JUBA: Perundingan perdamaian antara pemerintah Uganda dengan kelompok pemberontak, yang sebelumnya ditangguhkan beberapa kali, kini telah dibuka secara resmi. Di daerah otonomi Juba yang terletak di wilayah selatan Sudan, Presiden Salva Kiir yang berlaku sebagai juru runding mengimbau kepada kedua pihak, untuk menggunakan kesempatan bersejarah ini mengakhiri perang saudara yang berlangsung 20 tahun. Pemimpin delegasi Uganda yakni Menteri Dalam Negeri Ruhakana Rugunda, menyetujui perundingan di Juba ini, walaupun perundingan tidak dihadiri kelompok pemberontak LRA. Para komandan pemberontak khawatir akan keselematannya, karena dicari oleh Pengadilan Internasional di Den Haag. – Menurut keterangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam konflik ini sedikitnya 100.000 warga tewas dibunuh dan dua juta warga diusir. Aktivis hak asasi manusia menyalahkan pemberontak, merekrut sekitar 25.000 anak dan remaja sebagai tentara.