1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perdana Menteri Turki Serukan Kesatuan Nasional

30 April 2007

ANKARA:

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan , sehubungan dengan krisis dalam pemilihan presiden menyerukan kesatuan nasional. Tanpa mengungkapkan secara langsung ancaman campur tangan militer, dalam pidato televisi dikatakannya, selama empat setengah tahun pemerintahan partai konservativ Islam yang dipimpinnya, Turki mengalami kemajuan besar. Agar iklim kepercayaan yang diperoleh dengan sulit tidak berada dalam keadaan bahaya, maka kestabilan dan perdamaian didalam negeri harus dijaga. Kepala staf angkatan bersenjata Turki yang menilai dirinya sebagai pelindung sekularisme, secara tidak langsung mengancam melakukan kudeta, bila parlemen memilih, Menteri Luar Negeri yang sekarang Abdullah Gül dari Partai Islam konservativ AKP sebagai Presiden.