1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perdebatan Rencana Penutupan Guantanamo

22 Januari 2009

Barack Obama ingin agar kamp tahanan Guantanamo segera ditutup. Tetapi rencana ini kemudian membuka berbagai permasalahan yang baru.

Foto: AP/DW

120 hari penangguhan proses pengadilan di Guantamo. Ini waktu yang dibutuhkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan timnya dalam menyelesaikan kasus Guantanamo. Obama juga mengatakan akan menutup kamp tahanan tersebut dalam kurun waktu satu tahun. Langkah yang disambut banyak pihak. Apalagi proses pengadilan khusus komisi militer di Guantanamo adalah hal yang kontroversial. Demikian pendapat Mayor David Frakt, pengacara militer, yang ditugasi kementrian pertahanan Amerika Serikat untuk membela para tahanan disana.

"Ini sistem yang tidak adil dan termanipulasi. Jaksa militer dalam kasus klien saya Mohamed Jawad menuntut agar ia dipindahkan ke kasus yang lain. Ia tidak mau lagi bertugas menuntut Jawad, tanpa bukti yang jelas."

Banyak pengacara militer, petugas di Pentagon, kerap menuntut untuk membubarkan komisi-komisi militer Guantanamo. Presiden Obama kini juga menuntutnya. Tetapi kemudian yang jadi pertanyaan apa alternatifnya? 245 orang masih ditahan di Guantanamo. Lebih dari 70 tahanan menunggu vonis pengadilan. Tetapi siapa yang akan mengadili mereka? Sarah Mendelsohn, pakar politik internasional di Washington mengatakan : di hadapan pengadilan pidana di Amerika Serikat. Ia berpatokan pada angka dan fakta. Dalam kasus pengadilan di hadapan komisi militer hingga kini baru 3 orang yang divonis karena kejahatan terorisme.

"Pada sistem pengadilan pidana Amerika, semenjak 2001, ada 145 vonis dalam kasus terorisme internasional. Karena itu neraca pengadilan pidana lebih baik."

Tetapi ini juga bukan jalan keluar yang mudah. Karena pada banyak kasus di Guantanamo tidak tersedia bukti yang cukup.

"Yang ada bukanlah bukti, melainkan hasil yang diperoleh melalui penyiksaan terhadap para tahanan. Ini tidak bisa digunakan sebagai bukti pada pengadilan pidana. Karena itu dalam beberapa kasus, harus ada tim yang terdiri dari jaksa dan agen FBI, yang mengumpulkan bukti baru."

Untuk melakukannya sudah dipastikan akan ada banyak kesulitan. Tetapi ada lagi masalah yang lebih pelik. Yaitu, 135 tahanan Guantanamo yang seharusnya dibebaskan. Pemerintahan George W. Bush selalu mengatakan, tidak tahu harus memindahkan mereka kemana, karena negara asal para tahanan tidak mau menerima mereka. Salah satu jalan keluar yang mungkin adalah membebaskan mereka di Amerika Serikat. Tetapi dari segi politis langkah ini cukup riskan. Bertahun-tahun, pemerintah Bush menegaskan, bahwa tahanan di Guantanamo adalah para penjahat kelas kakap. Sehingga, sulit bagi pemerintahan saat ini untuk memberikan para tahanan suaka di Amerika. Robert Gates, yang di era Bush dan sekarang Obama, menjabat sebagai Menteri Pertahanan Amerika Serikat berpendapat :

"Saya bukan pengacara. Tetapi menurut saya, kita membutuhkan peraturan yang melarang tahanan Guantanamo yang dibebaskan untuk mengajukan permohonan suaka di Amerika Serikat."

Presiden Obama belum menjelaskan bagaimana ia akan menyelesaikan masalah ini. Ia baru dalam tahap berjanji untuk segera menutup kamp tahanan di Guantanamo. Bagaimana, kapan dan berdasarkan kriteria apa - ini semua sepertinya baru akan lebih jelas dalam empat bulan mendatang. (vlz)