1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertarungan Clinton-Obama Rugikan Kubu Demokrat

as6 Maret 2008

Persaingan yang semakin ketat antara Hillary Clinton dan Barack Obama akan merugikan posisi Partai Demokrat dan menguntungkan kandidat utama Partai Republik, John McCain.

Kemenangan Hillary Clinton dalam pemilu awal di Texas dan Ohio menahan laju Barack Obama menuju posisi kandidat utama Partai DemokratFoto: AP
Hasil pemilu awal di negara bagian AS Texas, Ohio dan Rhode Island dari para kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barack Obama masih dikomentari dengan tajam sejumlah harian internasional.

Harian Spanyol El Pais yang terbit di Madrid berkomentar:

Kemenangan Hillary Clinton dalam pemilu awal di Texas dan Ohio menyebabkan persaingan dengan Barack Obama menjadi semakin seru dan perebutan posisi puncak menjadi lebih lama. Para fungsionaris Partai Demokrat kini semakin cemas. Karena dengan begitu, kandidat utama Partai Republik, John McCain, memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu presiden AS bulan November mendatang. Di kubu Demokrat, Hillary Clinton kini berjuang mati-matian untuk terus melaju. Tapi jika dalam pemilu awal tanggal 22 April mendatang mantan first lady itu gagal menang telak, ia harus dengan lapang hati membuka jalan bagi Obama.

Juga harian Belanda De Volkskrant menyoroti meningkatnya kecemasan di kalangan Partai Demokrat. Harian yang terbit di Den Haag ini dalam tajuknya berkomentar: Bagi Partai Demokrat perkembangan situasi terbaru ini amat mencemaskan. Semakin lama pertarungan antara Clinton melawan Obama berlangsung, maka calon utama yang terpilih nanti akan semakin kepayahan menghadapi persaingan melawan kandidat utama Partai Republik, John McCain. Karena McCain dapat dengan tenang mempersiapkan diri, di saat kedua calon favorit Partai Demokrat masih saling hantam. Juga harus diperhitungkan, para juru kampanye Clinton kini akan semakin tajam melontarkan panahnya, langsung kepada pribadi saingannya. Dengan itu akan semakin kentara, bahwa kampanye negativ dalam dosis tertentu memang masih memiliki efek kemenangan. Harian liberal Austria Der Standard yang terbit di Wina juga menulis komentar senada: Pertarungan ketat antara kedua kandidat Partai Demokrat, Hillary Clinton dan Barack Obama, pada akhirnya akan dapat menghapus peluang Partai Demokrat memenangkan pemilu presiden. Bisa saja terjadi, warga AS yang sudah bosan dengan pertarungan kedua kandidat Partai Demokrat yang berlangsung amat lama, akan berpaling kembali ke Partai Republik. Di akhir masa kampanye nanti, boleh jadi John McCain yang keluar menjadi pemenang. Ini akan menjadi ironi amat pahit bagi Partai Demokrat, yang selama ini mengusung tema kampanye "reformasi", bagi pergantian pimpinan di Gedung Putih. Sementara harian Swiss Neue Zürcher Zeitung yang terbit di Zürich berkomentar: Hillary Clinton berhasil memukul balik Barack Obama, dengan menampilkan citra dan mitosnya sebagai pejuang yang pantang menyerah, yang membangkitkan instink klasik warga AS. Bukan kebetulan, jika dalam kampanye terakhir ia terus menyerang pribadi Barack Obama, dengan meragukan kemampuannya dalam tema ekonomi. Semua itu adalah taktik dari dapur kampanye Clinton yang amat terkenal. Clan Clinton tahu persis bagaimana melemparkan kotoran ke muka orang lain, tanpa ia sendiri ikut terciprat.