1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Perekonomian Eropa Timur Sebentar Lagi Dikuasai Cina?

Jo Harper
27 Agustus 2021

Cina ingin memperluas pengaruh ekonominya di Eropa Tengah dan Timur. Sementara beberapa negara menyatakan kekhawatiran tentang tren ini, banyak negara lain tidak melihat ada ancaman serius.

Lembar uang 10 Euro ditusuk sumpit Cina - Foto ilustrasi investasi Cina di Eropa
Foto ilustrasi investasi Cina di EropaFoto: picture-alliance/dpa

Sementara beberapa negara menyatakan kekhawatiran tentang tren ini, banyak negara lain tidak melihat ada ancaman serius.

Sebagian politisi dan pengamat memandang investasi Cina di Eropa sebagai sesuatu yang negatif, dan menyebut investasi itu sebagai "pengaruh buruk". Terutama karena Cina secara agresif memperluas investasinya di negara-negara kecil di pinggiran timur Uni Eropa (UE).

"Investasi ini akan berdampak di seluruh UE," kata  Eric Hontz, Direktur Center International Private Enterprise (CIPE) yang berbasis di Washington kepada DW. Lembaganya melakukan serangkaian studi tentang apa yang disebut "modal korosif".

Tapi kebanyakan politisi menyebut kekhawatiran itu terlalu berlebihan. Mereka kurang yakin bahwa investasi Cina merupakan ancaman. Terutama karena proyek-proyek investasi raksasa Cina membantu perekonomian di Eropa Timur.

Barisan peti kemas Cina di Mongolia yang siap dibawa dengan kereta api ke Eropa timurFoto: Tang Zhe/Costfoto/picture alliance

Modal korosif: ancaman atau peluang?

"Modal korosif" adalah sebuah konsep yang dipelopori oleh CPE - mengacu pada sumber pembiayaan eksternal yang tidak memiliki transparansi, akuntabilitas, dan orientasi pasar. "Ini biasanya berasal dari rezim otoriter seperti Cina dan Rusia, yang mengeksploitasi kelemahan pemerintahan untuk memengaruhi pembuatan kebijakan di negara-negara penerima,” kata Matej Simalcik, direktur lembaga think tank Central European Institute of Asian Studies (CEIAS) yang berbasis di Bratislava, Slowakia, kepada DW.

Dalam kasus Slowakia dan Republik Cek, Beijing telah berhasil mengembangkan hubungan yang signifikan dengan oligarki lokal yang memiliki kepentingan keuangan di Cina, jelasnya. Dia menganggap kedua negara itu sudah "terjerat".

"Ikatan ini kemudian diinstrumentalisasi untuk mendorong kebijakan yang konduktif untuk kepentingan Cina," tutur Matej Simalcik. "Dengan fokus pada kelas oligarki, sebenarnya Cina telah mampu membangun pengaruh terhadap kedua negara secara serentak,” tambahnya. Sebuah studi baru-baru ini dari Central and Eastern European Centre for Asian Studies (CEECAS) menunjukkan bahwa investasi langsung Cina di negara-negara Eropa Timur dan Tengah sebenarnya tidak seberapa besar.

Forum ekonomi Jerman-Cina di Weiersbach, September 2018Foto: Getty Images/AFP/T. Lohnes

Kekhawatiran yang berlebihan?

Menurut data China Global Investment Tracker, pada periode 2000-2019, dari seluruh investasi Cina di Eropa senilai US$ 129, hanya US$ 10 miliar yang masuk ke negara-negara Eropa Timur dan Tengah. Bahkan investasi langsung Cina di Eropa tahun 2020 turun menjadi US$7,2 miliar, dari US$ 13,4 miliar pada 2019, menurut Baker McKenzie.

Namun Hongaria menunjukka tren berbeda. Perdagangan bilateral antara Cina dan Hongaria mencapai U$ 5,35 miliar pada paruh pertama tahun 2020, naik 9,8% dibanding periode setahun sebelumnya. Total investasi asing Cina di Hongaria mencapai US$ 5 miliar, dipimpin perusahaan-perusahaan raksasa seperti Huawei, Wanhua dan Bank of China.

"Saya lebih khawatir dua tahun lalu ketika investasi Cina cenderung dilihat sebagai murni komersial," kata Mikael Wigell, direktur program penelitian Keamanan Global di Finnish Institute of International Affairs kepada DW. "Saya pikir Eropa sekarang sudah lebih bijaksana menghadapi fakta bahwa Cina menggunakan investasinya untuk mendapatkan pengaruh di Uni Eropa. Kasus Huawei contohnya," pungkasnya.

(hp/vlz)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait