130710 China D Unternehmen
14 Juli 2010Perusahaan-perusahaan Cina sudah lama melirik pasar Jerman. Pemerintah di Beijing juga telah belasan tahun memberi dukungan khusus kepada perusahaan yang ingin berinvestasi di luar negeri melalui program “Zouchuqu” yang artinya beranjak keluar. Liu Liqun, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial Beijing sudah lama menyoroti kerjasama dagang antara Jerman dan Cina. Menurut dia, "Zouchuqu" merupakan bagian integral dari politik reformasi dan membuka diri yang dilancarkan Cina.
"Pemerintah Cina mengartikan politik reformasi dan membuka diri sebagai hal yang bersifat bilateral. Cina tidak ingin hanya perusahaaan asing yang berinvestasi di Cina, melainkan perusahaan Cina harus bisa berpijak di pasar internasional," dikatkaan Liu. Liu juga mengingatkan bahwa Cina merupakan negara pertama yang berhasil pulih dari krisis ekonomi dan keuangan global.
Investasi Luar Negeri Cina Melaju Pesat
Seiring dengan naiknya nilai Yuan dan membesarnya cadangan devisa yang dimiliki, meningkat juga rasa percaya diri Cina untuk mengejar target kebijakan "beranjak keluar“ itu. Salah satu strateginya adalah menyisir penjuru dunia guna membeli perusahaan yang goyah akibat krisis keuangan global. Statistik menunjukkan, investasi Cina di luar negeri pada tahun 1999 berada seputar 48 juta Euro. Kini, 12 tahun kemudian, investasi luar negeri Cina melejit lebih dari 500 kali lipat.
Huang Qun, seorang pengacara di Frankfurt, juga memantau perubahan investasi yang dilakukan Cina. Menurut Huang, perusahaan Cina mulai masuk ke Jerman 25 tahun lalu, hampir semua melakukan ekspor-impor di kota pelabuhan Hamburg. Tahun 90-an, sejumlah perusahaan Cina mulai berproduksi di Jerman. Lanjutnya, "Kini perusahaan Cina meningkatkan "know-how" dan teknologi yang dimilikinya dengan mengambil alih perusahaan-perusahaan Jerman.“
Beralih dari Barang Murah ke Barang Berkwalitas
Menurut pengacara Ma Zhenzhou di Düsseldorf, investor Cina kini belomba-lomba masuk ke Jerman. Banyak diantaranya membeli pabrik mesin dan manufaktur peralatan besi-baja. Meski tidak ada statistik keseluruhan, Ma mempekirakan jumlah investasi Cina di Jerman lebih dari 100 juta Euro setahunnya. Dijelaskannya, "Para investor Cina kini menyadari bahwa strategi lamanya sebagai lokasi produksi murah bagi perusahaan asing sudah mencapai titik jenuh. Artinya, kini para investor mulai berorientasi pada produk-produk berkwalitas tinggi dan pasar-pasar di negara maju. Jadi ini semacam tes, seandainya sebuah perusahaan bisa berhasil di Jerman, maka kami akan mampu menerobos pasar di seluruh dunia.”
Investasi Cina disambut positif di sektor ekonomi, namun tantangan tidak sedikit. Untuk mendukung terjadinya kerjasama, NRW Invest menawarkan konsultasi gratis kepada perusahaan Cina yang ingin berinvestasi di negara bagian Nordrhein Westphalen. Menurut Direktur NRW Invest Petra Wassner, "Masalah terbesar biasanya terkait dengan izin tinggal bagi karyawan yang didatangkan dari Cina, izin itu dibutuhkan untuk masa tertentu di sini.”
Meski ada sejumlah hambatan, Jerman merupakan negara yang menarik bagi investor Cina. Apalagi kini, setelah nilai Euro turun hampir 10% terhadap Yuan.
Yan Jun/Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk