Piala Dunia 2018: Bagaimana Cara "Selamat" di Rusia
9 Juni 2018
Anda ingin berkunjung ke Rusia selama turnamen Piala Dunia 2018? Kemungkinan sekitar 1 juta orang akan datang ke Rusia. Koresponden DW, Miodrag Soric memberikan tips, apa yang harus diperhatikan selama di Rusia.
Iklan
1. Lalu lintas: silang-menyilang
Di jalan-jalan kota Moskow ada peraturan mudah: yang kuat yang menang. Tepatnya: mereka yang punya mobil sport atau mobil mewah, dan kadang dikawal lampu yang menyalakan lampu warna biru di atapnya. Yang jelas bukan pejalan kaki atau pengemudi sepeda. Lampu merah atau zebra kros adalah petunjuk tak berarti bahwa sebenarnya ada peraturan lalu lintas. Dalam praktek, mereka hanya kadang-kadang diperhatikan.
banyak orang kagum dengan jalanan berjalur 10 di Moskow. Tapi di sinilah banyak mobil bermotor kuat melaju sangat cepat. Sebagai pejalan kaki yang penting: buka mata dan telinga. Jika ingin menyeberang, sebaiknya memakai terowongan. Memang kadang orang jadih harus berjalan ratusan meter. Tapi setidaknya tetap hidup.
2. Keheningan di dalam kereta Metro
Di belakang kemudi, para pria menjadi "macho", sebaliknya di kereta Metro mereka berubah jadi pria jantan. Kalau seorang perempuan lansia menaiki kereta, para pria menawarkan tempat duduknya.
Stadion dan Lokasi Pertandingan Piala Dunia 2018
Mulai 14 Juni 2018 para penggemar sepak bola akan memandang ke Rusia. Piala Dunia 2018 diadakan di 11 kota dan 12 stadion, antara Kaliningrad di Barat dan Yekaterinburg di Timur.
Foto: picture alliance/dpa/AP/I. Sekretarev
Moskow
Dengan penduduk sejumlah 10,4 juta, ibukota Rusia ini adalah kota terbesar Eropa. Bangunan paling terkenal adalah Kremlin. Di dalam kawasan kota ada lebih dari 600 gereja. Moskow adalah satu-satunya kota lokasi Piala Dunia yang punya dua stadion.
Foto: Picture alliance/dpa/S. Stache
Stadion Luzhniki - Moskow
Ini jadi tempat pertandingan final 15 Juli nanti. Stadion dibangun 1956, dan dimodernisir serta direnovasi bagi Piala Dunia 2018. Stadion ini bisa memuat 81.000 penonton. Piala Dunia 2018 juga dibuka 14 Juni di stadion ini.
Foto: picture alliance/dpa/AP/I. Sekretarev
Arena Otkritie - Moskow
Arena ini dibuka kembali 2014, dan jadi "rumah" klub sepak bola paling terkenal Rusia, Spartak Moskow. Mereka dulu harus menunggu bertahun-tahun sebelum punya rumah sendiri.
Foto: Picture alliance/dpa/S. Suki/EPA
St. Petersburg
Kota ini disebut pemenang Nobel Joseph Brodsky sebagai "kota tercantik di muka bumi. Dan memang benar, kota di tepi sungai Neva ini sangat mengagumkan.
Foto: Picture alliance/GES-Sportfoto/M. Gillia
Stadion Krestovsky - St. Petersburg
Arena ini bisa menampung hampir 68.000 penonton. Tim nasional Jerman punya kenangan bagus di stadion ini. 2 Juli 2017 mereka memenangkan Confed Cup di sini.
Foto: Picture alliance/dpa/D. Lovetsky/AP
Yekaterinburg
Inilah gereja yang jadi simbol kota Yekaterinburg. Nama gereja ini adalah Katedral Darah Suci. Gereja didirikan 2002 di lokasi, di mana tahun 1918, setahun setelah Revolusi Oktober, keluarga Tsar dieksekusi.
Foto: picture-alliance/dpa/M. Becker
Stadion utama - Yekaterinburg
Awalnya stadion ini terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan Piala Dunia. Jadi kapasitasnya ditambah menjadi 35.000 kursi, yaitu dengan menambahkan balkon baru, yang menampung 12.000 kursi.
Foto: picture-alliance/Sputnik/V. Sergeev
Arena Rostov - Rostov di tepi Don
Arena ini dibangun spesial untuk Piala Dunia 2018. Ini jadi rumah klub sepakbola Rostov yang berada di liga pertama Rusia. Arena bisa menampung 45.000 penonton.
Foto: picture-alliance/Sputnik/Ирина Белова
Kazan
Di ibukota Tatarstan ini, banyak kebudayaan dan agama menyatu dan hidup damai berdampingan. Itu bisa dilihat dari masjid dan gereja yang berdiri bersebelahan. Pemain sepak bola berprestasi tinggi, Rubin jadi kebanggaan kota di tepi sungai Volga ini.
Foto: Picture alliance/dpa/M. Bogodvid/Sputnik
Arena Kazan
Batu pertama pembangunan stadion ini diletakkan oleh Vladimir Putin. Arena mampu menampung 41.585 penonton.
Foto: Picture alliance/dpa/N. Alexandrov/AP
Arena Volgograd
Volgograd dulu bernama Stalingrad. Di atas bukitnya berdiri patung "Ibu Pertiwi". Stadion baru yang berdiri di tepi sungai Volga (kiri) mampu menampung 45.000 penonton.
Foto: picture-alliance/dpa
Stadion Nizhny Novgorod
Ini adalah salah satu stadion paling baru. Untuk Piala Dunia, stadion ini belum sepenuhnya selesai. Stadion berdiri di segitiga pertemuan sungai Volga dan Oka.
Foto: picture-alliance/AP Images
Stadion Kaliningrad
Kalininigrad adalah lokasi paling barat Piala Dunia 2018. Selama turnamen stadion ini akan punya tempat cukup bagi 35.000 orang, tapi setelahnya akan kembali dikurangi menjadi 25.000 tempat duduk.
Foto: picture-alliance/TASS/V. Nevar
Saransk
Simbol kota ini adalah Katedral Santo Theodor. Walaupun tampak seperti gereja ortodoks tua, gereja ini baru dibangun 13 tahun lalu. Katedral tua dirubuhkan 1930, dan yang baru didirikan tahun 2004.
Foto: picture-alliance/M. Becker
Arena Mordovia - Saransk
Arena ini belum selesai. Di awal Piala Dunia nanti, ia akan selesai dan bisa menampung 44.000 orang. Di akhir turnamen, stadion akan kembali diperkecil dan hanya akan menampung 28.000 penonton.
Foto: picture-alliance/TASS/S. Krasilnikov
Arena Cosmos - Samara
Stadion ini juga masih dalam tahap pembangunan. Awalnya akan didirikan di salah satu pulau di sungai Volga, tetapi di sana tidak ada jembatan. Akhirnya dipindahkan dan tanpa mempedulikan kepentingan penduduk di kawasan itu, stadion semakin diperbesar. awalnya hanya 27 hektar, sekarang menjadi 930.
Foto: picture-alliance/TASS/Y. Aleyev
Sochi
Karena jadi lokasi Olimpiade Musim Dingin, Sochi jadi terkenal di seluruh dunia. Daerah ini juga menarik bagi turis karena Formula 1. Setiap tahun empat juga orang datang ke Sochi. Presiden Vladimir Putin juga berlibur di sini.
Foto: Picture alliance/dpa/N. Zotina/Sputnik
Stadion Olimpia - Sochi
Stadion bisa menampung 41.220 orang. Awalnya stadion tertutup karena digunakan untuk Olimpiade Musim Dingin. Tetapi menurut peraturan FIFA, stadion tempat pertandingan Piala Dunia harus memiliki atap terbuka. Oleh sebab itu sebagian dari kubahnya kini terbuka. (Ed: ml/vlz)
Foto: Picture alliance/dpa/A. Lebevev/AP
18 foto1 | 18
Karena kereta sangat bising, sebagian besar orang Rusia menatap telefon seluler. Apalagi di Metro ada wifi. Tapi hati-hati, sistem wifi yang digunakan tidak terlindungi sama sekali.
3. Paspor selalu dibawa
Uni Sovyet sudah mati. Tapi "kecintaan" akan dokumen terus hidup. Jadi lebih baik selalu membawa paspor. Apalagi kalau meninggalkan hotel. Polisi bisa menanyakannya di Metro, di jalanan atau di stadion. Jika tidak membawanya, mungkin harus ikut ke kantor polisi. Selama turnamen Piala Dunia, polisi akan memeriksa lebih ketat. Mereka tidak mau berdiskusi.
4. Hindari jajanan di jalanan
Bersorak bersama, melambaikan bendera, berpelukan, dan bersuit serta meniup terompet perlu energi banyak dan membuat orang lapar. Di Rusia juga begitu. Tapi jika Anda rentan sakit perut, sebaiknya jangan makan makanan jajanan di jalanan. Makan di restoran lebih baik. Banyak yang bagus, dan jika dibandingkan, tidak mahal.
Minuman spesial di Rusia adalah Kwass. Dibuat dari fermentasi roti. Sangat menyegarkan. Minuman berwarna oranye-coklat ini kerap dijajakan di depan stadion atau di pojokan jalan. Ini layak dicoba!
Gawang Sepakbola di Desa-Desa Rusia
Di setiap kota dan hampir setiap desa Rusia, ada lapangan sepakbola, tapi seringnya terbengkalai. Inilah foto perjalanan dari desa ke desa dengan tema "Gawang Sepakbola di Rusia", jauh dari hiruk pikuk Piala Dunia 2018.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Dipenuhi jerami
Siapa yang berhasil membobol gawang ini, pasti punya tehnik tendangan yang hebat. Gawang di desa Arkhonskaja ini beralih fungsi dan disiapkan untuk sebuah pesta rakyat.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Tempat bermain
Anak-anak di Arkhonskaja senang bermain-main di gawang sepakbola, sekalipun tanpa bola. Mungkin memang lebih menyenangkan ketimbang mengejar-ngejar bola di lapangan.
Foto: Reuters/E. Korniyenko
60 jam kemudian..
... atau sekitar 4700 kilometer dari Arkhonskaja terletak desa Tjulkovo. Desa di Republik Krasnojarsk ini terdiri dari dua baris rumah di jalan utama yang panjangnya dua kilometer. Di sini juga ada lapangan sepakbola.
Foto: Reuters/I. Naymushin
Stadion dari jerami
Stadion di Krasnoje, sebuah desa dekat kota metropolitan St. Petersburg. Yang unik dari stadion ini adalah, semuanya terbuat dari jerami. Dan menurut pengelolanya, dijamin "bebas korupsi".
Foto: Reuters/E. Korniyenko
Lapangan rumput
Lapangan sepakbola di kota Sewastopol, Crimea, yang dulu bagian dari Ukraine tetapi sekarang sudah menjadi bagian dari Rusia. Terlepas dari kekalutan politik di kawasan ini, orang tetap bermain sepakbola.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Bersepeda mengelilingi gawang
Anak di desa Jewpatorija di Crimea ini lebih senang bermain sepeda daripada sepakbola. Jadi dia tidak menggiring bola menuju gawang, melainkan mengitari gawang dengan sepedanya.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Kambing merumput di gawang
Kambing-kambing ini mungkin bisa menyundul bola ke gawang jika dilatih. Tetapi mereka lebih senang merumput di sekitar gawang.
Foto: Reuters/P. Rebrov
Pesta Akbar di Moskow
Siapa yang akan menjadi pemenang Piala Dunia 2018 akan ditentukan di Moskow dalam nomor final, tanggal 25 Juli 2018. Tim dari 32 negara akan bertarung memperebutkan piala bergengsi ini. (Teks: Jeannette Cwienk/hp/ap)
Foto: Reuters/M. Shemetov
8 foto1 | 8
5. Toko kecil menawarkan berbagai dagangan
Di toko-toko kecil yang berjejer di terowongan atau stasiun kereta, turis kerap punya pengalaman bagus. Di sana orang bisa membeli payung, kaos kaki, boneka tanda mata khas Rusia, rambut palsu atau ponsel pintar.
6. Konsumen bukan "raja"
Ide yang berasal dari Inggris, bahwa "konsumen selalu benar" belum pernah berfungsi di rusia. Bahkan sebaliknya. Konsumen, apalagi dari negara lain, mengganggu "mood" pedagang, pegawai restoran dan pramugari. Di Rusia, perusahaan bisa membuat pesawat hebat, juga komputer, atau mesin pemotong titanium. Tapi bisnis tetap tidak jalan, karena layanan tidak ada.
Atau contoh bagi turis: Mereka bisa masak makanan lezat, tapi pelayan sudah membenahi meja sebelum tamu selesai makan. Orientasi pada kepentingan konsumen masih harus dipelajari. Setelah ambruknya Uni Sovyet, orang Rusia tidak punya waktu untuk menyesuaikan diri dengan struktur ekonomi pasar. Sebagai turis sebaiknya ingat hal ini agar tidak kecewa. Sebaliknya jika menerima tamu di Rumah, orang Rusia sangat ramah.
7. Jangan ikut adu minum vodka
"Kegilaan" orang Rusia dalam soal minum alkohol sudah digambarkan di karya sastra seperti "War and Peace" hasil pena Tolstoj. Saat pesta, minuman beralkohol banyak dikonsumsi tapi "dengan budaya tersendiri". Artinya: saat bersulang, ada kalimat-kalimat yang harus diucapkan, dan urutannya tertentu. Selain itu, makanan berkadar lemak tinggi juga ditawarkan.
Penulis: Miodrag Soric (ml/ap)
Yang Baru dari Piala Dunia 2018
Wasit video, Achilles Si Kucing dan Zabivaka. Itu adalah beberapa hal baru yang akan disajikan Piala Dunia 2018. Ada apa lagi? Simak galeri foto yang DW susun untuk Anda.
Foto: picture-alliance/dpa/BELGA/Dirk Waem
VAR: Video yang membantu wasit dan dokter
Maret lalu FIFA mengizinkan penggunaan Video Assistant Referee (VAR) pada piala dunia. Ajang di Rusia menjadi pertama kalinya VAR digunakan dalam pertandingan skala internasional. VAR membantu wasit memutuskan hal sulit terkait gol, penalti atau kartu merah. VAR juga bermanfaat untuk tim dokter, yang bisa mengecek kamera VAR untuk mengetahui penyebab cedera seorang pemain.
Foto: Getty Images/AFP/C. Stache
Anti rasisme dan diskriminasi
Pemain kulit hitam sering kali menjadi korban ulah penonton yang rasis. FIFA telah melatih wasit Piala Dunia 2018 untuk lebih peka terhadap tindakan rasisme di lapangan. Wasit juga akan dibantu oleh pengamat anti diskriminasi. Wasit berhak untuk memberhentikan pertandingan dan mengumumkan apa yang terjadi. Jika tindakan rasisme berlanjut, wasit akan menangguhkan pertandingan.
Foto: picture-alliance / dpa
Boleh empat kali ganti pemain
Piala Dunia 2018 menerapkan peraturan baru terkait jumlah pergantian pemain di babak perpanjangan waktu. Tim yang harus berlaga setelah waktu normal 2 x 45 menit boleh mengganti pemain empat kali. Perhelatan di Rusia menjadi Piala Dunia pertama dimana keputusan ini diimplementasikan. Hal ini dianggap sangat positif terutama terkait kesehatan para pesepakbola.
Foto: picture-alliance/dpa
Tiketnya lebih mahal
Harga satu tiket pertandingan berkisar antara 85 hingga 892 Euro (sekitar 1,3 juta hingga 14 juta rupiah). Jumlah ini lebih tinggi dibanding harga tiket Piala Dunia 2014, yang berkisar antara 69 dan 730 Euro (1,1 juta dan 11 juta rupiah). Meskipun begitu, hal ini nampaknya bukan masalah bagi fans sepak bola. Di fase pertama penjualan tiket, lebih dari 700 ribu lembar tiket sudah terjual.
Foto: picture-alliance/dpa/D. Lovetsky
Hadiahnya naik
Pemenang di final Piala Dunia 2018 akan mendapatkan hadiah uang sebesar 30,6 juta Euro (sekitar 460 milyar rupiah). Sementara yang kalah mendapat 22,5 juta Euro sebagai “hadiah hiburan”. Tim yang lolos fase grup mendapat 8,5 juta Euro. Secara keseluruhan, hadiah uang di Piala Dunia 2018 naik 12 persen dibandingkan 2014.
Foto: picture-alliance/dpa/A. Gebert
Achilles Si Kucing
Masih ingat dengan Paul Si Gurita yang memprediksi banyak pertandingan di Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010 dengan tepat? Paul punya penerus di Piala Dunia 2018, yakni Achilles Si Kucing. Di ajang Piala Konfederasi tahun lalu, si kucing putih meramal hampir seluruh pertandingan dengan benar. Hanya satu kali ramalannya meleset. Mari kita tunggu ramalan Achilles untuk pertandingan di Rusia!
Foto: picture alliance/dpa/Sputnik/A. Galperin
Zabivaka: Maskot Piala Dunia 2018
Piala dunia memiliki maskot yang lucu dan unik di tiap perhelatannya. Mulai dari singa (2006), jeruk Spanyol (1982) hingga cabe jalapeños dengan kumis (1986). Maskot piala dunia di Rusia kali ini adalah serigala yang bernama Zabivaka.
Foto: picture-alliance/L. Perenyi
Bola sepak resmi
Telstar 18 dari Adidas menjadi bola resmi yang digunakan di Piala Dunia 2018. Bola ini memiliki chip yang memungkinkan orang 'berinteraksi' dengan bola. Diakses melalui ponsel pintar, Adidas Telstar menyajikan konten eksklusif, informasi atau tantangan terkait Piala Dunia 2018. Ed: na/vlz