1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Peringatan Penyatuan Jerman, Pertemuan Tahunan Bank Dunia dan IMF, Kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat

4 Oktober 2004

Peringatan 14 tahun penyatuan kembali Jerman, merupakan tema pertama yang akan kami ketengahkan dalam acara SARI PERS dari SJDW. Kemudian mengenai pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional IMF di Washington. Dan tema terakhir nanti, kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat. Baiklah kami mulai dengan tema pertama, peringatan penyatuan kembali Jerman. Hari Minggu lalu, tanggal 3 Oktober, acara peringatan 14 tahun penyatuan kembali Jerman dipusatkan di Ibukota negara bagian Thüringen, Erfurt. Pidato yang disampaikan Presiden Jerman Horst Köhler mendapat perhatian dan sorotan media. Antara lain, ia menyerukan agar dilakukan pembaruan yang menyeluruh diseluruh Jerman. Harian Jerman DIE WELT yang terbit di Berlin berkomentar:

Semua yang diucapkan Presiden Horst Köhler bagus dan tepat. Yang kurang adalah bumbu pidatonya, yang menimbulkan kesan hampir steril. Köhler mengingatkan tugas mendesak apa yang harus dilakukan sekarang. Diingatkannya Jerman harus bekerja keras. Ia tidak berbicara mengenai jurang perbedaan, yang dapat menggangu hubungan dan keseimbangan antara bagian barat dan bagian timur Jerman. Beberapa kali Köhler memperingatkan untuk menunjukkan kegairahan dalam membangun negara. Tapi untuk menyampaikan pesan itu, ia sendiri harus mempertahankan sikap tersebut.

Selanjutnya kami kutip komentar harian Jerman lainnya, FRANKFURTER RUNDSCHAU:

Ditengah situasi yang saat ini dihadapi Jerman, pembaruan seperti yang dicanangkan Presiden Horst Köhler harus terus dilanjutkan. Mengeluh adalah suatu kebodohan. Pesan bahwa pembaruan dapat dilakukan disampaikan Köhler dari Erfurt dengan diwarnai kritik terhadap diri sendiri, humor, dan sikap tidak memihak.

Kita masuki sekarang tema kedua, pertemuan tahunan Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional IMF di Washington. Dalam pertemuannya antara lain diserukan agar negara-negara industri meningkatkan bantuan perkembangan. Serta memperpanjang prakarsa penghapusan utang negara-negara miskin. Sehubungan dengan pertemuan tahunan Bank Dunia dan IMF tersebut, Harian Ekonomi Perancis LES ECHOS yang terbit di Paris secara khusus menyoroti masalah konjunktur dan meningkatnya dengan drastis harga minyak bumi, yang mengkaitkannya dengan sikap negara G-7. Selanjutnya kami baca:

Ritmus pertemuan tahunan IMF di Washington menampilkan sikap ganda, seperti halnya yang ditunjukkan negara-negara industri terkemuka yang tergabung dalam G-7. Ketika pemilihan presiden di Amerika Serikat berada diambang pintu, dan Irak terjebak kedalam kekacauan, muncul isyarat dari negara produsen minyak OPEC, terutama Arab Saudi untuk meningkatkan kuota produksi dalam usaha menenangkan pasar. Ini semakin mengundang kelucuan. Sama lucunya dengan imbauan negara G-7 untuk lebih menciptakan pasar yang lebih transparan dalam membendung melejitnya harga minyak bumi. Meningkatnya harga minyak bumi, bila berlangsung lama, akhirnya akan mengubur pertumbuhan ekonomi . Memang dampaknya tidak begitu terasa di Eropa. Tapi dengan cepat prosesnya akan melanda mulai dari Jepang, India sampai Amerika Latin. Ancaman destabilisasi ini akan meningkatkan kecemasan laten mengenai defisit di Amerika Serikat. Dana Moneter Internasional IMF tanpa kenal lelah menandaskan ancaman tersebut, karena ketidakseimbangan di Amerika Serikat yang merupakan satu-satunya negara adi daya didunia , akan mempengaruhi ekonomi dunia.

Sementara itu harian Austria DIE PRESSE yang terbit di Wina mengusulkan dibentuknya apa yang disebut " pemerintahan dunia" untuk mengendalikan ekonomi dunia. Kami baca:

Baik negara G-7 ditambah Rusia maupun Dana Moneter Internasional tidak dapat mengendalikan ekonomi dunia. Dengan demikian apakah diperlukan sebuah " pemerintahan dunia" untuk menanganinya?. Bagi stabilitas ekonomi, tanpa diragukan lagi, pembentukannya akan memberikan keuntungan. Secara efisien dapat diidentifikasi krisis yang tejadi disebuah negara, dengan lebih meningkatkan jaringan ekonomi didunia secara menyeluruh. Yang diragukan adalah apakah ada peluang untuk membentuknya. Agar hal itu dapat berfungsi harus dicapai kompromi dari perbedaan kepentingan.Misalnya antara negara kaya dan negara miskin. Serta adanya kesediaan dari masing-masing negara untuk menyerahkan wewenangnya kepada sebuah badan pusat yang dibentuk.

Untuk mengakhiri acara SARI PERS dari SJDW kami ketengahkan tema kampanye pemilihan presiden di Amerika Serikat. Harian Italia IL MESSAGGERO yang terbit di Roma menulis:

Tidak dapat dijelaskan, apakah perdebatan lewat televisi akan menentukan nasib seorang kandidat dalam pemilihan. Tapi disebuah negara demokrasi terbesar seperti Amerika Serikat , sesuatu akan tetap belum dapat dipastikan sampai detik-detik terakhir.

.