1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Persaingan Ketat Abbott-Gillard

20 Agustus 2010

Sebuah jajak pendapat menunjukan hasil berimbang pemimpin oposisi Australia Tony Abbott dengan lawannya, Julia Gillard, sang perdana menteri perempuan pertama di negeri kangguru itu.

Julia GillardFoto: AP

Gillard, politisi dari Partai Buruh itu menyatakan kesiapannya meneruskan roda pemerintahan. Sementara calon dari partai liberal konservatif, Tony Abott menyatakan, partainya pun siap memerintah. Namun hasil jajak pendapat memperkirakan terjadinya parlemen gantung.

Baik Tony Abbott dari Partai Liberal Konservatif maupun lawannya dari Partai Buruh, Julia Gillard melancarkan kampanye dengan gencar, setelah jajak pendapat Newspoll memperlihatkan hasil imbang kedua partai dalam perolehan suara. Padahal, dalam polling sebelumnya partai pemerintah masih unggul tipis.

Abbott, konservatif yang merupakan atlit triatlon, berkeliling Sydney semalaman, mengunjungi kantor-kantor polisi dan pasar bunga. Sementara Gillard meladeni stasiun televisi dan radio serta konstituen marjinal.

Kepada wartawan, Abbott, yang dijuluki Mad Monk atau Rahib Gila, ketika mengikuti pendidikan pendeta, menceritakan bagaimana ia berkampanye non-stop lebih dari 30 jam, melakukan banyak wawancara televisi dan radio. Ujarnya lebih lanjut, ia sedang mengejar pekerjaaan terbesar, dan bila mengejar pekerjaan besar, maka harus membuat usaha yang juga besar.

Salah satu perdebatan paling panas dalam kampenye pemilu di Australia adalah soal imigran gelap. Dalam debat kampanye, Abbott mengritik partai lawan: "Kita tahu bahwa hukuman yang kini dijatuhkan bagi para penyelundup manusia belum cukup. Sebab di bawah Partai Buruh, kapal-kapal pengangkut manusia yang diselundupkan selalu tetap datang. Namun di bawah koalisi, setiap penyelundup setidaknya dihukum setahun penjara. Dan bagi yang berulangkali melakukannya minimum dijerat 10 tahun penjara.“

Sementara Gillard menjawab soal penyelundupan manusia ataupun pencari suaka ke negeri kangguru itu: “Betapa mengerikannya bahwa perdebatan panjang mengenai masalah pencari suaka telah membawa kita pada cap buruk atau slogan seperti : ‘putar balik perahu' tanpa seorangpun menanyakan bagaimana kita dapat memajukan bangsa. Kita jauh lebih baik dari ini.”

Jajak pendapat lain menunjukan bahwa Partai Buruh masih memimpin keunggulan tipis 52 persen dibandingkan lawannya yang memperoleh 48 persen, sebelum pemilu digelar hari Sabtu, yang akan diikuti oleh sekitar 14 juta pemilih.

Polling pemilu berkali-kali memprediksi akan terjadinya parlemen gantung pertama dalam 70 tahun terakhir. Jika ini terjadi Gillard, yang menggantikan Kevin Rudd bulan Juni lalu, kemungkinan terlempar dari jabatannya.

Pukul 8 pagi besok waktu setempat, 14 juta pemilih terdaftar dapat menyalurkan suaranya di 7.700 tempat pemungutan suara yang disediakan.

Ayu Purwaningsih/afp/rtr/dpa

Editor : Yuniman Farid