1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Travel

Perjalanan Tanpa Karantina Australia-Selandia Baru Dimulai

19 April 2021

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari setahun, warga Selandia Baru dan Australia diperbolehkan mengunjungi negara satu sama lain tanpa karantina ketat. Kedua negara berharap cakupan aturan ini bisa diperluas.

Penumpang di bandara Sydney bersiap menuju ke Selandia Baru
Penerbangan pulang pergi dalam sehari dari Australia ke Selandia Baru semuanya penuh Foto: Rick Rycroft/AP Photo/picture alliance

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, para penumpang dari Australia melakukan perjalanan ke Selandia Baru tanpa perlu karantina pada Senin (19/04).

"Trans-Tasman travel bubble" memungkinkan orang Australia dan Selandia Baru untuk mengunjungi negara satu sama lain tanpa batasan apapun. Sebelumnya, pemerintah kedua negara memberlakukan pembatasan ketat untuk masuk ke negara masing-masing sejak Maret 2020 guna mencegah penyebaran virus corona.

"Sungguh menarik memulai perjalanan bebas karantina dengan Australia. Baik itu kembali dengan keluarga, teman atau wisatawan, Selandia Baru mengucapkan selamat datang dan selamat menikmati," kata Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.

Penumpang yang tiba di bandara Sydney dari Selandia Baru disambut dengan papan bertuliskan ''Kami merindukanmu''.Foto: Loren Elliott/REUTERS

Aturan ingin diperluas

Meskipun orang yang tiba dari Selandia Baru dapat melakukan perjalanan ke beberapa wilayah di Australia tanpa karantina sejak Oktober, namun pada Senin (19/04) ini adalah pertama kalinya orang dapat melakukan perjalanan, atau kembali, ke Selandia Baru tanpa menjalani isolasi selama dua minggu.

Penerbangan pertama di bawah aturan baru ini lepas landas pada Senin pagi dari Sydney, menuju Auckland.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut travel bubble itu sebagai solusi yang sama-sama menguntungkan bagi kedua negara. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan ekonomi keduanya. Lewat pernyataan bersama, Ardern dan Morrison menggambarkannya sebagai "pengaturan yang terdepan."

Duo pemimpin ini ingin memasukkan lebih banyak negara di Pasifik dalam travel bubble bebas karantina, ketika situasinya dianggap aman. 

Wisatawan menyambut dengan antusias

Aturan baru ini disambut antusias, terbukti dengan berkumpulnya ratusan orang di bandara Australia yang bersiap terbang ke Selandia Baru.

"Ini adalah pertama kalinya dalam 400 hari orang dapat melakukan perjalanan bebas karantina dan kami menambahkan 16 penerbangan pulang pergi dalam sehari ke Selandia Baru, dan semuanya penuh," kata Kepala Eksekutif Qantas Alan Joyce kepada Australian Broadcasting Corp.

Namun, kedua perdana menteri telah memperingatkan bahwa aturan ini dapat berubah sewaktu-waktu jika angka infeksi COVID-19 meningkat dan program ini akan‚ "ditinjau terus-menerus."

Data kasus harian terbaru COVID-19 di beberapa negara Asia tiap satu juta penduduk

pkp/rap (Reuters, dpa)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait