Dalam serangan paling berdarah sejak penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak setengah tahun lalu, di negara itu sedikitnya 65 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya luka-luka. Serangan bom Rabu (13/06) tampaknya rangkaian serangan terkoordinasi terhadap warga Syiah, yang dalam pekan ini sudah terjadi untuk ketiga kalinya..

Menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle mengecam keras aksi kekerasan tersebut. Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Meski demikian terdapat petunjuk dari pemberontak Sunni yang belakangan berulang kali melakukan serangan terhadap warga Syiah di Irak.

14 target dari total 16 ledakan bom itu adalah peziarah Syiah, yang sedang menuju makam Imam Syiah terkenal di abad ke-8, Mussa al Kadhim. Ia termasuk 12 tokoh suci terpenting kaum Syiah, dan dimakamkan di sebuah mazbah di Bagdad. Sementara dua bom mobil lainnya meledak di dekat kantor partai politik yang memiliki hubungan dengan kelompok minoritas Kurdi di Irak.

Pihak berwenang memperketat peraturan keamanan sebelum berlangsungnya perjalanan ziarah, antara lain menutup kawasan Bagdad Kazimiyah, yang berada dekat mazbah tempat ziarah itu.

DK/ap/dpa