Pertumbuhan Ekonomi Cina Melemah di Kuartal Ketiga 2018
19 Oktober 2018
Biro Statistik Cina mengatakan, pertumbuhan ekonomi melambat pada kuartal ketiga, namun masih tetap stabil. Menghadapi perang dagang dengan AS, Beijing akan fokus pada belanja konsumen.
Iklan
Pertumbuhan ekonomi Cina pada kuartal ketiga 2018 melambat ke tingkat terendah dalam sembilan tahun, kata Biro Statistik Nasional (NBS) hari Jumat (19/10). Data terakhir menunjukkan besaran dampak sengketa perdagangan dengan Amerika Serikat.
"Dihadapkan dengan lingkungan yang sangat kompleks di luar negeri dan tugas besar untuk reformasi dan pembangunan di dalam negeri," pertumbuhan Cina masih tetap relatif stabil, kata juru bicara NBS, Mao Shengyong.
Ekonomi terbesar kedua dunia itu mengalami pertumbuhan hanya 6,5 persen pada kuartal ketiga tahun ini. Pada dua kuartal pertama 2018, pertumbuhan ekonomi masih 6,8 persen dan 6,7 persen.
Dampak perang dagang
Ekspor sejak lama menjadi penopang utama ekonomi Cina. Namun tarif impor yang diberlakukan AS terhadap Cina yang terutama menargetkan mesin, produk elektronik, mobil dan peralatan, telah menurunkan investasi asing di sektor-sektor ini.
AS menekan Cina karena mengalami defisit perdagangan cukup besar. Selain itu washington menuduh Beijing menekan perusahaan-perusahaan asing yang memiliki kantor di Cina untuk memberi akses pada teknologi yang dilindungi, jika tidak langsung mencurinya dari mereka.
Cina langsung membalas langkah AS dengan menerapkan tarif impor balasan. Namun langkah-langkah ini mempengaruhi kepercayaan investor di pasar keuangan. Pasar saham di bursa Shanghai turun sekitar seperempat pada 2018, dan nilai tukar mata uang Cina Yuan telah turun sekitar 9 persen terhadap dolar AS.
Beijing fokus pada belanja konsumen dan infrastruktur
Untuk mengatasi masalah ini, Beijing memutuskan untuk fokus pada peningkatan konsumsi di pasar domestik. Otoritas Cina juga mempertimbangkan kemungkinan untuk menyuntikkan lagi dana cukup besar ke proyek-proyek infrastruktur.
Cina tahun lalu memperlambat proyek-proyek infrastruktur sebagai sikap hati-hati dan untuk mengendalikan inflasi. Pengawasan dan evaluasi kredit juga dilakukan untuk mengendalikan utang. NBS mengatakan, penjualan ritel di Cina tetap pada tingkat yang relatif sama sejak tahun lalu.
Para pemimpin Cina menyatakan yakin bahwa mereka akan bisa menyelesaikan ketegangan perdagangan saat ini dengan pemerintahan Donald Trump tanpa masalah besar.
Kuburan Sepeda Warna-Warni di Cina
Gagasan awalnya adalah sebuah prakarsa ramah lingkungan: Berbagi sepeda atau bike sharing. Tapi kota-kota besar di Cina kelihatannya belum siap, sehingga sepeda besi tua menumpuk.
Foto: picture-alliance/Imaginechina/S. Chunchen
Alat transportasi massal
Dua tahun lalu, peminjaman sepeda menjadi sangat populer di kota-kota besar Cina. Puluhan perusahaan membanjiri jalan-jalan dengan sepeda pinjaman. Tapi infrastruktur di kota-kota besar ternyata belum mampu menghadapi ledakan jumlah sepeda dan pengendara sepeda. Akhirnya, gunung sepeda bekas muncul dimana-mana, seperti di Xiamen.
Foto: Reuters
Ditinggal di mana saja
Pengguna sepeda pinjaman memarkir sepedanya sembarangan saja di setiap tempat. Di kota-kota metropolitan seperti Beijing dan Shanghai, kerumunan sepeda tak bertuan dengan cepat tumbuh menjadi tumpukan yang mengganggu lalu lintas. Polisi lalu menyita sepeda-sepeda itu, yang kemudian ditumpuk di tempat pembuangan sepeda di luar kota.
Foto: Getty Images/AFP/G. Khanna
Sepeda warna-warni
Karena masing-masing perusahaan sepeda punya ciri khas warna sendiri, jajaran sepeda pinjaman yang menunggu pelanggan terlihat seperti sebuah lukisan abstrak, seperti dalam foto di Shanghai ini. Sepeda memang merupakan alat transportasi di Cina. Puluhan juta sepeda setiap hari memenuhi jalan-jalan di kota besar.
Foto: Getty Images/AFP/G. Khanna
Sewa sepeda dengan app
Meminjam sepeda di Cina sangat mudah. Pengguna memasang aplikasi yang sesuai di smartphonenya. Lalu dengan membayar beberapa Yuan saja, sepeda sudah bisa digunakan. Setelah selesai, sepeda diparkir dan dikunci dengan menggunakan aplikasinya. Beberapa kota sekarang sudah menyediakan lapangan parkir khusus untuk sepeda pinjaman.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Mengumpulkan sepeda terlalu mahal
Kebanyakan perusahaan peminjaman sepeda adalah pemula, alias Start-ups. Mereka memang punya pekerja yang bertugas mengumpulkan sepeda-sepeda itu lagi. Tapi jumlah sepeda yang tersebar di seluruh kota terlalu banyak bagi sedikit pekerja. Dinas balai kota akhirnya kesal, karena merekalah yang nantinya harus menyingkirkan sepeda-sepeda itu.
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele
Jadi tumpukan besi tua
Peminjaman sepeda memang alternatif yang baik dan lebih ramah linkungan ketimbang transportasi dengan mobil. Tapi di Shanghai dan Beijing, penawaran sudah jauh melebihi permintaan. Karena itu otoritas kota sekarang membatasi jumlah sepeda. Akibatnya, sepeda-sepeda yang berlebih ditumpuk di tempat pembuangan sepeda seperti dalam foto di atas.
Foto: Getty Images/AFP
Ketika gelembung bisnis pecah
Pasar peminjaman sepeda yang tadinya mengalami booming, sekarang ambruk. Banyak pengusaha kecil yang berspekulasi terlalu tinggi, sekarang harus gukung tikar. Pengamat ekonomi mengatakan, bisnis peminjaman sepeda akan terus ada, tapi pertumbuhannya tidak seperti dulu lagi. Yang sekarang tumbuh adalah „tempat penguburan sepeda“.