261009 Rösler Portrait
6 April 2011"Dalam banyak kesempatan saya telah jelas mengatakan, bahwa saya tidak tertarik dengan politik pusat di Berlin. Tujuan saya adalah politik negara bagian," ini dikatakan Philipp Rösler sembilan bulan sebelum ia diangkat menjadi menteri kesehatan, sesaat setelah ditunjuk sebagai menteri ekonomi negara bagian Niedersachsen.
Rösler dibesarkan di Hannover, di mana ia membangun karier politiknya. Rösler pernah menegaskan, di sini pulalah tujuan politiknya. Ia merasa lebih senang tetap berada di Hannover. Suasana di sana penuh rasa kekeluargaan. Namun kenyataan berkata lain. Sebagai menteri kesehatan ia harus pindah ke Berlin, yang menurutnya dingin dan penuh persaingan.
Lahir pada tanggal 24 Februari 1973 di Vietnam, saat berusia sembilan bulan ia diadopsi oleh pasangan Jerman yang memiliki dua anak perempuan. Ketika orang tua angkatnya kemudian berpisah, Philipp, yang berdarah asli Vietnam itu, tinggal dengan ayah angkatnya, seorang prajurit profesional, beraliran politik sosialis dan pendukung SPD.
Meskipun garis politik sang ayah angkat banyak memberi pengaruh pada dirinya, sang anak tidak mengekor begitu saja. "Saya sempat mengamati kelompok sosialis muda. Tapi bagi saya mereka terlalu kiri. Itu tidak menjanjikan apapun bagi saya. Jadi, ketika saya masih di sekolah, dalam pelajaran sejarah dan Jerman, setiap orang punya perspektif yang berbeda di bidang pendidikan. Saya benar-benar menyukainya. Mempertanyakan banyak hal, tidak harus menerima pendapat yang berbeda dengan kita. Saya melihat kemudian partai mana yang sesuai dengan itu, ternyata partai politik liberal FDP. Itu sebabnya saya memilih sebagai liberalis muda. Atmosfirnya baik dan menjadi pilihan tetap saya."
Bagi Rösler ini merupakan keputusan tepat. Karier politiknya penuh liku. Setelah menjadi anggota partai, tahun 2000 ia menjadi Sekjen FDP untuk negara bagian Niedersachsen. Kemudian menjadi pimpinan fraksi di negara bagian tersebut, dilanjutkan menjadi pimpinan partai FDP di Niedersachsen dan dipilih sebagai menteri ekonomi di negara bagian itu. Dan kini ia merupakan kandidat utama ketua umum Partai FDP, yang ditinggalkan Guido Westerwelle.
Kariernya menanjak cepat. Namun ia tetap tidak merasa ambius. “Ambisius kedengarannya seperti serius, kaku, lebih ke arah negatif. Saya tak yakin itu. Kita berusaha untuk lebih ceria dan menikmati hidup.”
Rösler pernyah menyatakan, ia tidak selamanya ingin berkarier dalam dunia politik. Tahun 2018 ia berencana untuk meninggalkan panggung politiknya, pada usia pertengahan 40-an. Janjinya, "Ketika kita kemudian berbuat begitu banyak, maka kita akan berubah. Saya tak lagi dapat bercermin. Dan itu artinya saya percaya, baik sebagai politisi maupun pemain film, keduanya punya persamaan, harus meninggalkan profesi itu, selagi masih populer."
Michael Orth/ Ayu Purwaningsih
Editor: Hendra Pasuhuk