Perkembangan Terbaru COVID-19 di Amerika Latin dan Afrika
14 Maret 2020
Guatemala memblokir kedatangan warga dari AS dan Kanada, setelah kedua negara tersebut mengkonfirmasi kasus virus corona. Hingga saat ini, sebagian besar negara di Amerika Latin dan Afrika belum tersentuh oleh COVID-19.
Iklan
Amerika Serikat telah menyatakan darurat nasional akibat wabah virus corona baru. Guatemala mengeluarkan kebijakan untuk melarang kedatangan orang-orang dari AS dan Kanada. Virus ini telah menyebar ke banyak negara namun sebagian besar negara di Amerika Latin dan Afrika belum terinfeksi jenis baru COVID-19.
Uruguay telah resmi melarang masuknya wisatawan dari Jerman dan delapan "negara berisiko" lainnya, termasuk Cina, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Iran, Italia, Spanyol, dan Prancis. Negara Amerika Latin itu mengkonfirmasi empat kasus pertama virus corona pada hari Jumat (13/3).
Tidak hanya Uruguay, Puerto Rico juga telah mengumumkan kasus pertama virus corona yang kemudian menyebabkan pemerintah menghentikan kegiatan di sekolah selama 14 hari guna memperlambat penyebaran infeksi.
Meksiko tengah mempertimbangkan kebijakan untuk pembatasan perjalanan di daerah perbatasan dengan AS guna mencegah penyebaran virus corona.
"Jika secara teknis diperlukan mekanisme pembatasan atau pengawasan yang lebih ketat, pertimbangannya adalah bukan karena Meksiko yang membawa virus ke Amerika Serikat, melainkan Amerika Serikat yang dapat membawa virus tersebut masuk ke Meksiko," Wakil Menteri Kesehatan Meksiko, Hugo Lopez-Gatell mengatakan dalam konferensi pers.
Negara Amerika Latin lainnya, Chili telah melarang penyelenggaraan acara di area publik yang dihadiri lebih dari 500 orang.
Sementara Bolivia melaporkan tujuh kasus COVID-19 yang ditransmisikan secara lokal, sehingga total yang terinfeksi corona berjumlah 10.
Sehari sebelumnya, pemerintah Argentina telah membatalkan seluruh ajang olahraga internasional hingga akhir bulan.
Di sisi lain, negara-negara Afrika seperti Kenya, Ethiopia, Sudan, Guinea, dan Mauritania semuanya telah mengkonfirmasi kasus pertama virus corona baru. Reuters, AFP, AP, dpa (ha/yp)
Politisi dan Orang Terkenal Juga Terinfeksi Virus Corona
Tanpa pandang ras dan kelas sosial, virus corona pun menginfeksi pejabat dan figur publik. Informasi ini diperoleh dari pihak berwenang atau dibagikan oleh individu yang bersangkutan, tanpa menginvasi privasi.
Foto: Imago-Images/Le Pictorium/J. Mattia
Tom Hanks dan Rita Wilson positiv Corona
Aktor Tom Hanks dan istrinya, Rita Wilson, sedang berada di Australia saat mengumumkan di Twitter bahwa ia positif terinfeksi. "Kami merasa sedikit lelah, seperti pilek, dan beberapa bagian tubuh sakit. Rita mengalami meriang yang datang dan pergi. Demam ringan juga. Untuk ikuti peraturan, seperti yang diperlukan di dunia saat ini, kami lakukan uji virus corona, dan ternyata positif," kata Tom.
Foto: picture-alliance/AP/J. Strauss
Duterte karantina diri
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan dites untuk mengetahui apakah ia juga terinfeksi virus corona atau tidak, setelah kontak dengan salah satu pasien corona, ujar juru bicaranya pada hari Kamis (12/03). Sejumlah pejabat tinggi pemerintah di Filipina juga dilaporkan mulai melakukan karantina sendiri.
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Favila
Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester
Menteri Kebudayaan Prancis, Franck Riester, juga dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru pada 9 Maret, kata pihak kementerian. Riester dilaporkan sebelumya beberapa hari mengikuti kegiatan di Majelis Nasional dimana 5 orang ditemukan mengidap virus itu, demikian laporan Times. Politisi dikatakan rawan terinfeksi karena seringnya mereka berjabat tangan dan bertemu orang banyak.
Foto: AFP/L. Marin
Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorries
Menteri Kesehatan Inggris Nadine Dorries juga telah mengisolasi diri di rumah, lapor media Inggris BBC-Departemen Kesehatan menyatakan Dorries pertama kali menunjukkan gejala pada hari Kamis ketika menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris. Anggota parlemen dari Partai Buruh, Rachael Maskell, mengatakan dia juga diperintahkan untuk mengkarantina diri usai bertemu Dorries.
Foto: picture-alliance/empics/S. Rousseau
Fatemeh Rahbar, anggota parlemen Iran
Politisi perempuan asal Iran Fatemeh Rahbar, 55, meninggal dunia pada hari Sabtu (07/03), hanya beberapa hari setelah diumumkan bahwa ia positif mengidap COVID-19. Harian USA Today pada 3 Maret 2020 melaporkan bahwa hampir 10 persen anggota parlemen Iran telah terinfeksi virus ini.
Foto: Mehr
Mohammad Mirmohammadi, penasihat Ayatollah Ali Khamenei
Mohammad Mirmohammadi, orang dekat sekaligus penasihat pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga terinfeksi COVID-19 dan meninggal dunia pada Senin (02/03). Sebelumnya, mantan duta besar Iran untuk Vatikan juga meninggal dunia. Sementara Wakil Presiden Iran, Masoumeh Ebtekar dilaporkan sakit. (ae/as-dari berbagai sumber)