Pesan Paus Fransiskus: Dengarkan Korban Pelecehan Seksual
3 Agustus 2023
Paus Fransiskus datang ke Portugal untuk menghadiri sebuah festival anak muda. Namun, kasus pelecehan anak masa lalu di Portugal membayangi kunjungan itu.
Iklan
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus mendarat di Lisbon, Portugal, pada Rabu (02/08) untuk berpartisipasi dalam peringatan Hari Anak Muda Sedunia pertama pascapandemi.
Lebih dari satu juta anak muda yang berasal lebih dari 200 negara diperkirakan bakal hadir dalam pertemuan Katolik global itu.
Agenda selama lima hari tersebut diprakarsai oleh pendahulu Paus Fransiskus dengan tujuan mengajak anak muda Katolik berkumpul setiap dua atau tiga tahun. Agenda ini terakhir kali dilakukan pada tahun 2019.
Paus Fransiskus mendarat di lapangan udara (lanud) angkatan udara Figo Madura pada Rabu (02/08) pagi waktu setempat. Kemudian, dia langsung menuju upacara penyambutan yang diadakan oleh Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa.
Kunjungan ke Portugal ini merupakan perjalanan pertama Paus Fransiskus usai menjalani operasi pembedahan usus pada Juni lalu. Saat ini, Paus Fransiskus telah berusia 86 tahun.
Solusi Inovatif untuk Mengatasi Kasus Pelecehan Seksual
Hampir satu dari tiga perempuan pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual setidaknya sekali seumur hidup, demikian laporan WHO 2021 lalu. Berikut ragam solusi digital sebagai upaya atasi pelecehan seksual.
Foto: Montira Narkvichien/UN Women | CC BY-NC-ND 2.0
Cincin alarm
Katya Romanovskaya awalnya pernah diserang. Pengalaman ini mendorongnya mendirikan perusahaan Nimb, yang menciptakan tombol darurat berbentuk cincin. Perhiasan buatan Rusia ini dirancang untuk memberi rasa aman pada perempuan. Jika tidak sengaja mengaktifkan peringatan, pengguna dapat membatalkannya dalam hitungan 20 detik. Namun, ada kata sandinya, jadi tidak semua orang bisa menghapusnya.
Foto: Mark Lennihan/AP/picture alliance
Cara kerja Nimb
Pengguna mengirimkan peringatan dan lokasi ke daftar nomor telepon yang telah dipilih sebelumnya. Pesan disampaikan dalam bentuk pemberitahuan baik berupa getaran, panggilan telepon, atau email. Orang yang memakai Nimb akan melihat cincin mereka bergetar dan tahu bahwa ada teman dan kerabat dalam bahaya. Informasi peringatan itu juga diteruskan ke layanan darurat dan kantor polisi.
Foto: Stephen Chung/ZUMA/imago
Berbicaralah kepada Spot
Insinyur dari Jerman dan Swiss menciptakan Spot, sebuah chatbot khusus yang memungkinkan karyawan melaporkan tuduhan pelecehan seksual secara anonim. Bot diprogram untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan informasi serta saran untuk membantu mereka menyelidiki insiden ini. Jawaban akan dirangkum ke dalam PDF, dengan lembar sampul yang tampak formal, yang dapat dikirim melalui email ke HRD.
Foto: Andriy Popov/PantherMedia/imago images
Sis bot buatan Thailand
Letkol Peabrom Mekhiyanont membuat chatbot yang memberikan informasi 24/7 bagi para penyintas kekerasan seksual. Bot ini dapat diakses melalui perangkat seluler atau komputer. Penyintas dapat mengirim pesan lewat Facebook Messenger, dan nanti akan otomatis dipandu terkait bagaimana cara melapor ke polisi, cara menyimpan barang bukti, dan layanan dukungan yang didapat para penyintas secara hukum.
Foto: Montira Narkvichien/UN Women | CC BY-NC-ND 2.0
Terkoneksi di malam hari dengan bthere
Aplikasi ini ditujukan untuk pengguna yang berusia 18-22 tahun demi mengurangi kasus kekerasan seksual yang terjadi di kampus-kampus di AS. Teknologi ini berupaya untuk membantu penggunanya menghindari situasi berbahaya dengan mendorong mereka terkoneksi di malam hari. Alat ini dilengkapi dengan fitur berkirim pesan, berbagi lokasi, bahkan hadiah yang mendorong pengguna habiskan waktu bersama.
Foto: bthere
Bagaimana cara kerja bthere?
Pengguna mendaftar dan membuat "lingkaran" dengan teman kampus, keluarga, atau teman serumah, yang dapat bersifat permanen atau sementara, misalnya hanya untuk keluar malam di hari tertentu. Aplikasi ini memiliki dua tujuan yakni menjaga anak muda tetap aman, tetapi juga memberi peluang agar mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama dalam kehidupan nyata, dengan memanfaatkan kekuatan digital.
Foto: bthere
Callisto di kampus di Amerika Serikat
Kasus kekerasan seksual di berbagai kampus di AS mendasari terbentuknya Callisto. Platform ini dapat mendeteksi pelaku kekerasan seksual dengan teknologi AI yang menjalankan fungsi pencocokan. Penyintas akan melaporkan rincian pelaku ke dalam sistem, lalu penyintas lain juga memberi rincian serupa. Dengan cara ini, pelaku berantai dapat diidentifikasi terlepas dari afiliasi universitas.
Foto: Spencer Grant/imago images
Safecity di India
Dibentuk setelah kasus pemerkosaan Nirbhaya Gang 2012 di India, platform Safecity menjadi tempat berbagi cerita tentang pelecehan seksual atau pemerkosaan yang terjadi. Dengan menggunakan teknologi AI, secara visual akan terlihat lokasi berbahaya, dan rute aman. Lewat laporan berbasis crowdsoursing ini, otoritas keamanan dan pembuat kebijakan diharapkan dapat menciptakan ruang aman. (ts/ha)
Foto: safecity
8 foto1 | 8
"Saya akan menjadi muda lagi" saat pulang ke Roma, kata Paus Fransiskus kepada wartawan saat berada dalam pesawat. Dia dijadwalkan pulang pada Minggu (06/08).
Dalam kunjungan resmi diplomatiknya di Pusat Budaya Belem di Lisbon, Paus Fransiskus meminta Eropa untuk berusaha mengakhiri perang di Ukraina.
"Dunia membutuhkan Eropa yang sebenarnya. Dunia butuh peran Eropa sebagai jembatan dan pembawa kedamaian," kata Paus Fransiskus.
Paus Fransiskus: Korban pelecehan harus "selalu didengarkan"
Dalam kunjungan itu, Paus Fransiskus dijadwalkan untuk bertemu dengan para korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh pendeta.
Ribuan tuduhan pelecehan yang dilakukan oleh anggota gereja Katolik terhadap anak di seluruh dunia telah mengguncang Vatikan hingga ke akarnya. Buntutnya, para pengikut meninggalkan gereja tersebut.
Saat berbicara kepada para pendeta di Biara Jeronimos di Lisbon, Paus Fransiskus mengatakan bahwa skandal pelecehan seksual telah "menodai" Gereja dan menyebabkan "kekecewaan dan kemarahan" para umat.
Skandal-skandal tersebut "mengajak kita untuk pemurnian yang rendah hati setiap waktu, dimulai dengan isak tangis pada korban, yang harus selalu diterima dan didengarkan," jelas Paus Fransiskus.
Iklan
Ribuan kasus ditutupi secara sistematis
Tepat sebelum kedatangan Paus, para pendukung korban memasang papan reklame besar agar dapat meningkatkan kesadaran soal tingkat pelecehan gereja Katolik di Portugal.
Sebuah lembaga di Portugal mengeluarkan laporan enam bulan lalu dan mengungkap setidaknya ada 4.815 kasus pelecehan seksual anak yang dilakukan oleh pendeta sejak tahun 1950. Kebanyakan, korban berusia antara 10 dan 14 tahun. Dalam laporan itu juga diterangkan adanya upaya sistematis untuk menekan informasi ini dari dalam gereja, yang sebetulnya juga menjadi standar bagi sejumlah negara dengan kasus serupa yang tengah diselidiki.
"Bakal ada banyak anak muda dari seluruh dunia dan faktanya (kekerasan) ini ada di semua benua," kata Filipa Almeida, seorang korban pelecehan yang dilakukan oleh pendeta. Kepada Reuters, dia menyebut usianya 17 tahun saat itu. "Ini merupakan kesempatan yang sangat bagus bagi gereja untuk bertindak."
Kegiatan ini sebetulnya juga mendapat kecaman lantaran biayanya terbilang cukup tinggi untuk sebuah negara miskin di Eropa. Setidaknya 16.000 petugas dikerahkan, sejumlah jalanan, hingga stasiun kereta di kota yang berpenduduk 500 ribu orang ini ditutup.
Reuters juga melaporkan bahwa kelompok pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) beserta sejumlah partai politik telah menuduh pemerintah memindahkan para tunawisma dari jalanan. Namun, tudingan itu dibantah.