Truk-truk sampah DKI Jakarta dicegat di dekat pintu Tol Bekasi Barat. Petugas Dishub Kota Bekasi merazia truk-truk yang menuju Bantargebang karena dugaan melanggar aturan.
Iklan
Truk-truk sampah DKI Jakarta dicegat di dekat pintu Tol Bekasi Barat. Petugas Dishub Kota Bekasi merazia truk-truk yang menuju Bantargebang karena dugaan melanggar aturan.
Ada sekitar 50 truk yang sempat ditahan di kawasan Hutan Kota Bekasi Jalan Jenderal Sudirman, Bekasi Selatan. Truk-truk ini kena razia yang dilakukan petugas di Jl Ahmad Yani.
"Alhamdulillah jam 02.00 WIB dini hari setelah berkoordinasi dengan Polres dan Disub truk yang sudah kosong (sampahnya) bisa kembali ke Jakarta dan yang masih ada sampahnya bisa lanjut buang (sampah) ke Bantargebang kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Adji.
Kadishub Kota Bekasi Yayan Yuliana menyebut razia dan penahanan truk sampah DKI karena banyak pelanggaran perjanjian MoU DKI dengan Kota Bekasi. Yayan juga menyinggung duit kompensasi bau ke Bekasi.
Manila Yang Tercekik Sampah Plastik
Distrik Tondo yang berdiri di antara tumpukan sampah plastik, menghidupi sekitar 600.000 penduduk miskin di Manila. Tanpa kawasan kumuh tersebut, ibukota Filipina akan tertimbun limbah plastik yang tak kunjung surut.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Sungai Plastik
Gambaran serupa juga dimiliki Indonesia: sebuah sungai di tengah kota yang dipenuhi sampah plastik. Sejak beberapa tahun terakhir organisasi lingkungan Greenpeace menempatkan ibukota Filipina, Manila, di urutan ke tiga dalam daftar sumber polusi sampah plastik terbesar di dunia, setelah Cina dan Indonesia.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Happyland yang Penuh Sampah
Happyland adalah sebuah kampung miskin di jantung Manila. Meski namanya yang mengindikasikan hal berbeda, "Hapilan" - begitu warga Filipina menyebut kawasan kumuh itu, berarti "sampah berbau busuk" dalam bahasa Tagalog. Di sini penduduk miskin Manila hidup dari mengumpulkan dan menjual sampah.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Plastik Bertukar Peso
Penduduk kawasan kumuh Happyland bekerja layaknya mesin daur ulang: Mereka mengumpulkan botol plastik dan jenis sampah daur ulang lain, memilah dan menjualnya kepada penadah untuk beberapa Peso. Hanya dengan cara itu mereka bisa bertahan hidup.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Sampah Menggiurkan
Meski begitu Happyland memangku harapan ribuan kaum miskin di Manila. Lantaran bisnis daur ulang sampah plastik, penduduk kawasan kumuh ini bertambah pesat dari 3.500 orang di tahun 2006 menjadi 12.000 orang pada 2016.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Berharap pada Pendidikan
Tidak sedikit anak-anak di bawah umur bekerja memulung sampah bersama orangtuanya. Kemiskinan yang menghimpit menjauhkan mereka dari sekolah. Namun kini muncul kesadaran orangtua untuk menyekolahkan anak mereka meski pendapatan yang ala kadarnya. Tanpa pendidikan, lingkaran kemiskinan di Happyland nyaris mustahil dipatahkan.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Bermain di Pantai Sampah
Jika anak-anak di Manila bermain di atas pantai, mereka tidak lagi bisa berlari di atas pasir putih, melainkan timbunan sampah. Selain kawasan kumuh seperti Happyland, sebagian sampah yang diproduksi di ibukota mendarat di pantai. Lemahnya penegakan hukum memperparah situasi tersebut, klaim organisasi lingkungan Greenpeace.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Kemasan Ramah Lingkungan?
Salah satu faktor maraknya sampah plastik adalah desain kemasan perusahaan besar. Greenpeace menuding Nestle atau Unilever ingin berhemat biaya dengan menjual kemasan sekali buang. Namun Nestle misalnya berjanji akan mengganti semua jenis kemasan menjadi lebih ramah lingkungan selambatnya tahun 2025.
Foto: Getty Images/J. Aznar
Duit Sengit Sampah Plastik
Happyland adalah bagian dari distrik Tondo yang menjadi kawasan miskin berpenduduk 600.000 orang di Manila. Di sinilah sebagian besar sampah ibukota diolah, meski tanpa infrastruktur dan fasilitas yang memadai. Kelangkaan infrastruktur pula yang membuat limbah dari Tondo mencemari sungai Pasig yang melintasi Manila.(Wagner/Kling/rzn)
Foto: Getty Images/J. Aznar
8 foto1 | 8
"Ya kita bukan hanya terkait itu ya. Karena gini, dalam perjanjian Bekasi dengan DKI ada beberapa item, salah satunya tentang pengangkutan sampah itu, ada juga tentang kompensasi. Dari beberapa item, DKI belum melaksanakan kewajiban-kewajiban itu," ujar Yayan.
Yayan menegaskan penindakan truk sampah DKI akan dilakukan berlanjut. Selain urusan pengangkutan sampah dengan truk tanpa penutup, truk dari DKI juga ada yang tidak dilengkapi surat-surat.
"Kita kan ada dalam MoU ya perjanjian antara Bekasi dengan DKI itu diatur tentang pengangkutan dan rute. Waktu pengangkutan ini kan diatur untuk yang tol (Bekasi) Barat ini dari jam 9 malam sampai jam 5 (pagi), itu kendaraan semua jenis bisa melewati situ. Kalau dari jam 5 pagi sampai jam 9 malam, hanya kendaraan yang berjenis konvektor (penutup)," papar Yayan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Pemprov DKI tetap menjaga hubungan baik dengan Pemkot Bekasi. Kerja sama pemanfaatan lahan di Bantargebang akan tetap dilanjutkan.
Karena itu, Pemprov memberikan dana hibah ke Pemkot Bekasi sebagaimana perjanjian kerja sama terkait pembuangan sampah dari Jakarta ke tempat pengolahan sampah terpadau. Total dana hibah yang diberikan Rp 194 miliar.
Daur Ulang Sampah dengan Lalat Tentara Hitam
Agus Pakpahan, ahli biokonversi dari Indonesia, mengubah sampah menjadi kompos berkualitas dan pakan ternak dengan bantuan 'lalat khusus'. DW mengunjungi salah satu peternakan lalatnya di Cikumpay, Jawa Barat, Indonesia.
Foto: DW/A. Padmadinata
Agus: Selamatkan Indonesia dari sampah
Setelah pensiun dari posisi sebelumnya sebagai Deputi Kementerian BUMN bidang Agro Industri, ekonom Agus Pakpahan ingin belajar lebih banyak tentang ekonomi sumber daya alam. Dia menemukan topik pengelolaan sampah dan memutuskan untuk mempelajari korelasi limbah organik, agen biologi, kesehatan, lingkungan, dan sosial ekonomi.
Foto: Privat
Kemampuan untuk menguraikan bahan organik
Menurut Agus, ide menggunakan lalat tentara hitam atau black soldier fly (BSF) datang dari ilmuwan senior Dr. Darmono Taniwiryono. Sebagai serangga, black soldier fly, atau Hermetia illucens tidak dianggap sebagai hama. Mereka tidak menularkan penyakit atau gangguan pada manusia maupun hewan. Larvanya (BSFL) dapat digunakan untuk pengomposan sampah atau mengubah limbah menjadi pakan ternak.
Foto: DW/A. Padmadinata
Tinggi protein
Agus ingin memiliki sumber protein alternatif untuk peternakan unggas atau ikan di Indonesia yang kini sangat bergantung pada pakan impor yang mahal. Tahap larva black soldier fly (BSFL) mengandung nutrisi penting. Mereka mengandung protein yang sangat tinggi, lemak, asam amino esensial dan juga mineral.
Foto: DW/A. Padmadinata
Mengembangbiakan para prajurit
Di Cikumpay, Jawa Barat, Agus berbagi pengetahuannya dengan staf lokal untuk menggunakan BSFL guna memproduksi pupuk organik berkualitas tinggi untuk perkebunan teh di daerah tersebut. Terlihat pada gambar ini adalah tempat pemeliharaan untuk proses pembiakan black soldier fly. Bangunan sederhana yang dilapisi dengan jaring serangga.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pentingnya pemilahan sampah
Agus mengatakan, solusi pengelolaan limbah dengan BSFL bisa berdampak lebih besar jika Indonesia memiliki sistem pemilahan sampah seperti negara-negara barat. Misalnya, di mana sampah organik dan non-organik dipisahkan. Proses biokonversi membutuhkan sampah organik dengan jumlah besar sebagai bahan makanan larva. Satu meter persegi BSFL dapat memakan sekitar 15 kilogram sampah per hari.
Foto: DW/A. Padmadinata
Waktu makan 24 jam
BSF hanya makan pada hari-hari pertama kehidupan. Ketika mereka di tahap larva. Setelah tahap ini, lalat mulai menjadi kepompong dan menjauh dari sumber makanan, mencari tempat kering. Di peternakan BSF Cikumpay, jumlah sampah organik yang ditempatkan di reaktor (foto) sedang disesuaikan dengan jumlah belatung dan berapa umur mereka. Tujuannya agar semua bahan makanan dikonsumsi dalam 24 jam.
Foto: DW/A. Padmadinata
Pupuk belatung
Sampah berubah menjadi kotoran belatung atau Agus menyebutnya "pupuk belatung padat" yang dipanen dan disimpan di gudang. Sementara "pupuk belatung cair" (foto) dipanen setiap hari dari sekitar 30% jumlah sampah organik buah dan sayur yang dimasukkan ke dalam reaktor.
Foto: DW/A. Padmadinata
Memanen lalat tentara hitam
Peternak menggunakan pupanya untuk menghasilkan bahan pakan ternak kaya protein. Mereka membutuhkan pupa yang panjangnya sekitar tiga centimeter. Serangga lain yang juga digunakan sebagai pakan unggas adalah mealworm dan kumbang Jepang. Penulis: Vidi Legowo-Zipperer (yp/vlz)
Foto: DW/A. Padmadinata
8 foto1 | 8
"Kami ingin terus menjaga hubungan baik itu, sehingga kewajiban kita Alhamdulillah tertunaikan. Untuk 2018 sudah ditunaikan bulan per Mei nilainya Rp 194 miliar dan untuk 2019 kewajiban Rp 141 miliar," ujar Anies di Balai Kota.
Panas-Dingin Jakarta dan Bekasi dari Ahok sampai Anies
Hubungan Jakarta dan Bekasi sejak dahulu panas-dingin terkait truk sampah. Pada Oktober 2017, truk sampah pernah dilempari batu saat melintas menuju Bantargebang.
Sedangkan pada 2015, polisi sampai berjaga di wilayah Cibubur untuk mengantisipasi pengadangan. Kapolda Metro Jaya saat itu, Tito Karnavian, mengatakan sudah mengidentifikasi massa yang melakukan pengadangan.
Polda Metro Jaya waktu itu membentuk tim untuk pengamanan terkait pengadangan truk sampah DKI di TPST Bantargebang, Bekasi. Tim akan diturunkan jika terjadi tindak pidana di dalamnya.
Presiden Jokowi bahkan sampai berpesan kepada Polda Metro Jaya untuk secara khusus menangani pengadangan truk sampah. Pengadangan bahkan dilakukan warga di Cileungsi, Bogor. Jokowi waktu itu meminta Tito membuka jalur truk sampah DKI Jakarta untuk menuju ke TPST Bantargebang, Bekasi.
Namun isu pengadangan truk sampah sempat mereda ketika Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memberikan dana hibah ke Pemkot Bekasi. Padahal waktu itu Pemkot Bekasi sempat protes soal rencana Pemprov DKI Jakarta mengoperasikan truk sampah selama 24 jam.
"You boleh lewat di sini selama 24 jam melintas Bekasi Barat, tapi supaya nggak bau, gimana caranya? Mau pake conveyor atau apa, silakan. Tapi kalau macet jalanan terus seliweran (sampah) ke mana-mana, nanti saya bakal diomelin sama warga. Makanya kalau you mau lewat situ 24 jam, pakai dong aturannya," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen dalam sosialisasi dan dialog bersama tokoh masyarakat di Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Rabu (11/11/2015).
Pada 25 November 2015, Pepen menemui Ahok di Balai Kota DKI Jakarta. Hasil pertemuan itu, Pemkot Bekasi pun menyiapkan rute buat truk sampah.
"Kita persiapkan rute tambahan. Dengan itu kan butuh sinergitas dengan DKI makanya butuh addendum (tambahan klausul)," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi usai bertemu Ahok di Balai Kota Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Selain itu, Pepen juga meminta dana hibah Rp 2 triliun untuk daerahnya. Ia mengajukan anggaran untuk adendum kontrak TPST Bantargebang sebesar Rp 1 triliun. Untuk dana hibah, ia berharap Ahok menggelontorkan dana hingga Rp 2 triliun.
"Dana yang adendum TPAD kita hampir Rp 1 triliun, dana kemitraan kita ajukan Rp 1 triliun. Kalau dapat Rp 2 triliun, alhamdulillah," ujar Pepen.
Pada November 2016, Pemprov DKI Jakarta juga memberikan bantuan Rp 143 miliar untuk 18.192 kepala keluarga di sekitaran TPST Bantargebang. Waktu itu DKI dimpimpin oleh Plt Gubernur Sumarsono.
Tak hanya terkait truk sampah, Pemkot Bekasi juga pernah menerima hibah berupa lampu jalan. Hibah itu diberikan oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono pada awal 2017 lalu.
"Pengadaan sendiri tadi kalau nilai lampunya saja Rp 2,5 juta dikali 20 ribu sekitar Rp 60 miliar lebih, belum tiangnya, taruhlah tiangnya Rp 5 juta, jadi total Rp 100 milyar. Itu bisa 3 tahun anggaran," kata Rahmat Effendi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (25/1/2017).
Pada Mei 2018, Sandiaga Uno yang masih menjabat sebagai Wagub DKI Jakarta pernah menyebut adanya kompensasi yang diberikan Pemprov DKI kepada warga sekitar TPST Bantargebang. Total kompensasi yang diberikan sebesar Rp 220 miliar untuk periode Januari-April 2018.
"Tahun 2018 Pemprov DKI telah menyetujui usulan bantuan keuangan kepada Pemkot Bekasi untuk tahun 2018, itu mengajukan Rp 202 miliar. Tapi setelah diverifikasi, Pemkot hanya mengajukan Rp 194 miliar dan ini sudah dicairkan pada bulan Mei 2018," kata Kepala Biro Tata Pemerintahan DKI Jakarta Premi Lasari, Kamis (18/10/2018).
Yaman - Bertahan Hidup dengan Sampah
Jutaan warga Yaman harus melarkan diri dari peperangan. Begitu juga keluarga Ruzaiq yang terpaksa hidup dari sampah di pengungsian.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Harapan di Tempat Kotor
Lokasi pembuangan sampah di pinggir kota pelabuhan Hudaidah di Yaman Barat. Di tempat yang bagi kebanyakaan orang bukanlah tempat tinggal yang layak ini keluarga Ruzaig bernaung.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Damai di Gubuk
Di tempat pembuangan sampah ini hidup 18 keluarga. Mereka mengaku merasa jauh lebih aman dibandingkan di kampung halaman mereka di barat laut Yaman, yang kerap menjadi sasaran pemboman pesawat tempur Arab Saudi.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Dari Sampah ke Mulut
Sarapan "seadanya": roti, kentang, paprika. Sebelum menyiapkan hidangan, mereka terlebih dahulu harus bersusah payah memilah bahan pangan yang masih layak dikonsumsi dari tumpukan sampah.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Masa Kecil dalam Perang
Selain mengais sisa makanan, Ayoub Mohammed Ruzaiq (11 tahun) juga mengumpulkan botol plastik untuk kemudian dijual.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Jatah Hidup
Dalam lemari es yang telah rusak ini, keluarga Ruzaiq menyimpan bahan makanan yang mereka temukan di tempat pembuangan sampah.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Berserah pada Tuhan
Mohammed Ruzaiq (belakang kiri), yang berusia 67 tahun, mengatakan bahwa ia tidak menginginkan bantuan orang lain. "Kami hanya menginginkan berakhirnya peperangan, malapetaka ini. Setelah itu Tuhan lah yang akan melindungi kami."
Foto: Reuters/A. Zeyad
Tidur dalam Lapar
Tidak jarang keluarga Ruzaiq terpaksa tidur dengan perut kosong. Beralaskan karton atau di tempat tidur gantung mereka merebahkan diri di gubuk beratap plastik.
Foto: Reuters/A. Zeyad
Belum Tampak Akan Berakhir
Kemungkinan Ayoub beserta keluarganya terpaksa masih harus bertahan hidup lebih lama di tempat pembuangan sampah ini. Peperangan masih berkecamuk dan bantuan internasional hampir tidak tersedia bagi Yaman.