beirut, pada Februari 2005, dalam situasi yang tidak mengalami kejelasan.

Saad Hariri juga mengkritik Iran, dengan mengatakan bahwa Iran mencampuri uruan negera-negara Arab dan menimbulkan keresahan. Milisi Hizbullah, yang menurutnya menikmati dukungan Iran, juga mendapat kecaman dari Hariri, yang diangkat menjadi perdana menteri akhir tahun 2016.

Pengunduran diri Hariri terjadi setelah melakukan perjalanan ke negara sekutunya Arab Saudi, yang merupakam saingan utama Iran di kawasan.

 

ap/hp(ap/rtr/afp)