Pesawat Tempur TNI AU Akan Ikut Bangunkan Masyarakat Sahur
9 Mei 2019
Dengan jet tempur TNI AU ingin ikut meramaikan tradisi bangun sahur bagi masyarakat Madiun dan sekitarnya. Hal ini dikarenakan penyesuaian jam terbang bagi para pilot pesawat tempur yang menjalani ibadah puasa.
Iklan
Melalui cuitan akun Twitter Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), @_TNIAU, menyatakan akan mengadakan kembali "tradisi” membangunkan sahur dengan pesawat tempur di wilayah udara beberapa kota. Nantinya pesawat tempur milik TNI AU akan terbang dan membangunkan masyarakat yang di Surabaya, Surakarta, Yogyakarta, Klaten, Sragen, dan sekitarnya.
Selainkan untuk membangunkan sahur, kegiatan ini merupakan penyesuaian jam terbang kepada para pilot penerbang pesawat tempur TNI AU yang menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadhan.
"Bagaimana pilot-pilot tempur kami yang muslim ini tetap bisa menjalankan ibadah namun tidak mengorbankan profisiensi mereka, jad tetap harus mempertahankan profisiensi keterampilan mereka dalam mengoperasikan pesawat tempur. Bagaimana caranya? Kita membuat jadwal penerbangan dini hari,” terang Kasubdispenun Dispen TNI AU Kolonel (Sus) Muhammad Yuris saat diwawancarai DW Indonesia.
Jadwal penerbangan ini disesuaikan karena pilot penerbang pesawat tempur tidak diperbolehkan menerbangkan pesawatnya diatas pukul 10 pagi. Ini berhubungan dengan kondisi kadar gula darah yang menurun saat seseorang berpuasa.
"Kalau kadar gula rendah itu tidak boleh terbang, kalau mau terbang saat emergency darurat harus melakukan interception penyergapan, dia harus membatalkan puasanya dulu, makan cokelat dulu yang manis-manis sehingga kadar gula darah normal kembali, lalu diperiksa dokter, lalu dinyatakan fit untuk terbang,” imbuh Yuris.
Ia menegaskan penyesuaian jam terbang ini tidak akan mengganggu kesiapsiagaan skadron tempur untuk melaksanakan tugasnya yakni mengamankan wilayah Indonesia. Sementara untuk membangunkan sahur merupakan usaha TNI AU untuk mendekatkan diri terhadap masyarakat, karena menurut Yuris tradisi membangunkan sahur merupakan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Indonesia sehingga tidak ada salahnya untuk sekaligus membangunkan warga melalui penggunaan afterburner atau suara pembakaran mesin yang menggelegar.
Ia menjelasakan kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahun di seluruh penjuru nusantara seperti di Madiun, Makassar, Pekanbaru, Potianak, namun dikembalikan lagi disesuaikan dengan jadwal setiap Lanud tersebut. "Pesawat T50i dan F-16, ini sudah kami koordinasikan,” Yuris menambahkan.
Para netizen pun mengapresiasi kegiatan tradisi bengun sahur ini, salah satunya dari akun @FajarBimantoro1 .
Era Baru Jet Tempur Siluman
Amerika Serikat telah memulai, kini Cina dan Rusia pun ikut menggenjot pengembangan teknologi siluman untuk pertahanan udara. Inilah sejumlah jet tempur siluman yang bakal beradu tangkas di langit.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
Chengdu J-20
Dikembangkan sejak tahun 1990 di bawah kode sandi J-XX, Chengdu J-20 pertama kali melangit tahun 2011. Menurut rencana jet tempur siluman ini akan mulai diproduksi antara 2017-2019. Desain J-20 banyak meniru pesaingnya dari AS, yakni F-22 Raptor. Namun menurut berbagai pakar kedirgantaraan, kelemahan terbesar J-20 dibanding F-22 terletak pada bagian mesin.
Foto: Reuters/China Daily
Shenyang J-31
Jet besi berjuluk Falcon Hawk ini merupakan pesawat tempur multi guna bermesin ganda yang dikembangkan oleh Shenyang Aircraft. Bersamaan dengan J-31, Cina kini menjadi negara kedua yang memiliki dua jenis pesawat tempur siluman setelah Amerika Serikat. J-31 dikembangkan sebagai pesawat angkatan laut dengan daya jelajah tempur sejauh 1300km.
Foto: Reuters
F-22 Raptor
Pesawat yang dikembangkan oleh Lockheed Martin ini merupakan ambisi AS mempertahankan kedigdayaan di langit. Hingga kini F-22 menjadi tolak ukur untuk semua pesawat tempur generasi kelima. Kendati memiliki segudang keunggulan, ongkos produksi F-22 yang mahal memaksa pemerintah AS membatasi pemesanan. AS saat ini telah mengoperasikan 195 pesawat F-22 yang terbagi dalam 15 skuadron tempur.
Foto: picture-alliance/DOD/US Air Force
F-35A Lightning II
Berbeda dengan F-22, F35A didesain dengan harga jual yang lebih terjangkau. Sebanyak 11 negara ikut berpartisipasi mengembangkan jet tempur siluman bermesin tunggal ini. Namun karena jumlah pemesanan yang tinggi (hingga 2.400 unit), F35A tercatat sebagai proyek alutsista termahal dalam sejarah. Pesawat buatan Lockheed Martin ini banyak mengundang kritik seputar desain dan kemampuan terbangnya
Foto: Reuters
Sukhoi T-50
Diusulkan sejak dekade 1980an, pengembangan T-50 sempat terhenti menyusul runtuhnya Uni Sovyet. Rusia menargetkan T-50 sudah bisa diproduksi paling lambat awal 2017 dan diekspor secepatnya tahun 2025. Pesawat siluman bermesin ganda ini pertamakali melakoni ujicoba tahun 2010 silam. T-50 memiliki usia pakai hingga 35 tahun, atau lima tahun lebih lama ketimbang F-22
Foto: Getty Images/AFP/D. Kostyukov
B-2 Spirit
Pesawat pembom siluman ini adalah warisan perang dingin yang masih dipakai hingga kini. Konsepnya didesain untuk mampu memasuki ruang udara Uni Sovyet buat menghancurkan target bernilai tinggi tanpa terdeteksi radar. Namun dari rencana pembelian awal yang mencapai 132 unit, militer AS cuma membeli 20 unit yang masih akan dioperasikan hingga 2058.
Foto: picture-alliance/dpa
F-117A Nighthawk
F-117 adalah pesawat siluman pertama yang beroperasi secara penuh. Kendati bergelar pesawat tempur multiguna, F-117 lebih menyerupai pesawat serbu untuk menyokong pasukan darat. Pesawat ini pertamakali digunakan pada Perang Irak 1991 dan kemudian Perang Yugoslavia. Sebanyak 64 unit F-117 pernah diproduksi. Tahun 2008 silam militer AS secara resmi memensiunkan semua armada F-117.