1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17 Persen

6 November 2018

Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 5,17 persen berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada 5 November 2018.

Indonesien Wirtschaft Banknoten Geldscheine
Foto: Reuters

Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di triwulan III itu cukup menggembirakan di tengah adanya tekanan eksternal.

"Alhamdulillah, menurut saya masih sangat baik. Artinya kita bisa mempertahankan pada posisi 5,1 persen dan kita lihat tren konsumsi masyarakat juga masih di atas 5 persen," ujar Presiden di Depo MRT Lebak Bulus, Selasa (06/11).

Jokowi menegaskan, pemerintah akan berkomitmen mempertahankan dan meningkatkan perekonomian nasional di masa-masa mendatang.

"Kita bandingkan dengan situasi global ekonomi yang menurun dan perang dagang yang masih ramai, saya kira pertumbuhan ekonomi di angka 5,17 menurut saya baik," imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah akan memperkuat pelatihan vokasi bagi para lulusan SMK yang berdasarkan data BPS masih belum terserap sepenuhnya ke dalam industri dan dunia kerja.

"Saya sampaikan bahwa yang namanya vocational training itu masih menjadi fokus kita untuk memperbaiki kualitasnya sehingga SDM kita betul-betul siap untuk masuk dunia kerja," ucapnya.

Saat menerima kunjungan Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmeier pekan lalu, Jokowi telah menegaskan pentingnya pendidikan vokasi. Untuk diketahui, soal pendidikan vokasi ini, Jerman memiliki sistem khusus yang disebut sistem dual, yang sudah sejak lama diakui banyak negara.

Dalam kunjungan kenegaraan Presiden ke Jerman tiga tahun yang lalu, Jokowi sudah mengumumkan fokus utama dengan Jerman adalah pendidikan vokasi. Jadi pelatihan vokasi, keterampilan-keterampilan praktis buat tenaga kerja Indonesia agar bisa menguasai teknik permesinan seperti mesin-mesin industri dan mesin otomotif.

vlz/hp (BPMI)