1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Pertemuan Obama, Zardari dan Karzai: AS Ingin Tingkatkan Kerjasama Melawan Terorisme

6 Mei 2009

Dalam pertemuan pertama Rabu(06/05), Presiden Amerika Serikat Barack Obama berusaha menggugah Presiden Pakistan dan Presiden Afghanistan untuk menghilangkan rasa saling curiga dan bekerjasama melawan terorisme.

Gambar simbol pertemuan AS, Afghanistan dan PakistanFoto: AP Graphics/DW

Dalam pertemuan trilateral di Gedung Putih, Obama akan mengadakan pembicaraan empat mata dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari.Padahal pada saat yang sama, suara sumbang mengenai Pakistan semakin keras terdengar antara anggota parlemen Amerika Serikat.

Sebagian diantaranya menilai, Pakistan tidak mampu mengatasi situasi. Apalagi berita terakhir menunjukan bahwa sedikitnya 40 ribu orang melarikan diri dari kawasan Barat Laut Pakistan. Mereka menghindari pertempuran yang meledak, setelah militer Pakistan mulai menyerang Taliban yang berusaha meluaskan wilayah yang didudukinya.

Pakistan menempati peran penting dalam upaya Obama melawan Taliban dan mitra Al Qaida lainnya di kawasan Asia Tengah dan Selatan. Untuk itu, Obama mengirimkan 4000 pasukan ke Afghanistan, menambah jumlah 17 ribu pasukan yang sudah berada di lokasi. Pertemuan pada hari Rabu (06/04) dan Kamis (07/05) ini bersama Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, bertujuan meningkatkan kerjasama antara Aghanistan dan Pakistan dalam melawan terorisme. Selain itu, mendorong upaya agar perlawanan tersebut berlangsung dalam dua jalur, yakni melalui perkembangan ekonomi dan pembangunan, disamping secara militer.

Terkait dengan itu, dua orang senator Demokrat, John Kerry dan Dick Lugar, telah memasukan rancangan undang-undang yang menjanjikan peningkatan bantuan sipil ke Pakistan tiga kali lipat menjadi 15 milyar Dolar. Rancangan kebijakan itu bakal mengucurkan 7,5 milyar Dolar dalam bentuk bantuan non-militer kepada Pakistan selama lima tahun mendatang. Kemudian, 7.5 milyar Dolar selanjutnya akan dikucurkan sesudah itu.

Mendukung rancangan ini, Richard Holbrooke, Utusan Khusus AS untuk kawasan Afghanistan dan Pakistan menyatakan bahwa Pakistan sangat penting bagi Amerika Serikat secara politik dan strategis. Menepis laporan media, bahwa ia juga mengulurkan tangan kepada pihak oposisi Pakistan, Holbrooke mengatakan, "Kita tidak boleh mencampurkan komentar mengenai perkembangan isu ini dengan prediksi mengenai runtuhnya sebuah pemerintahan. Kami tidak berpikir bahwa Pakistan merupakan negara yang gagal. Pakistan sedang menghadapi tantangan berat dari musuh mereka, yang juga merupakan musuh kami. Kita memiliki musuh yang sama, Amerika Serikat dan Pakistan.“

Meski begitu, Holbrooke juga menegaskan bahwa bantuan keamanan untuk Pakistan harus menunjukan hasil positif. Presiden Pakistan Zardari menyatakan perlu bantuan tambahan. Khusus untuk melawan kaum militan. Disebutkannya, Pakistan tidak semata membutuhkan bantuan pesawat tanpa awak. Namun, perlu memiliki dan mengendalikan peswat-pesawat itu guna melancarkan serangan udara itu sendiri. Sejumlah serangan udara yang diluncurkan Amerika Serikat terhadap target-target milisi di Pakistan, telah menyebabkan tewasnya banyak warga sipil dan memicu protes dari rakyat serta kelompok oposisi Pakistan.

EK/zr/rtre/afp

Editor: Hendra Pasuhuk