Singapura akan menjadi negara pertama di dunia yang menjual daging ayam dari hasil budidaya laboratorium. Perusahaan startup Eat Just yang akan menjual daging itu dalam bentuk nugget.
Persetujuan tersebut menjadi yang pertama di dunia, yang mengizinkan penjualan daging ayam yang tidak berasal dari hewan yang disembelih.
Permintaan terhadap alternatif daging mengalami lonjakan karena adanya kekhawatiran konsumen tentang isu kesehatan, keberlangsungan hidup hewan, dan lingkungan. Pilihan daging nabati yang dipopulerkan oleh Beyond Meat Inc dan Impossible Foods kini semakin banyak dijual supermarket dan restoran.
Tetapi daging yang dibuat dari sel otot hewan hasil rekayasa laboratorium ini masih dalam tahap awal pengembangan, mengingat biaya produksinya mahal.
“Peraturan pertama di dunia terkait daging nyata berkualitas tinggi yang aman dan dibuat langsung dari sel hewan untuk dikonsumsi manusia membuka jalan bagi peluncuran komersial skala kecil di Singapura," bunyi pernyataan Eat Just pada hari Rabu (02/12).
Makanan Masa Depan: Apa yang akan kita makan besok?
Bagaimana tantangan global memengaruhi cara dan kebiasaan makan kita? Pameran "Makanan Masa Depan: Apa yang akan kita makan besok?" Museum Kebersihan Jerman di Dresden mengeksplorasi ide-ide inovatif.
Foto: IzumiMiyazaki
Memboikot gula untuk kebebasan
Aksi boikot gula pada 1791 diyakini sebagai boikot pertama dalam sejarah, yang dilakukan oleh konsumen. Gula menjadi simbol perdagangan budak dan juru kampanye Gerakan Penghapusan Perbudakan memecahkan cangkir teh yang "tercemar gula". Pada gambar di atas, kartunis Isaac Cruikshank mengolok-olok para bangsawan yang melihat diri mereka sebagai pejuang kemerdekaan, tetapi meratapi teh manis mereka.
Foto: The Trustees of the British Museum
Tren tidak sehat: Cocoivores pada tahun 1902
Pada 1902, August Engelhardt melakukan perjalanan ke Nugini Jerman (daerah kolonial Jerman di Papua Nugini) dan membeli perkebunan kelapa. Karena kelapa tumbuh tinggi dan dekat dengan matahari, ia yakin bahwa konsumsi kelapa membuat manusia abadi. Dia mendirikan sekte penyembah matahari yang merupakan cocoivora — pola makan yang hanya berdasarkan kelapa. Banyak muridnya dengan cepat meninggal.
Foto: Archiv Dieter Klein
Siapa yang menemukan sosis kedelai?
Meningkatnya jumlah orang yang menjadi vegetarian mendorong industri makanan mengembangkan berbagai alternatif selain daging. Tapi ini bukanlah fenomena baru. Selama Perang Dunia I, direktur persediaan makanan dan kemudian menjadi Kanselir Jerman pertama, Konrad Adenauer, menemukan sosis kedelai, makanan kaya protein untuk penduduk. Dia bahkan memperoleh hak paten Inggris untuk produk tersebut.
Foto: Archiv der Stiftung Bundeskanzler-Adenauer-Haus
Melawan impor ayam murah
Peternak unggas Ghana telah berjuang sejak Eropa dan AS mulai mengekspor ayam beku murah ke negara Afrika dengan harga dumping. Hanya 5% pangsa pasar dipegang oleh produsen unggas dalam negeri. Oleh karena itu, sebuah kampanye mendorong masyarakat untuk mengonsumsi ayam produksi lokal.
Foto: Eat Ghana chicken
Camilan berkaki enam
Selama ini, orang Eropa lebih terbiasa melihat serangga di pajangan kaca daripada di piring mereka. Namun, konsumsi serangga telah diizinkan di UE sejak 2018. Jangkrik nokturnal ini, misalnya, dapat dengan mudah diproduksi secara massal dan diolah menjadi makanan kaya protein bagi manusia: sebagai camilan kering beku atau sebagai penyedap rasa makanan dalam bentuk bubuk.
Foto: Lothar Sprenger
Estetika: Sarapan Simetri
Makan jauh lebih dari sekedar menelan makanan. Fotografer Michael Zee telah mempublikasikan foto sarapan yang telah ia siapkan untuk dirinya dan pasangannya di akun Instagram-nya sejak 2013. Makanan mereka selalu diatur secara simetris. Zee ingin merayakan detail yang mewakili hubungan yang penuh perhatian, keindahan dalam kehidupan sehari-hari, dan keragaman budaya makanan.
Foto: Michael Zee
Makanan sebagai gaya hidup
Duduklah di meja yang penuh makanan dan nikmati kuliner yang nikmat. Apakah itu masih mungkin di masa depan? Museum Kebersihan Jerman di Dresden membahas pertanyaan ini dalam pameran "Makanan Masa Depan: Apa yang akan kita makan besok?" yang berlangsung hingga 21 Februari 2021. (ha/hp)
Foto: Oliver Killig
7 foto1 | 7
Dijual di Singapura
Perusahaan Eat Just mengatakan pihaknya akan menjual daging itu dalam bentuk nugget yang dibanderol dengan harga $ 50 atau sekitar Rp 708 ribu.
Namun salah satu pendiri dan CEO Josh Tetrick mengatakan bahwa harga daging tersebut telah turun dan harganya akan setara dengan daging ayam kualitas premium ketika pertama kali diluncurkan di sebuah restoran di Singapura dalam waktu dekat.
Tetrick menolak memberikan detail harga asli daging tersebut. Perusahaan menargetkan profitabilitas operasi sebelum akhir 2021 dan berharap untuk go public segera setelah itu.
Secara global, lebih dari dua lusin perusahaan sedang menguji ikan, daging sapi, dan ayam yang dibudidayakan di laboratorium, berharap dapat menembus segmen pasar daging alternatif, yang diperkirakan Barclays dapat bernilai $ 140 miliar atau hampir Rp 2 triliun pada tahun 2029.