1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikInggris

Peti Mati Ratu Elizabeth II Tiba di Edinburgh

12 September 2022

Peti mati Ratu Elizabeth II tiba di ibu kota Skotlandia, Edinburgh, dan akan diistirahatkan hingga Selasa (13/09). Sementara isu referendum Australia menjadi republik juga mencuat usai mangkatnya Ratu Elizabeth II.

Jenazah Ratu Elizabeth II tiba di Edinburgh
Tiba di Edinburgh, peti mati Ratu Elizabeth II akan disemayamkan untuk menjalani sejumlah seremoniFoto: Aaron Chown/Pool/AP/picture alliance

Sebuah mobil jenazah yang membawa peti mati Ratu Elizabeth II telah tiba di Istana Holyroodhouse, kediaman Raja Inggris di ibu kota Skotlandia, Edinburgh, setelah perjalanan enam jam dari Kastil Balmoral.

Ratusan orang berkumpul di sepanjang jalan Edinburgh untuk melihat sekilas prosesi pemakaman. Orang-orang bertepuk tangan dan melemparkan bunga untuk memberi penghormatan.

Raja Charles III akan terbang ke Skotlandia

Raja Inggris Charles III akan terbang ke Edinburgh untuk bergabung dengan keluarga dan kerabat pada Senin (12/09) ketika peti mati ibunya, Ratu Elizabeth II, dibawa dalam prosesi khidmat dari salah satu istananya di Skotlandia ke Katedral St Giles yang bersejarah di kota itu.

Raja Charles juga akan bergabung dengan bangsawan senior untuk berjaga di gereja, tempat peti mati akan diistirahatkan, sebelum diterbangkan ke London pada Selasa (13/09).

Sejak kematian Elizabeth pada usia 96 tahun di Kastil Balmoral, serangkaian rencana disusun dengan cermat untuk momen berkabung atas kepergian sang Ratu Inggris yang telah bertakhta selama 70 tahun.

Sebelum berangkat ke Skotlandia, Charles yang secara otomatis menjadi Raja Inggris dan 14 wilayah lainnya termasuk Australia, Kanada, Jamaika, Selandia Baru, dan Papua Nugini, akan melakukan perjalanan ke parlemen Inggris sebagai bagian dari seremoni khas kerajaan Inggris.

Di Westminster Hall, anggota parlemen dari House of Commons dan House of Lords atas akan menyampaikan belasungkawa mereka atas kematian ibunya, dan raja baru akan memberikan tanggapan.

Dia kemudian akan terbang ke Edinburgh bersama istrinya Camilla, untuk bergabung dengan saudara perempuannya Anne, dan saudara laki-lakinya, Andrew dan Edward. Keluarga kerajaan kemudian akan berjalan di belakang mobil jenazah saat peti mati ibu mereka dibawa ke Katedral St Giles yang diapit oleh tentara.

Mahkota Skotlandia

Ketika tiba di gereja, Duke of Hamilton dan Brandon, sebagai perwalian utama Kerajaan Inggris di Skotlandia, akan menempatkan Mahkota Skotlandia di atas peti mati.

Setelah kebaktian, peti mati akan beristirahat di katedral selama 24 jam sebagai waktu bagi publik Skotklandia memberi penghormatan. Penjagaan terus-menerus akan dilakukan oleh tentara dari Royal Company of Archers.

Jenazah Ratu Elizabeth II dibawa dari Kastil Balmoral menuju ke EdinburghFoto: Lee Smith/Reuters

Charles juga akan mengunjungi parlemen Skotlandia dan bertemu dengan Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon pada pukul 19.20 waktu setempat bersama dengan bangsawan lainnya.

Pada Selasa (13/09), peti mati akan diterbangkan ke London, di mana pada Rabu (14/09) peti mati itu akan mulai disemayamkan hingga hari pemakaman kenegaraan Elizabeth II pada 19 September 2022.

Publik diperkenankan untuk memberikan penghormatan kepada jenazah mendiang Ratu Elizabeth II yang akan dilindungi oleh Royal Standard dengan Orb dan Tongkat Kerajaan ditempatkan di peti matinya.

Isu referendum menjadi republik di Australia

Sementara itu, isu referendum Australia untuk menjadi republik kembali mencuat pascakematian Ratu Elizabeth II yang juga berstatus sebagai kepala negara di Australia. Sebelumnya, isu referendum untuk mengubah Australia menjadi republik pernah digelontorkan oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese saat ia memenangkan pemilu pada Mei 2022.

Namun, terkait wacana referendum tersebut, Albanese menilai saat ini bukanlah momen yang tepat untuk sebuah perubahan. Albanese menyebut saat ini adalah momen untuk memberikan penghormatan kepada kehidupan Ratu Elizabeth II.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menjadi tokoh yang turut mendukung Australia untuk menjadi republikFoto: Martin Ollman/Getty Images

Banyak yang menganggap rasa hormat dan kasih sayang orang Australia terhadap mendiang Ratu Elizabeth II sebagai hambatan terbesar bagi negara itu untuk menjadi republik yang memiliki kepala negaranya sendiri.

Albanese, yang menggambarkan dirinya sebagai kandidat pertama dengan "nama non-Anglo Celtic" untuk mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam 121 tahun jabatan itu ada, telah menciptakan posisi baru Asisten Menteri untuk Republik dan menunjuk Matt Thistlethwaite pada Juni lalu. Thistlethwaite mengatakan tidak akan ada perubahan selama Ratu Elizabeth II masih hidup dan menjadi kepala negara di Australia.

"Sekarang bukan waktunya untuk berbicara tentang sistem pemerintahan kita,” kata Albanese kepada Australian Broadcasting Corp. "Sekarang adalah waktunya bagi kita untuk memberikan penghormatan kepada kehidupan Ratu Elizabeth, kehidupan yang dijalani dengan baik, kehidupan yang penuh dedikasi dan kesetiaan termasuk kepada rakyat Australia dan bagi kita untuk menghormati dan berduka.”

Albanese telah mengatakan sebelumnya bahwa referendum republik bukanlah prioritas dari masa jabatan tiga tahun pertamanya di pemerintahan.

rs/ha (AP, AFP, dpa, Reuters)