Pernah Diributkan Menikahi Ular, Tewas Digigit Kobra
16 Maret 2018
Abu Zarin Hussin petugas pemadam kebakaran yang terkenal dengan kepiawaiannya menjinakkan ular tewas digigit kobra. Pria Malaysia ini menjadi terkenal setelah tabloid Inggris melaporkan ia menikahi ular peliharaannya.
Iklan
Abu Zarin Hussin (33 tahun) meninggal dunia pada Jumat (16/02/18), akibat digigit kobra dalam sebuah operasi di Bentong pada hari Senin (12/02/18). Berita kematian ini dikonfirmasikan oleh Asisten Direktur Operasi dan Pemadam Kebakaran Selangor Mohd Sani Harul. Mohd Sani mengatakan bahwa Abu Zarin Hussin digigit kobra pada hari Senin dan dirawat di Rumah Sakit Sultan Haji Ahmad Shah.
Abu Zarin Hussin, yang bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran di Temerloh, menjadi terkenal setelah ia diberitakan tabloid Inggris. Secara keliru tabloid tersebut menampilkan Abu Zarin Hussin dalam laporan yang mengisahkan tentang seorang pria Thailand yang menikahi ular yang diyakini sebagai reinkarnasi pacarnya yang telah meninggal.
Selama ratusan tahun sejumlah suku di India merawat tradisi menjinakkan ular. Keahlian mereka sulit ditandingi. Kini profesi kuno itu terancam oleh kebijakan perlindungan satwa pemerintah
Foto: Reuters/A. Abidi
Tradisi Tua
Sejak ratusan tahun sejumlah suku di India menjaga tradisi sebagai pawang ular. Pengetahuan mereka tentang mahluk berbisa ini berkembang dari generasi ke generasi. Seorang bocah misalnya terbiasa bermain dengan ular sejak usia dua tahun.
Foto: Reuters/A. Abidi
Pembisik Ular
India memiliki empat jenis ular paling berbisa di dunia, antara lain kobra dan ular beludak. Namun di sebuah desa bernama Jogi Dera, anak-anak terbiasa bermain dengan satwa pembunuh tersebut. Warga meyakini telah memahami psikologi ular.
Foto: Reuters/A. Abidi
Warisan Kuno
Keahlian pawang ular di desa Baghpur di utara India sejak lebih 7 generasi diwariskan ke generasi muda secara alami alias tanpa paksaan. Pendidikan informal itu berlangsung selama beberapa tahun. Pada usia 12, seorang bocah dianggap telah memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk menjinakkan ular seorang diri.
Foto: Reuters/A. Abidi
Tanpa Masa Depan
Profesi pawang ulang perlahan mulai punah di India. Penyebabnya adalah Undang-undang perlindungan satwa yang telah ada sejak 1991, namun baru belakangan diterapkan dengan tegas oleh pemerintah. Akibatnya pawang ular di India harus menghindari kota besar. Banyak yang kemudian beralih profesi menjadi pengemis.
Foto: Reuters/A. Abidi
Praktik Keji?
Organisasi satwa berdalih, pawang menggunakan praktik keji untuk menjinakkan ular, antara lain memotong gigi taringnya. Akibatnya satwa beracun itu tidak lagi bisa berburu dan mati kelaparan secara perlahan.
Foto: Reuters/A. Abidi
Ramah Satwa
Namun para pawang membantah memotong gigi taring ular. Setiap ular biasanya hanya dipelihara selama tujuh bulan dan setelahnya dilepaskan ke alam. Praktik tersebut telah dilakukan sejak berpuluh tahun, kata seorang tetua desa Jogi Dera.
Foto: Reuters/A. Abidi
Ramuan Anti Bisa
Pawang juga sering bertindak sebagai dukun ular di India. Hingga kini ribuan penduduk di kawasan pedesaan terbiasa pergi ke pawang jika anggota keluarganya digigit ular berbisa. Para pawang diyakini memiliki ramuan khusus untuk meredam bahaya racun ular di tubuh manusia.
Foto: Reuters/A. Abidi
Pemerintah Berkompromi
Pemerintah India berupaya mengakomodasi kepentingan pawang ular dengan membiarkan mereka memelihara ular yang telah dijinakkan dan melarang penangkapan ular liar. Selain itu pemerintah juga memasang chip pada setiap ular yang dipelihara pawang agar mudah diidentifikasi. Polisi bertugas menyita ular yang tidak memiliki chip.
Foto: Reuters/A. Abidi
Punahnya Tradisi Lama
Walau ada kompromi dan akomodasi, langkah pemerintah itu tidak berhasil melindungi profesi pawang ular. Kini India terancam kehilangan tradisi unik yang telah berusia ratusan tahun.
Foto: Reuters/A. Abidi
9 foto1 | 9
Berita itu disanggahnya dengan sebuah pernyataan publik yang menjelaskan bahwa ia memiliki ular peliharaan untuk mempelajari tingkah lakunya. Namun ia tidak menikah dengan salah satu dari ular peliharaannya. Dan ia juga menyatakan, ular-ularnya tidak terlihat seperti seseorang yang ia kenal.
Dilaporkan harian Malaysia The Star, pria yang tinggal di negara bagian Pahang ini kerap melatih anggota petugas pemadam kebakaran cara menangani ular tanpa harus membunuhnya. Ia sebelumnya telah digigit ular berbisa beberapa kali. Tahun 2015 ia mengalami koma selama dua hari setelah digigit kobra.
Ledakan populasi menyebabkan manusia mendesak Habitat satwa beracun. Pertemuan yang seringkali berakibat fatal bagi kedua makhluk tersebut. Inilah 10 binatang berbisa versi DW:
Foto: Imago/blickwinkel
Lebah Raksasa Asia
Lebah raksasa Asia "Vespa Mandarinia" yang bisa mencapai ukuran 5.5 cm makanan utamanya adalah tumbuhan atau juga kumbang kecil. Racun pada penyengatnya memiliki efek memicu pembusukan daging. Di beberapa negara Asia , lebah ini dijuluki pembunuh lembu Yak.
Foto: picture alliance/dpa
Ular Taipan
Ular Taipan yang habitatnya di pedalaman Australia merupakan reptil yang racunnya paling memarikan di bumi. Volume racun yang dimuntahkan dalam satu kali patukan tergolong amat banyak. Racunnya dari golongan neurotoksin yang melumpuhkan jaringan saraf mangsanya, dan dalam tempo singkat akan mati.
Foto: cc-by-sa-3.0/Benchill
Laba-Laba Black Widow
Laba-laba berciri khas bintik merah pada badannya, Latrodectus hasselti dijuluki Black Widow, karena hanya betinanya yang memiliki racun mematikan. Racunnya berjenis neurotoksin yag jika menyerang sistem respiratori memicu kematian mangsa seperti tercekik. Habitatnya di kawasan perkotaan Australia dan Jepang.
Foto: Getty Images
Kalajengking Kuning
Kalajengking berukuran 10 cm ini tergolong agresif dan amat cepat menyerang pengganggu. Racunnya berjenis neurotoksin yang menyerang sistem saraf pusat. Kadar racunnya disebut 18 kali lebih ampuh dari kaliumsianida. Habitatnya kawasan kering di Afrika Utara hingga Timur Tengah.
Foto: cc-by/Ester Inbar
Katak Racun
Katak kecil ini tergolong amphibi paling beracun di bumi. Etnis Chocó-Indian di Kolumbia biasa mengoleskan racunnya pada mata anak panah atau paser sumpitan untuk melumpuhkan binatang buruannya. Katak ini memperoleh racun dari makanannya, yakni sejenis kumbang yang mengandung racun batrachotoksin.
Foto: Fotolia/DWaEbP
Ikan Koral
Ikan ini biasa menyamar sebagai terumbu karang atau koral, karena sosoknya yang mirip. Ikan ini tidak agresif dan lazimnya menunggu mangsanya dengan tenang. Kecelakaan biasanya melibatkan nelayan atau penyelam yang menyentuh duri penyengat. Racunnya memicu rasa nyeri luar biasa, gangguan detak jantung hingga berhenti bernafas. Habitatnya amat luas mulai kawasan laut tropis hingga sub-tropis.
Foto: Imago/oceans-image
Ubur Ubur
Ubur-ubur yang dijuluki tawon laut ini ukurannya hanya 20 cm tapi tentakelnya bisa sepanjang 3 m. Racun pada tentakelnya menyerang jantung, sistem pernafasan dan sel kulit yang memicu syok atau serangan jantung. Habitatnya juga luas dari lautan di Asia hingga Australia. Hingga kini tercatat 5500 kasus kematian akibat sengatan tentakel ubur-ubur jenis ini.
Foto: AP
Gurita Cincin Biru
Gurita berdiameter 20 cm ini gampang dikenali karena cincin berwarna biru pada badannya akan bercahaya jika satwa merasa terancam. Gigitannya mengandung racun pada liur yang menyerang sistem saraf. Korbannya langsung lumpuh tapi tetap sadar. Racun pada liur berasal dari berbagai jenis bakteri.
Foto: imago/OceanPhoto
Keong Laut
Keong laut berbentuk kerucut ini panjangnya hanya 15 cm habitatnya di laut tropis dan memiliki corak cangkang yang amat menarik. Sebuah sengatan panah racun dari tubuhnya bisa membunuh pengganggu dengan cepat. Hingga kini belum ada antitoksin untuk racun keong ini. Para peneliti melakukan riset racunnya sebagai pengganti Morphin yang tidak memicu efek ketagihan.
Foto: picture-alliance/OKAPIA
Anemone Laut
Terumbu karang alias koral jenis ini tersebar luas di seluruh laut dunia. Ini bukan tanaman tapi binatang dan sering dipajang dalam akuarium. Jenis Palythoa memiliki racun alami Palytokisin yang bisa mematikan. Hingga kini belum ada antitoksin untuk racun dari koral jenis ini.