1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

PGI Protes Rencana Pembakaran Quran

8 September 2010

Warga Kristen Indonesia mengungkapkan keprihatinan yang mendalam atas rencana kelompok kecil Kristen di Florida, Amerika Serikat, yang berhasrat membakar kitab suci Al Quran pada tanggal 11 September mendatang.

Gambar simbol toleransiFoto: AP Graphic / DW-Fotomontage

Persekutuan Gereja-gereja Indonesia PGI mengirimkan surat kepada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, yang berisi desakan agar orang nomor satu di Amerika Serikat itu turun tangan mencegah rencana aksi pembakaran kitab suci umat Muslim Al Quran, yang akan dilakukan oleh sebuah kelompok kecil Kristen di Florida, Sabtu (11/09).

Albertus Patty dari Persekutuan Gereja-gereja Indonesia PGI, menjelaskan gereja-gereja di Indonesia menentang keras rencana pembakaran tersebut, "PGI dan gereja lain, juga Konferensi Wali Gereja tidak setuju dengan sikap anarkis yang dilakukan oleh kelompok Dove World Outreach Center, karena itu merupakan penghinaan kepada HAM. Kedua, menunjukan bahwa aksi yang dilakukan Terry Jones (pemimpin kelompok) itu tidak mewakili sikap masyarakat Kristen. Banyak yang tak setuju."

Al QuranFoto: british library

Ditambahkannya, aksi pembakaran Al Qur'an yang hendak dilakukan kelomok kecil Kristen di Florida tersebut akan sangat mengusik kedamaian dunia. Bila dibiarkan, dicemaskan aksi tersebut juga akan menyulut ketegangan di Indonesia, yang mayoritas penduduknya menganut agama Islam.

Dijelaskan Patty, Kelompok Kristen Dove World Outreach Center, yang berbasis di Florida tersebut hanya memiliki segelintir pengikut, “Itu gereja kecil tapi mereka dikenal sebagai gereja yang non denominasi. Ini meruapkan gereja kecil, sectarian dan fundemantilistik yang melihat dunia dalam polarisari, misalnya Kristen dan Islam, terang dan gelap. Gereja yang dipimpin Terry Jones ini melihat dunia sebagai arena peperangan terus-menerus. Ini merupakan paradigma gereja lama. Sekarang gereja sudah berubah dari polarisasi ke gereja modern yang mengedepankan dialog, yang mementingkan cinta dan persaudaraan."

Poster kampanye aksi pembakaran Al QuranFoto: AP

Meskipun hanya kelompok kecil, aksi semacam ini menurut PGI perlu diperhatikan dengan serius, karena apapun bentuknya, hal yang menyulut kebencian antar umat beragama harus diredam. “Karena yang namanya agama, asal disumbu sedikit bisa meledak. Meski akun di jejaring sosialnya mencapai angka ribuan, yang menentang justru jauh lebih besar lagi. Apalagi gereja di seluruh dunia ini juga menentang aksi komunitasnya. Mereka ini justru teralienasi. Karena mereka menjadi kecil sekali,“ dikatakan Patty.

Sementara itu, kelompok Islam di Indonesia, seperti Muhammadyah, mengingatkan agar umat Islam di Indonesia tidak terpancing oleh rencana aksi pembakaran Quran tersebut.

Ayu Purwaningsih

Editor: Hendra Pasuhuk