1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perekonomian Uni Eropa Diperkirakan Masih Suram

Daphne Grathwohl9 November 2012

Analisa musim gugur Uni Eropa memprediksi pertumbuhan ekonomi yang sangat rendah. Meski reformasi menunjukan keberhasilan pertama, masa depan kelihatan masih suram.

Foto: Fotolia/K.F.L.

Komisaris Ekonomi Uni Eropa Olli Rehn mengumumkan prognosa musim gugur tanpa gegap gempita. Eropa sedang berada dalam proses makro ekonomi yang sulit yang akan berlangsung beberapa saat, ujar Rehn. Meskipun beberapa kebijakan politik terakhir ini telah medongkrak kepercayaan, orang tidak boleh berpangku tangan. Eropa harus mengaitkan konsolidasi anggaran dengan reformasi strukturalnya untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan dan menurunkan pengangguran, tambah Rehn.

Prediksi pertumbuhan ekonomi di Zona Euro diturunkan dari minus 0, 3 menjadi minus 0,4 persen. Untuk tahun 2013, para pakar memperkirakan pertumbuhan minimal, namun tidak lagi satu persen, melainkan hanya 0, 1 persen. Analisa tersebut memprediksi menurunnya pertumbuhan ekonomi bagi keseluruhan Uni Eropa, yaitu minus 0, 3 untuk tahun 2012. Tahun 2013 diperkirakan sekitar 0, 4 persen.

Menciutnya Perbedaan

Namun, Komisaris Ekonomi Rehn juga mengumumkan kabar baik: Dalam beberapa sektor terjadi penyesuaian keseimbangan antara negara-negara pengguna mata uang Euro. Di negara-negara defisit seperti Yunani, Spanyol atau Italia, upah terlihat jelas meningkat sejak tahun 1999 ketimbang di negara surplus seperti Jerman atau Belanda. Perbedaan upah kini mulai seimbang.

Olli RehnFoto: Reuters

Selanjutnya Rehn menyebutkan, perekonomian Jerman relatif stabil, namun juga tidak dapat menghindari perlambatan pertumbuhan ekonomi yang akan terus melemahkan pertumbuhan hingga akhir tahun 2012. Tetapi secara keseluruhan ia memberikan kesimpulan yang positif bagi Jerman.

Penurunan Perekonomian Spanyol, Perancis dan Italia

Lain halnya dengan Spanyol. Tingkat pengangguran di negara ini sekitar 25 persen. Menurut perkiraan Uni Eropa, Spanyol juga akan menghadapi penciutan ekonomi pada tahun 2013. Hutang baru akan mencapai enam persen dua tahun ke depan yang dilihat sebagai sangat tinggi. "Kami mendorong Spanyol untuk secepatnya memperkuat langkah konsolidasi anggaran," kata Rehn di Brussel, Belgia. Sementara Italia dinilai lebih baik dan diperkirakan akan kembali mengalami pertumbuhan pada tahun 2014. Hutang yang menumpuk akan menurun lebih lambat dari yang direncanakan tahun lalu, demikian Rehn.

Upaya penurunan defisit di Perancis juga tersendat-sendat. Hal ini sudah diprediksi pada analisa awal tahun. Menurut analisa terakhir ini, Komisi Uni Eropa bertolak dari hutang baru sejumlah 3, 5 persen pada dua tahun ke depan. "Komisi Uni Eropa menyambut baik pakta yang disodorkan pemerintah Perancis untuk memicu pertumbuhan, persaingan dan lowongan kerja", kata Olli Rehn dalam Bahasa Perancis.

Seruan terhadap Yunani

"Selanjutnya Rehn mengatakan, beban hutang Yunani tidak akan menurun tanpa kebijakan berikutnya. Reformasi anggaran dan reformasi struktural direncanakan akan disahkan oleh parlemen Yunani pekan ini. "Namun kami harus memutuskan, kebutuhan finansial mana yang masih ada dan bagaimana untuk dapat mengurangi hutang." Troika UE dan pemerintah Yunani telah melakukan perundingan mengenai isu tersebut dengan sangat konstruktif. Rehn berharap, keputusan terkait akan diambil Senin depan (12/11/12). "Tetapi setiap pihak harus melakukan tugasnya, UE, IMF dan tentu pemerintah Yunani serta parlemennya."

Jika anggota parlemen menyetujui kebijakan penghematan yang kontroversial itu, bagian paket bantuan Yunani berikutnya, yaitu sekitar 31 miliar Euro akan dikucurkan. Bila tidak disetujui, Yunani terancam tidak hanya kehabisan dana pertengahan November ini, tetapi juga ambruknya pemerintahan.

Mei 2012 Rehn memprediksi bahwa perekonomian Eropa mengalami resesi kecil, namun perlahan memulih pada bagian kedua tahun 2012. Kini prediksi ekonominya yang positif dan hati-hati itu harus dikoreksi ke bawah secara beruntun untuk keempat kalinya.