1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Perlu Waktu Membaca Kotak Hitam QZ 8501

Hendra Pasuhuk14 Januari 2015

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menerangkan, proses pembacaan data black box AirAsia bisa berlangsung seminggu. Setelah itu dilakukan pemeriksaan dan analisa, yang bisa makan waktu sampai satu tahun.

Air Asia Bergung Trümmerteile Black Box QZ8501
Foto: Reuters/Darren Whiteside

Dua bagian kotak hitam AirAsia QZ 8501, yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) saat ini sudah ada di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Jakarta.

Tim Investigasi KNKT menerangkan, proses pengunduhan dan pembacaan data-data yang ada di dalam kotak hitam AirAsia QZ8501 mungkin bisa selesai dalam satu minggu. Setelah itu, pemeriksaan dan analisa data-data tersebut bisa berlangsung sampai tiga bulan atau malah satu tahun.

"Kalau kondisi rekamannya bagus dan tidak terganggu suara-suara lain, bisa selesai satu minggu," kata Mardjono Siswosuwarno, Kepala Tim Investigasi QZ 8501 di Jakarta, Rabu (14/01/14).

Bantuan tim ahli internasional

Untuk membaca kotak hitam itu, KNKT bekerjasama dengan tim ahli penerbangan Bureau d'Enquêtes et d'Analyses (BEA) dari Perancis dan tim pakar dari Singapura. Sesuai prosedur, KNKT akan menerbitkan laporan awal dalam waktu 30 hari.


Flight Data Recorder merekam data-data penerbangan, seperti penggunaan bahan bakar, kecepatan, ketinggian pesawat dll. Ada lebih dari seribu parameter yang direkam. Sedangkan Cockpit Voice Recorder merekam percakapan di kokpit pesawat selama dua jam terakhir.

Sampai hari Rabu, 14 Januari, tim pencari Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil mengemukan dan mengevakuasi 48 jenazah korban.

Bisa sampai satu tahun

Data-data dari black box AirAsia diharapkan bisa mengungkap apa yang terjadi di pesawat dan mengapa pesawat tipe Airbus A320-200 itu jatuh ke laut. AirAsia QZ 8501 jatuh di Selat Karimata 28 Desember lalu dalam penerbangan dari Surabaya ke Singapura.

Dibutuhkan waktu lama untuk menganalisa seluruh data. "Bisa sampai satu tahun. Memang begitu lama," kata Ony Soeryo Wibowo, investigator KNKT.

Menurut para ahli, kecelakaan AirAsia QZ8501 mirip dengan kecelakaan yang dialami oleh pesawat Airbus 330-200 Air France AF 447 dalam penerbangan dari Rio de Janeiro ke Paris, 1 Juni 2009.

Pesawat tipe Airbus A330-203 itu jatuh di lautan Atlantik. Seluruh 228 penumpangnya tewas. Hasil akhir pemeriksaan jatuhnya Air France AF 447 baru dipublikasi 5 Juli 2012, tiga tahun setelah kejadian.

Menurut prosedur standar pemeriksaan kecelakaan pesawat, KNKT akan merilis sebuah laporan awal dalam 30 hari mendatang, yang diteruskan ke organisasi penerbangan International Civil Aviation organization (ICAO).

hp/yf (rtr,dpa,afp)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait