Pertempuran hebat terus berkobar antara pemberontak Syiah Huthi melawan pasukan Sunni yang pro presiden Hadi yang bertahan di Aden. Sedikitnya 140 tewas dalam kontak senjata selama 24 jam itu.
Iklan
Kubu terakhir presiden Yaman, Abed Rabo Mansour Hadi melawan kaum Syiah Huthi di kota pelabuhan di selatan negara yang dikoyak perang sektarian tersebut. Saksi mata melaporkan kontak senjata intensif hingga Selasa (7/4) terjadi di bagian kota Mualla yang masih dikuasai kelompok loyalis Hadi. Di kawasan ini berada istana presiden, stasiun tv, kantor pemerintahan serta markas militer.
Presiden Mansour Hadi yang terusir dari ibukota Sanaa dan menyingkir ke Aden yang ia proklamirkan sebagai ibukota sementara, sejak dua pekan lalu sudah mengungsi ke Arab Saudi.
Situasi di Yaman dimana pemberontak Syiah Huthi sudah berhasil menguasai hampir seluruh kawasan strategis di negara tetangga Arab Sudi itu memicu spekulasi akan segera dilancarkannya serangan darat koalisi Arab. Namun sejauh ini Riyadh tetap menolak opsi serangan pasukan darat ke Yaman.
Bencana kemanusiaan makin parah
Akibat perang sektarian antara kaum pemberontak Syiah melawan pemerintahan Sunni dari presiden Mansour Hadi yang didukung koalisi Arab yang pecah sejak 6 bulan lalu, rakyat di negara miskin itu makin parah dililit bencana kemanusiaan. Rencana pengiriman bantuan oleh Palang Merah Internasional Senin (6/4) terhambat blokade di bandara Sanaa dan pelabuhan Aden.
Sebelumnya palang merah internasional mengimbau agar dilakukan gencatan senjata kemanusiaan selama 24 jam untuk memungkinkan pengiriman obat-obatan dan bahan bantuan lainnya bagi warga Yaman. "Palang merah menyiapkan 48 ton obat-obatan dan peralatan medis untuk mengobati lebih dari 3000 warga yang cedera. Tapi pesawat tidak bisa mendarat di bandara Sanaa karena situasinya amat gawat", ujar jurubicara Palang Merah Internasional Sitara Jabeen.
Yaman Masih Membara
Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi memasuki minggu ke 6 melancarkan serangan udara ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Tawaran gencatan senjata humaniter memunculkan setitik harapan diakhirinya perang.
Foto: Reuters/N. Rahma
Sanaa Terus Dimbombardir
Walau ada tawaran gencatan senjata humaniter, koalisi militer Arab yang dipimpin Arab Saudi terus melancarkan serangan pemboman dari udara. Kubu pertahanan pemberontak Huthi dan aliansi militer yang setia pada mantan presiden Ali Abdullah Saleh di Sanaa, kembali jadi sasaran pemboman koalisi Arab.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
AS Usulkan Gencatan Senjata Humaniter
Menlu AS John Kerry (ki) dan Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (ka), gelar konferensi pers, umumkan usulan AS untuk gencatan senjata humaniter di Yaman. Kerry mengatakan, konflik memicu kelangkaan bahan pangan, obat-obatan dan BBM di Yaman, serta menimbulkan masalah baru di negara tetangga akibat serbuan arus pengungsi.
Foto: picture-alliance/dpa/AP Photo/A. Harnik
Serangan Artileri Serdadu Arab
Artileri Arab Saudi yang disiagakan di perbatasan juga melontarkan tembakan balasan ke posisi pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Jurubicara koalisi militer Arab, brigadir jenderal Ahmed al-Assiri menyebutkan, pemberontak Huthi berulangkali menembakkan roket ke wilayah Arab Saudi yang melukai sejumlah warga sipil.
Foto: picture-alliance/AP Photo/H. Jamali,
PBB Putuskan Resolusi Yaman
Dewan Keamanan PBB memutuskan resolusi untuk embargo pasokan senjata kepada pemberontak Syiah Huthi di Yaman. Asset global pimpinan kaum Huthi juga akan dibekukan dan diterapkan larangan bepergian. Iran akan mengajukan proposal untuk solusi damai dan mengimbau koalisi Arab hentikan serangan udara.
Foto: REUTERS/L. Jackson
Iran Kirim Kapal Perang
Iran kirim dua kapal perangnya ke Teluk Aden. Alasannya untuk melindungi kapal dagangnya dari serangan perompak. Manuver Iran ini membuat situasi di kawasan konflik sektarian Yaman makin panas. Arab Saudi menuding kapal perang itu hendak menyuplai senjata dan amunisi kepada pemberontak Syiah Huthi.
Foto: Noroozi/AFP/Getty Images
Aden Dikuasai Huthi
Pemberontak Syiah Huthi berhasil menguasi kawasan pusat kota Aden dan sekitar istana presiden (2/3). Dengan jatuhnya Aden secara simbolis kaum Huthi berhasil merebut kubu terakhir dari presiden Mansour Hadi yang menyingkir ke kota ini setelah ibukota Sanaa berhasil direbut pemberontak Syiah Yaman itu
Foto: picture-alliance/AP Photo/Wael Qubady
Serangan Udara Berlanjut
Asap tebal membumbung dari barak milisi di Jabal al-Jumaima kawasan perbukitan dekat ibukota Sanaa akibat serangan udara pesawat tempur koalisi Arab. Petinggi Arab Saudi menegaskan, gempuran lewat udara terhadap posisi pemberontak Syiah Huthi akan terus dilancarkan hingga mereka menyerah kalah dan stabilitas di Yaman kembali tercipta.
Foto: Reuters/M. al-Sayaghi
Operasi Decisive Storm
Jet tempur koalisi Arab yang terdiri dari lebih 10 negara dipimpin angkatan udara Arab Saudi sejak 26 Maret 2015 terus melancarkan serangan udara ke kawasan yang dikuasai pemberontak Syiah Huthi yang diduga didukung Iran. Lebih dari 100 jet tempur dikerahkan untuk aksi 'Decisive Storm' ke Yaman.
Foto: AFP/Getty Images/F. Nureldine
Menangkis Serangan
Pemberontak Syiah Huthi di Yaman menggunakan artileri anti pesawat terbang untuk menangkis serangan udara koalisi yang dipimpin Arab Saudi. Jet tempur koalisi menggempur ibukota Sanaa serta gudang amunisi milik pemberontak di pinggiran ibukota yang dikuasai kelompok pemberontak Syiah itu.
Foto: picture-alliance/dpa/Sinan Yiter / Anadolu Agency
Sanaa Luluh Lantak
Milisi Syiah Huthi menginspeksi kawasan bandar udara Sanaa yang nyaris hancur akibat gempuran pesawat pembom koalisi Arab. Perang itu diibaratkan antara jet tempur F-15 milik Arab Saudi lawan senapan Kalashnikov milik pemberontak. Kaum Syiah Huthi terus bergerak maju dan berhasil menguasai seluruh kawasan ibukota Sanaa serta kawasan lain di selatan Yaman.
Foto: Reuters/N. Rahma
10 foto1 | 10
Palang Merah juga melaporkan warga di Aden tidak lagi memiliki akses ke air bersih dan aliran listrik terputus total. "Kami berusaha masuk ke Aden, tapi masih menunggu izin dari kedua pihak yang bertempur di kota pelabuhan di selatan Yaman itu", tambah Jabeen. Jurubicara koalisi Arab, brigjen Ahmed Assiri mengatakan, palang merah telah mengevakuasi 11 stafnya dari bandara Sanaa.