Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan vaksinasi COVID-19 di Ibu Kota sudah mencapai 105 persen dari target. Dia kemudian membandingkan daerah tetangga yang vaksinasinya masih 15 persen.
Foto ilustrasi program vaksinasi di DKI JakartaFoto: Edy Susanto/ZUMAPRESS/picture alliance
Iklan
Hal itu disampaikan Anies dalam Kongres Nasional II KA KAMMI yang disiarkan secara virtual, Sabtu (28/8/2021). Awalnya Anies berbicara soal persiapan vaksinasi di Jakarta setahun sebelum dimulai.
"Misalnya kami lakukan vaksinasi sekarang, vaksinasi dikerjakan memang di bulan ini, tapi persiapannya itu kita bangun sistemnya sejak tahun lalu. Bangun sistem distribusi, sistem monitoring inventori dari tahun lalu untuk masker, APD, itu disiapkan betul sampai ke puskesmas paling ujung-ujung. Orangnya disiapkan, sistem monitoring disiapkan bertahap. Ketika kemudian ditambahkan dengan tugas vaksinasi, cepat," kata Anies.
Anies mengatakan ada lebih dari 200 ribu orang yang disuntik vaksinCOVID-19 di Jakarta per hari. Dia menyebut target vaksinasidi Jakarta sudah terlampaui atau 105 persen. Namun, dia tak menjelaskan detail apakah itu vaksinasi pertama atau vaksinasi lengkap dua dosis.
Perkembangan vaksinasi COVID-19 di Jakarta
"Di Jakarta ini tiap hari ini bisa memvaksin lebih 200 ribu orang per hari. Kenapa bisa? Kita punya 300 puskesmas lebih dan 300 puskesmas lebih itu pemanasan terus dalam setahun dengan sistem distribusi itu. Sehingga sekarang kalau ditanya Jakarta target vaksinasi kita sudah 105 persen tercapai itu terlampaui, sementara tetangga ada yang masih 15, ada yang 20 persen," tuturnya.
Anies mengatakan DKI Jakarta tidak bisa membantu vaksinasi di luar wilayahnya. Namun koordinasi dengan wilayah lain tetap berjalan.
Vaksinasi COVID-19 Hingga ke Daerah Terpencil di Dunia
Tim medis menempuh perjalanan panjang dan sulit untuk memvaksinasi orang-orang di seluruh dunia. Pekerjaan itu membawa mereka melintasi pegunungan dan sungai, menaiki pesawat, perahu, bahkan juga berjalan kaki.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Mendaki gunung
Dibutuhkan fisik yang bugar bagi tenaga medis untuk memvaksinasi penduduk di daerah pegunungan di tenggara Turki. "Orang sering tinggal berdekatan dan infeksi bisa menyebar dengan cepat," kata Dr. Zeynep Eralp. Orang-orang di pegunungan tidak suka pergi ke rumah sakit, jadi "kita harus pergi ke mereka," tambahnya.
Foto: Bulent Kilic/AFP
Melintasi daerah bersalju
Banyak orang lanjut usia tidak dapat melakukan perjalanan ke pusat vaksinasi. Di Lembah Maira di Alpen Italia barat, dekat perbatasan dengan Prancis, dokter mendatangi rumah ke rumah untuk memberi suntikan COVID-19 kepada penduduk yang berusia lebih dari 80 tahun.
Foto: Marco Bertorello/AFP
Penerbangan ke daerah terpencil
Dengan membawa botol berisi beberapa dosis vaksin, perawat ini sedang dalam perjalanan ke Eagle, sebuah kota di Sungai Yukon di negara bagian Alaska, AS, daerah dengan penduduk kurang dari 100 orang. Masyarakat adat diprioritaskan dalam banyak program imunisasi.
Foto: Nathan Howard/REUTERS
Beberapa warga perlu diyakinkan
Setiap hari, Anselmo Tunubala keluar masuk pemukiman di pegunungan Kolombia barat daya untuk meyakinkan warga tentang pentingnya vaksinasi. Banyak warga meragukan vaksin dan cenderung mengandalkan pengobatan tradisional, serta bimbingan para pemuka agama.
Foto: Luis Robayo/AFP
Jalan kaki selama berjam-jam
Pria dan wanita dalam foto di atas berjalan hingga empat jam untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di desa terpencil Nueva Colonia di Meksiko tengah. Mereka adalah penduduk asli Wixarika, atau lebih dikenal dengan nama Huichol.
Foto: Ulises Ruiz/AFP/Getty Images
Vaksinasi di sungai
Komunitas Nossa Senhora do Livramento di Rio Negro di Brasil hanya dapat dijangkau melalui sungai. "Cantik! Hampir tidak sakit," kata Olga Pimentel setelah disuntik vaksin. Dia tertawa dan berteriak "Viva o SUS!" - "panjang umur pelayanan kesehatan masyarakat Brasil!"
Foto: Michael Dantas/AFP
Hanya diterangi cahaya lilin
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menentang vaksinasi COVID-19. Namun, di sisi lain kampanye itu telah berjalan. Penduduk asli keturunan budak Afrika, termasuk di antara yang kelompok pertama yang divaksinasi. Raimunda Nonata yang tinggal di daerah tanpa listrik, disuntik vaksin dibantu penerangan cahaya lilin.
Foto: Tarso Sarraf/AFP
Rela mendayung jauh
Setelah vaksinasi, seorang wanita tua dan putrinya mendayung menjauhi Bwama, pulau terbesar di Danau Bunyonyi di Uganda. Pemerintah negara Afrika tengah sedang mencoba untuk memasok daerah terpencil dengan vaksin COVID-19.
Foto: Patrick Onen/AP Photo/picture alliance
Medan yang berat
Perjalanan lain melintasi perairan tanpa perahu. Dalam perjalanan menuju desa Jari di Zimbabwe, tim medis harus melewati jalan yang tergenang air. Menurut badan kesehatan Uni Afrika, CDC Afrika, kurang dari 1% populasi di Zimbabwe telah divaksinasi penuh.
Foto: Tafadzwa Ufumeli/Getty Images
Dari rumah ke rumah
Banyak orang di Jepang tinggal di desa terpencil, seperti di Kitaaiki. Warga yang tidak bisa ke kota, dengan senang hati menyambut dokter dan tim medis di rumah mereka untuk mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.
Foto: Kazuhiro Nogi/AFP
Barang yang sangat berharga
Indonesia meluncurkan kampanye vaksinasi pada Januari 2021. Di Banda Aceh, tim medis melakukan perjalanan menggunakan perahu ke pulau-pulau terpencil. Vaksin di dalam kotak pendingin merupakan barang yang sangat berharga sehingga perjalanan tim medis didampingi petugas keamanan.
Foto: Chaideer Mahyuddin/AFP
Tanpa masker dan tidak menjaga jarak
India menjadi negara terdampak parah pandemi COVID-19. Pada pertengahan Maret 2021, petugas medis mendatangi desa Bahakajari di Sungai Brahmaputra. Sekelompok wanita mendaftar untuk mendapatkan vaksin. Tidak ada yang memakai masker atau menjaga jarak aman. (ha/hp)
Foto: Anupam Nath/AP Photo/picture alliance
12 foto1 | 12
"Problemnya adalah kami nggak boleh masuk yang bukan wilayah DKI dan tapi kita koordinasi dan lain dikerjakan. Malah justru menurut kami ini tantangan penting untuk membuat sebuah kerja struktural agar di sebuah kawasan ada mekanisme bekerja bersama," ujar Anies Baswedan.
Berdasarkan Pemprov DKI, ada 9.554.298 warga di DKI yang telah menerima suntikan vaksin Corona dosis pertama dan 5.317.949 orang yang menerima dosis kedua. Dalam situs corona.jakarta.go.id, sasaran total vaksinasi berjumlah 8.941.211. (yp)