Malaysia menjadi negara pertama yang menjadi tujuan kunjungan luar negeri Presiden Jokowi. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai tingkat terendah dalam lima tahun terakhir.
Iklan
Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara tetangga di ASEAN. Malaysia menjadi negara pertama yang dikunjungi Jokowi sejak menjadi presiden. Setelah itu, Presiden akan berkunjung ke Brunei Darussalam dan Filipina sampai Selasa (10/02/15) depan.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Malaysia hari Kamis (05/02/15). Kunjungan itu dilaksanakan ditengah memanasnya hubungan diplomatik kedua negara, setelah muncul iklan sebuah perusahaan di Malaysia yang menawarkan alat pembersih lantai dengan slogan "Fire your Indonesian maid now!" (Pecat Pembantu Indonesiamu Sekarang).
Karena iklan itu dinilai melecehkan Tenaga Kerja Indonesia (TKI), Kedutaan Besar RI di Malaysia sudah melayangkan nota protes dan memasukkan laporan ke pihak kepolisian setempat.
Jokowi dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak untuk membahas berbagai kerjasama ekonomi. Karena situasi aktual, kedua kepala pemerintahan juga diperkirakan akan membahas soal Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Neraca Setahun Jokowi
Setelah setahun Joko Widodo jadi presiden RI, neraca tidak memuaskan. Menurut sebuah survey, 54,7% rakyat Indonesia tidak puas.
Foto: Reuters
Paket Ekonomi untuk Mendorong Kemajuan
Serangkaian paket ekonomi dikeluarkan pemerintah dengan harapan, rangkaian kebijakan baru ini akan bisa memulihkan ekonomi Indonesia yang melambat drastis belakangan ini. Namun langkah pemerintah dinilai kurang memperhatikan kepentingan buruh, sehingga terjadi demonstrasi.
Foto: Reuters/Beawiharta
Kebakaran Hutan Tambah Parah
Hutan Sumatera dan Kalimantan membara. Berbagai upaya yang dilakukan sampai sekarang kurang mendatangkan hasil. Asap tebal kian meluas dan sudah mencapai negara tetangga beberapa pekan lalu. Kritik berdatangan dari beberapa negara, tapi kesuksesan dari penanganan kebakaran belum tampak. Sementara itu asap juga muncul di Papua.
Foto: Reuters/Beawiharta
Reshuffle Kabinet
Menteri Sekretaris Negara Pratikno menguatrakan alasan utama Presiden Jokowi melakukan perombakan kabinet, yaitu kondisi ekonomi yang membutuhkan perbaikan segera.
Foto: Reuters/D. Whiteside
Penenggelaman Kapal Nelayan Ilegal
Sebagai syok terapi, sejumlah kapal nelayan asing yang tertangkap menjaring ikan secara ilegal di perairan Indonesia ditenggelamkan. Langkah tegas ini dipuji tapi sekaligus dikritik. Pasalnya dilakukan sistem pilih-pilih kapal asing yang ditenggelamkan. Sejumlah kapal nelayan Cina tak jadi dikaramkan setelah dilakukan negosiasi.
Foto: Reuters/Antara Foto/J. Sulistyo
Konflik KPK versus Polri
Kisruh paling anyar Antara Komisi Pemberantas Korupsi lawan Kepolisian RI menjadi batu ujian berat bagi Jokowi. Sikap membiarkan kriminalisasi KPK akan berdampak buruk pada citra pemberantasan korupsi di Indonesia. Eskalasi kasus Cicak versus Buaya jilid tiga serta pembentukan tim independen yang agak terlambat memberi nilai negatif.
Foto: picture-alliance/epa/B. Indahono
Eksekusi Penyelundup Narkoba
Langkah tegas penegakan hukum yang patut diacungi jempol dalam gerakan memerangi narkoba. Tapi pemerintahan Jokowi kurang lihai berdiplomasi terkait eksekusi 5 penyelundup dadah berkewargaan asing yang dilakukan regu tembak di Nusa Kambangan. Seharusnya dilakukan pendekatan internasional agar penegakan hukum tidak terkesan unjuk kekuasaan.
Foto: REUTERS/Antara Foto/Idhad Zakaria
Bola Panas Kapolri
DPR dalam sidang Paripurna menyepakati Budi Gunawan diangkat menjadi Kapolri. Setelah itu KPK menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka kasus korupsi dugaan kredit tak wajar. Ini batu sandungan berikutnya bagi Joko Widodo. Dengan menangkap bola panas yang digulirkan DPR itu, posisi Jokowi menjadi serba salah dan sulit melakukan manuver politik.
Foto: Reuters/Darren Whiteside
Sigap Tangani Krisis
Pujian internasional mengalir, saat Jokowi bereaksi cepat merespons krisis dalam kecelakaan Air Asia QZ8501. Presiden membantu koordinasi aksi search and rescue. Jokowi juga memerintahkan pengkajian kembali regulasi keamanan penerbangan.
Foto: Reuters
Cabut Subsidi BBM
Sebuah langkah cerdik yang memang harus dilakukan. Dengan mencabut subsidi BBM dan melepaskan harga pada fluktuasi pasar, Jokowi bisa membebaskan anggaran negara dari beban yang cukup berat. Selama ini subsidi BBM jadi lahan subur untuk penyelewengan. Berkat harga minyak dunia yang terus merosot, harga BBM yang tadinya naik kini ternyata turun lagi.
Foto: R. Gacad/AFP/Getty Images
9 foto1 | 9
Pertemuan itu tadinya diagendakan untuk membahas kerjasama ekonomi kedua negara, terutama menghadapi Pasar Bersama ASEAN.
Pertumbuhan ekonomi melemah lagi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2014 hanya mencapai 5,02 persen, dengan dasar perbandingan tahun 2010. Berarti pemerintah berarti gagal memenuhi target pertumbuhan yang dipatok pada 5,5 persen.
Ini adalah angka pertumbuhan terendah dalam lima tahun terkahir. Tahun 2011, angka pertumbuhan mencapai 6,17 persen, tahun 2012 masih mencapai 5,58 persen.
"Peran paling tinggi adalah industri pengolahan dengan pangsa sebesar 21,02 persen, pertumbuhannya 4,63 persen," kata Kepala BPS Suryamin hari Kamis (05/02/15) di Jakarta.
Bidang perdagangan dengan pangsa 13,38 persen mengalami pertumbuhan 4,48 persen. Sementara sektor pertanian dengan pangsa yang sama, tumbuh 4,18 persen.
"Pertumbuhan pertanian dibanding 2013 sedikit menurun tapi masih stabil, dipicu subsektor perkebunan, di mana masih ada permintaan tinggi meski harga CPO turun," papar Suryamin.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo kepada parlemen mengatakan, pemerintah terus berupaya mencapai pertumbuhan ekonomi optimal tahun 2015 ini, dan membuat nilai tukar Rupiah lebih stabil.
“Kondisi global ini ada twin shocks. Harga minyak dunia turun dari 113 Dollar AS per barel menjad di bawah 50 dollar AS per barel. Kedua, ini adalah satu era perbaikan ekonomi Amerika Serikat sebagai single engine,” kata Agus dalam rapat badan anggaran DPR-RI sebagaimana dikutip Kompas.com.
“Kondisi domestik ada twin deficits. Pertama, defisit transaksi berjalan (CAD), dan kedua adalah defisit fiskal. Ini menjadi tantangan,” tambahnya.