Piala Dunia 2034, Pengamat: "Jangan Memaksa Jadi Tuan Rumah"
Rizki Akbar Putra
26 Juni 2019
Sepuluh negara di Asia Tenggara termasuk Indonesia ingin jadi tuan rumah Piala Dunia 2034. Mampukah negara-negara ASEAN ini gelar turnamen sepak bola terbesar sejagat ini? Apa saja yang harus dipersiapkan?
Iklan
Dalam forum ASEAN Summit ke-34 yang dihelat di Bangkok, Thailand, sepuluh negara di Asia Tenggara sampaikan keinginan untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Awalnya hanya Indonesia, Thailand, dan Vietnam yang menyatakan tertarik untuk menjadi tuan rumah bersama.
Namun tujuh negara lainnya yakni Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, dan Singapura kini ikut menyatakan keinginan serupa. Rencananya mereka akan mencalonkan diri menyelenggarakan Piala Dunia secara bersama-sama.
Piala Dunia digelar kali pertama di kawasan Asia pada 2002, saat itu Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah. Qatar menyusul akan menjadi tuan rumah pada 2022 mendatang.
Lantas bagaimana kesanggupan negara-negara di kawasan Asia Tenggara, terutama Indonesia, untuk menghelat turnamen sepak bola terbesar di dunia ini? Simak wawancara DW Indonesia dengan pengamat sepak bola, Yusuf Kurniawan, yang juga komentator sepak bola sekaligus Pemimpin Redaksi Harian TopSkor dan TopSkor.id. Selain itu dia juga menjabat sebagai Direktur Kompetisi Usia Muda Liga TopSkor U12, U13, U15, U16, dan U17.
Deutsche Welle : Dalam ASEAN Summit ke-34 yang dihelat di Bangkok, disebutkan bahwa sepuluh negara ASEAN termasuk Indonesia berencana mencalonkan diri sebagai tuan rumah piala dunia 2034. Apakah negara-negara ini siap?
Yusuf Kurniawan: ASEAN secara umum sebenarnya belum siap. Perspektif kita sekarang lihat dari infrastruktur, cuma saya tidak tahu kalau 10 tahun ke depan bagaimana. Tapi untuk Indonesia saja agak sulit, karena prioritas negara kita bukan pada olahraga, termasuk sepak bola sebagai olahraga terpopuler. Jangan mencari jalan pintas untuk tampil di Piala Dunia dengan memaksakan diri jadi tuan rumah. Sering sekali kita memaksakan lolos di acara tertentu dengan menjadi tuan rumah, seperti piala asia 2007. Seperti membohongi diri sendiri, kita belum siap, akhirnya jadi bulan-bulanan.
Kreativitas Fans Sepakbola di Piala Dunia 2018
Fans dari berbagai negara meramaikan Piala Dunia 2018 di Rusia dengan cara dan gayanya masing-masing. Dari Sombrero Mexiko sampai topi Viking. Inilah ulah kreatif mereka untuk mendukung timnasnya.
Foto: Reuters/S. Pivovarov
Jerman
Fans Jerman menggunakan warna bendera nasionalnya: hitam, merah dan emas. Sayangnya, dukungan mereka tidak cukup untuk menyelamatkan tim nasional Jerman dari kekalahan mengejutkan saat tampil perdana di Rusia. Jerman dikalahkan Meksiko 1:0.
Foto: Getty Images/AFP/P. Stollarz
Meksiko
Seorang fan Meksiko memakai kostum superhero yang dikombinasikan dengan sombrero, topi tradisionalnya. Sementara temannya memakai kostum gulat tradisional Meksiko Lucha Libre.
Foto: Reuters/K. Pfaffenbach
Islandia
Pria Islandia ini memakai helm Viking ketika mengompori timnasnya. Dan timnas Islandia tidak mengecewakannya. Secara mengejutkan Islandia menahan imbang tim favorit Argentina yang dikomandoi pemain kaki emas Lionel Messi 1-1. Hasil ini saja sudah bersejarah bagi negara pulau es itu.
Foto: Getty Images/AFP/Y. Cortez
Perancis
Seorang fan Perancis mengambil motif komik kartun terkenal Asterix dan mengenakan pakaian Obelix, salah satu figur utamanya. Perancis berhasil mengalahkan Australia 2-1 pada penampilan pertamanya.
Foto: Reuters/J. Silva
Mesir
Fans kesebelasan Mesir datang ke Rusia dengan motif Firaun. Mereka berharap, sang "Firaun Sepakbola" Mohamed Salah bisa lekas pulih dari cederanya dan mampu merintis jalan menuju putaran berikutnya. Tapi setelah kalah dua kali dalam babak penyisihan, peluang Mesir sudah sangat tipis.
Foto: Getty Images/AFP/M. Zmeyev
Nigeria
Seroang perempuan Nigerian memakai kostum hijau, warna Nigeria, dan menari hampir sepanjang pertandingan ketika tim nasionalnya berhadapan dengan Kroasia.
Foto: Getty Images/AFP/O. Kose
Peru
Fan dari Peru ini memakai kostum satria Inka. Peru untuk pertama kalinya kembali lagi ke ajang turnamen Piala Dunia sepakbola setelah 36 tahun.
Foto: Getty Images/AFP/F. Monteforte
Argentina
Seorang fan Argentina memegang figur Bunda Maria dari Lujan dengan foto sang "Dewa Sepakbola" Lionel Messi. Namun sang Dewa pun tidak mampu menolong timnas Argentina yang pada penampilan pertamanya di Rusia hanya mampu bermain seri 1-1 melawan Islandia.
Foto: Getty Images/AFP/A. Pagni
Brasil
Seorang fan Brasil memakai penghias kepala bulu dengan warna negaranya selama pertandingan Brasil melawan Swiss. Tim favorit Brasil yang sudah menjuarai Piala Dunia lima kali dipaksa berbagi poin dengan Swiss 1-1.
Foto: Reuters/S. Pivovarov
9 foto1 | 9
Meskipun nantinya ada opsi pencalonan sebagai tuan rumah bersama seperti Jepang-Korea Selatan tahun 2002?
Itu untuk terobosan Asia Tenggara sebagai satu kawasan ingin menunjukkan mereka punya harga diri, sah-sah saja. Apa prioritasnya? Ini prestasi atau mau mercusuar? Kalau kita latah cuma mau ikut-ikutan, sama seperti kita bangun infrastruktur saat PON di Riau, sekarang tengok ke sana, stadionnya jadi hutan belantara.
Apa saja Infrastruktur yang harus dipersiapkan sebuah negara jika ingin mencalonkan diri sebagai tuan rumah piala dunia?
Pertama tentu lapangan, lalu infrastruktur pendukung seperti rumah sakit, hotel, airport, tidak boleh lebih dari 100 km jaraknya dengan lapangan udara dan stadion. Kedua, transportasi publik. Karena menyangkut pariwisata, ada wartawan, ada juga para pendukung. Lalu ada masalah keamanan. Harus dipilih daerah-daerah yang bisa dikontrol oleh aparat keamanan, harus lihat indeks kriminalnya. Banyak aspek untuk Piala Dunia, kalau Asian Games sih kita sudah bisa. Piala Dunia itu pengamanan World Cup itu quality controlnya tinggi sekali.
Para Pelatih Kondang Yang Pernah Dipecat Bayern München
Carlo Ancelotti bukan pelatih kondang pertama yang dipecat klub sepakbola FC Bayern München. Ada sederet nama lain yang cukup terkenal di panggung sepakbola dunia.
Foto: Imago/Sven Simon/F. Hoermann
Carlo Ancelotti
Ancelotti bergabung dengan Bayern Juli 2016, setelah pelatih saat itu Pep Guardiola menyatakan tidak akan memperpanjang kontrak di München. Sesi yang lalu, pelatih asal Italia itu sukses membawa Bayern München menjuarai Liga Jerman. Tapi prestasi saat ini mengecewakan para manajer klub "FC Hollywood" itu. Setelah kalah telak 3-0 dari PSG minggu ini, Bayern München memecat Ancelotti.
Foto: Imago/Sven Simon/F. Hoermann
Louis van Gaal
Sebelum Ancelotti, pelatih Belanda Louis Van Gaal juga mengalami nasib sama. Padahal dia menyebut Bayern München sebagai "klub impian". Van Gaal berhasil memenangkan dua trofi di musim pertamanya, dan hanya kalah dari Jose Mourinho dengan Inter Milan di final Liga Champions. Musim kedua berjalan kurang mulus dan van Gaal pun dipecat bulan April setelah München turun dari posisi tiga besar.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Leonhardt
Jürgen Klinsmann
Setelah sukses membentuk timnas Jerman yang tampil prima dalam Piala Dunia 2006, Klinsmann ditunjuk jadi pelatih Bayern München. Ekspektasi saat itu sangat tinggi, karena metode revolusionernya yang diterapkan pada tim nasional. Apalagi Klinsmann adalah mantan penyerang FC Bayern München.Tapi dia tidak berhasil mendongkrak prestasi klub itu dan akhirnya dipecat April 2009.
Foto: imago/Team 2
Felix Magath
Setelah tampil mengesankan bersama Stuttgart, Magath secara resmi tampil sebagai pelatih Bayern München pada Juli 2004. Dua musim pertamanya, dia berhasil memboyong "double" dua kali berturut-turut ke München, menjuarai Bundesliga dan Piala Jerman sekaligus. Tapi pada musim 2006/2007, München tampil mengecewakan dan Magath pun dipecat.
Foto: picture-alliance/dpa/P. Powell
Otto Rehhagel
Otto Rehhagel ditunjuk sebagai pelatih Bayern pada Juli 1995. Dia membeli beberapa pemain top, antara lain Jürgen Klinsmann. Rehhagel berharap Bayern München dapat segera mendominasi liga Jerman Bundesliga. Namun itu tidak terjadi. Rehhagel bahkan tidak menyelesaikan musim pertamanya dan dipecat empat hari sebelum Bayern dijadwalkan turun di leg pertama final Piala UEFA.
Foto: picture-alliance/dpa
Giovanni Trapattoni
Setelah Franz Beckenbauer ditunjuk sebagai presiden klub Bayern München, Trapattoni mendapat kontrak tahun 1994. München berharap mantan pelatih Juventus itu bisa membawa sentuhan suksesnya ke stadion Olympia. Tapi Trapattoni mengakhiri musim tanpa satu piala pun dan langsung dipecat. Trappatoni sempat kembali ke München sebagai pelatih dan akhirnya memenangkan Bundesliga dan satu Piala Jerman.
Foto: AP
Branko Zebec
Zebec ditunjuk sebagai pelatih Bayern bulan Juli 1968. Dia berhasil memenangkan "double" di musim pertamanya, inilah "double" pertama dalam sejarah Bundesliga. Musim berikutnya kurang gemilang. München tersingkir dari Piala Eropa pada babak pertama. Zebec lalu mengumumkan bahwa dia tidak akan memperpanjang kontraknya, namun manajemen duluan memecatnya setelah tiga pertandingan tanpa kemenangan.
Foto: dpa
7 foto1 | 7
Kawasan Asia mana yang menurut Anda paling berpotensi untuk menghelat turnamen sepak bola empat tahunan ini?
Asia Timur: Jepang, Korea Selatan, Cina. Cina tidak cuma bicara, dia buktikan. Pembinaan sepak bolanya jauh lebih maju daripada Jepang, bahkan Korea. Terutama infrastruktur, itu sangat penting untuk jangka panjang. Mereka lakukan itu total. Saya lihat sendiri sih mereka banyak kompetisi usia muda, mereka kerahkan semua pemerintah daerah untuk bangun infrastruktur, seperti bangun 40 lapangan sintetis, belum lagi akademinya. Kalau di ASEAN bisa berpotensi asal ada komitmen, dipantau secara reguler kemajuannya. FIFA harus lebih ketat, setiap tahun ditinjau ulang. Kalau tidak kita repot.
Bagaimana dengan Asia Tenggara?
Yang paling prospek? Ya seperti tuan rumah Piala Asia 2007 (Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam).
Island dan Mimpi Sepak Bola
Islandia menjadi negara terkecil yang berhasil memastikan diri maju ke putaran final Piala Dunia. Berikut langkah negara Tanah Es tersebut hingga akhirnya memasuki pentas dunia sepak bola.
Foto: picture-alliance/dpa/F. Gambarini
Bintang Baru Bersinar
Suara gempar akibat selebarasi yang dinamai 'Viking Cry' pertama kali terdengar saat Islandia unggul atas Inggris di Piala Euro 2016. Tepukan kemenangan itu kembali bergemuruh ketika Islandia menang atas Kosovo, Selasa (10/10). Manajer Kosovo, Albert Bunjaki memuji Islandia. "Contoh bagus bagi negara-negara kecil seperti kami yang di masa depan bermimpi memiliki tim hebat dan terorganisir baik."
Foto: Getty Images/A. Livesey
Bangsa Viking yang Mini
Negara Islandia memang sangat kecil, baik dari segi luas maupun jumlah penduduk. Luas negara Tanah Es itu hanya 102.775 kilometer persegi. Jumlah warga negara yang identik dengan sosok Viking tersebut juga sangat sedikit, hanya sekitar 335.000 orang. Ini ibaratnya, jumlah penduduk di Sukabumi, Jawa Barat atau kota Kendari di Sulawesi Tenggara.
Foto: picture-alliance/Back Page Images
Lumbung Pesepak Bola
Meski berpenduduk sedikit, jumlah pesepakbola yang terdaftar ada sekitar 22.100 orang. Angka ini termasuk banyak dengan rasio perbandingan sebesar 7,4%. Bandingkan dengan Indonesia, yang berpopulasi 261 juta hanya memiliki 67.000 pesepakbola.
Foto: Getty Images/AFP/STR
Menanti Es Mencair
Dari 25 pemain yang bertanding melawan Kosovo, Selasa (10/10), tidak ada satu pun pemain liga lokal. Urvalsdeild alias Liga Utama Islandia bukanlah tempat yang tepat untuk karier pesepakbola. Liga ini hanya berlangsung singkat, dimulai bulan Mei dan berakhir bulan September. Cuaca di Islandia pada musim dingin terlampau ekstrim untuk berlatih. Suhu terendah bisa mencapai -39 Celcius.
Foto: Getty Images/AFP/L. Venance
Demi Bermain Sepanjang Tahun
Federasi Sepakbola Islandia (KSI) sebenarnya telah mencari solusi untuk mengatasi minimnya jadwal latihan. Mulai tahun 2002, lapangan sepak bola 'in-door' pun dibangun di seluruh penjuru negeri. Saat ini ada enam lapangan dalam ruangan, 20 lapangan buatan dan 130 lapangan mini. Kini selain bola tangan, sepak bola jadi olahraga nomor satu bangsa Islandia yang bisa dimainkan sepanjang tahun.
Foto: picture-alliance/dpa/B. Fahy
Bertabur Bintang
Terbatasnya durasi kompetisi di dalam negeri, mendorong mayoritas pemain timnas Islandia untuk mengasah kemampuan di liga besar Eropa. Figur utama timnas Islandia, Aron Gunnarsson turut memperkuat Cardiff City, Wales. Aron menjadi kapten timnas sejak tahun 2012, ketika berusia 23 tahun. Di bawah kepemimpinannya, Islandia lolos ke babak 'play-off' kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya...
Foto: picture-alliance/AP/B. Gunnarsson
Jagoan Tendangan Bebas
... Pemain paling mahal di skuat Islandia, adalah Gylfi Sigurdsson. Pencetak gol saat melawan Kosovo Senin (09/10) mendapat bayaran sebesar 4,2 miliar Rupiah per bulan. Saat ini, ia bermain sebagai gelandang Everton, setelah sebelumnya bergabung bersama Liga Premier Inggris, Swansea City. Pemain yang unggul lewat tendangan jarak jauh ini juga pernah memperkuat klub Hoffenheim, Jerman...
Foto: picture-alliance/AP/B. Gunnarsson
Putra Pesepak Bola
... Eidur Gudjohnsen adalah pemain paling senior di Islandia. Pria berusia 37 tahun itu satu-satunya pemain Islandia yang pernah memperkuat dua tim elite dunia, yakni Chelsea dan Barcelona. Putra Arnór Guðjohnsen, mantan pesepakbola profesional Islandia itu memulai debut internasional untuk Islandia menggantikan ayahnya tahun 1996. Eidur juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di Islandia.
Foto: AP
Dokter Gigi
Bila pemain bola merantau ibarat leluhurnya, bangsa Viking ke klub di Eropa, maka pelatih bola biasanya menetap di dalam negeri. Pelatih Heimir Hallgrímsson bekerja paruh waktu sebagai dokter gigi di luar musim bola. Ia berperan penting memotivasi timnas Islandia. Pada suatu konfrensi pers tak segan-segan ia memuji kapten tim, Aron Gunnarsson sebagai pemain hebat layaknya Pele dan Maradona.
Foto: picture-alliance/dpa/T. Bozoglu
Sang Sutradara
Selain menjadi kiper timnas Islandia, Hannes Halldorsson juga berprofesi sebagai sutradara film. Namanya dikenal lewat sinetron Atvinnumennirnir Okkar atau "Putra Kita". Ia mengaku hanya membuat film komersial yang dapat selesai dalam waktu singkat, agar tetap bisa berlatih sepak bola. Hannes pernah juga menjadi produser video musik yang mewakili Islandia di Eurovision Song Contest tahun 2012.
Foto: picture alliance/dpa/V. Pesnya
Timnas Perempuan
Timnas wanita Islandia juga tak kalah bersinar. Dibandingkan timnas pria, mereka malah telah masuk kualifikasi Kejuaraan Eropa untuk pertama kalinya tahun 2009. Pada Swedia 2013, mereka berhasil mencapai babak perempat-final. Pada Maret 2017, mereka telah menempati ranking 18 dalam Peringkat FIFA.
Foto: Reuters/J. Sibley
Pemain Ke-12
Suporter Islandia dijuluki sebagai Tolfan atau dalam bahasa Inggris: 'The Twelve'. Mereka adalah pemain ke-12 di setiap pertandingan sepak bola Islandia. Kelompok suporter ini diciptakan beberapa orang Islandia pada tahun 2007. Saat itu, mereka menganggap perlu membentuk Tolfan untuk memberikan dukungan kepada Timnas Islandia. (Ed: ts/yf)
Foto: picture-alliance/dpa/E. Arnason
12 foto1 | 12
Kota mana di Indonesia yang paling siap menjadi tuan rumah?
Jakarta yang paling siap, karena ibu kota. Semua sarana tersedia di sini, pusat pemerintahan akomodasi, bandar udara, rumah sakit. Palembang belum.
Bila ini berhasil digelar di Asia Tenggara, bahkan di Indonesia, bagaimana tingkat antusiasme para pecinta sepak bola akan keputusan ini?
Pasti tinggi, kita populasi paling besar di Asia Tenggara sebagai penggemar sepak bola. Di Asia itu Cina dan ASEAN yang paling banyak pendukung sepak bolanya. Kalau Cina karena jumlah penduduknya besar sekali, itu dia mengapa banyak siaran-siara bola di Eropa disesuaikan jamnya dengan Asia supaya dia bisa dapat pasar Asia. Sudah pastilah nanti untuk Piala Dunia luar biasa (ramai) sekali itu, keuntungan komersialnya untuk FIFA. Banyak aspek mereka bisa ambil.
Sejarah Unik Sepakbola Dalam Kartun
Tidak lama lagi, kejuaraan akbar Piala Dunia 2018 akan dimulai di Rusia. Karikaturis Argentina German Aczel menceritakan sejarah unik sepakbola dalam bukunya "World Cup 1930-2018" dengan penuh humor.
Foto: Aczel / Edel Books
Pertama di Uruguay...
Kejuaraan Piala Dunia pertama kali digelar tahun 1930 di Uruguay. Kebaynakan pesertanya berasal dari Amerika. Hanya ada 4 tim dari Eropa, yang datang dengan kapal laut. Di final, Uruguay berhasil mengalahkan musuh bebuyutan Argentina 4:2. Dalam gambar kapten kesebelasan Uruguay dan Argentina, José Nasazzi (kiri) dan Manuel Ferreira (kanan) memasuki lapangan bersama timnya.
Foto: Aczel/Edel Books
Keajaiban di Bern
Piala Dunia pertama pasca Perang Duunia II digelar di Swiss. Favorit saat itu adalah Hungaria, dengan bintanya Ferenc Puskas. Jerman kalah 3:8 dari Ukraina di babak penyisihan. Di final, kedua kesebelasan kembali bertemu dan Jerman berhasil menang 3:2 dan untuk pertama kalinya memboyong Piala Dunia. Bintang Jerman saat itu adalah Fritz Walter (kiri) dan pelatih Sepp Herberger (kanan).
Foto: Aczel/Edel Books
Baru menang satu kali
Inggris disebut-sebut sebagai negara asal sepakbola, namun baru satu kali merebut Piala Dunia, yaitu tahun 1966. Sebagai tuan rumah, Inggris berhasil mengalahkan Jerman 4:2 di final di stadion Wembley. Keabsahan gol Bobby Moore (dalam gambar dengan piala) pada menit ke 101 sampai sekarang masih sering diperdebatkan.
Foto: Aczel/Edel Books
Dominasi Pelé dan kesebelasan Brasil
Tahun 1970 Brasil tampil sebagai juara untuk ketiga kalinya. Bintang utamanya Pelé (Bild) di kemudian hari disebut-sebut sebagai Pesepakbola abad 20. Di final, Brasil mengalahkan Italia 4:1. Dalam enam kali penampilan, Brasil mencetak 19 gol. Jerman menempati posisi tiga setelah mengalahkan Uruguay 1:0.
Foto: Aczel/Edel Books
Gol "tangan tuhan"
Bintang Piala Dunia 1986 di Meksiko adalah Diego Maradona dari Argentina. Berkat permainan cerdasnya, Argentina muncul sebagai juara dunia untuk kedua kalinya. Maradona menciptakan banyak gol-gol indah. Namun ketika melawan Inggris, dia membuat gol dengan bantuan tangan, tanpa terlihat oleh wasit. Maradona kemudian menyebut golnya sebagai gol "tangan tuhan".
Foto: Aczel/Edel Books
Kemarahan Zinedine Zidane
Tahun 2006 Jerman menjadi tuan rumah Piala Dunia, namun tidak berhasil mencapai final. Dalam nomor final Italia melawan Perancis, Zinedine Zidane jadi figur tragis. Bintang Perancis itu "menanduk" pemain Italia Materazzi dan dikeluarkan dari lapangan. Italia berhasil menang dalam adu penalti. Zidane lalu diri dari sepakbola internasional.
Foto: Aczel/Edel Books
Tiki-taka berjaya
Kesebelasan Spanyol mendominasi Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan dengan permainan bola pendek "tiki-taka". Tim Spanyol mengalahkan Belanda di final 1:0 dan untuk pertamalinya berhasil memboyong Piala Dunia. Jerman menang 3:2 atas Uruguay dan menjadi juara tiga.
Foto: Aczel/Edel Books
Raja gocek dari Argentina
Piala Dunia 2014 di Brasil adalah ajang sang raja gocek Lionel Messi dari Argentina, yang berhasil membawa timnya maju sampai ke final. Lawannya di final adalah Jerman, yang berhasil mengalahkan tuan rumah secara sensasional 7:1 dan menjadi mimpi buruk bagi seluruh Brasil.
Foto: Aczel / Edel Books
Bintang ke-4
Berhadapan dengan Argentina di final Piala Dunia 2014 di stadion Maracana, Rio de Janeiro, pertandingan berjalan seru dan seimbang sampai masa perpanjangan. Akhirnya Mario Götze berhasil membobol gawang Argentina dan Jerman menang 1:0. Inilah kemenangan Jerman yang ke-4, ditunjukkan dengan empat bintang di baju seragam terbaru tim nasional.
Foto: Aczel / Edel Books
Sang karikaturis
Seniman Argentina Germán Aczel memulai karirnya di Buenos Aires. Dia awalnya bekerja untuk majalah olahraga "El Gráfico". Ketika berusia 26 tahun, dia pindah ke Jerman. Sekarang dia tinggal di kota München. Saat ini dia bekerja sebagai ilustrator untuk majalah olahraga FourFourTwo. (Teks: Shahram Ahadi/hp/ap )
Foto: Aczel/Edel Books
10 foto1 | 10
Apa saja rekomendasi yang bisa Anda sampaikan jika kita benar-benar serius ingin mencalonkan diri sebagai tuan rumah piala dunia?
Pertama aspek fisik, stadion seperti GBK. Saya dengar ada stadion baru dibangun oleh gubernur, kalau benar jadi oke lah. Misal dari 10 negara ASEAN kita dapat satu grup saja, bisalah kita (jadi tuan rumah). Bagaimana infrastruktur itu terkoneksi atau terintegrasi dengan transportasinya. Kalau di Eropa setiap stadion itu punya terminal sendiri, MRT sendiri, jadi langsung terkoneksi dengan pusat kota, penginapan, dan bandara. Aspek sepak bola kita harus siapkan generasi untuk 2034. Harus serius, karena yang main nanti bukan orang-orang yang sekarang. Pembinaan usia muda harus diperhatikan, pemerintah tidak bisa lepas tangan, pemerintah daerah harus buat lapangan yang representatif untuk usia muda. Jangan prioritas untuk komersil. Bagaimana pun lapangan yang bagus akan menghasilkan atlet yang bagus berkualitas. Kepelatihan, pelatih kita yang punya lisensi A pro cuma segelintir. Karena kualitas pelatih yang bagus akan menghasilkan pemain yang bagus. Pemain banyak tapi pelatih tidak berkualitas sama saja bohong. Pekerjaan rumahnya banyak sekali.
Optimis bahwa pekerjaan rumah tersebut bisa selesai dalam waktu 15 tahun mendatang?
Kalau kita menganggap bahwa olahraga ini bisa mengangkat harkat dan martabat negara, bukan lagi sebagai rekreasi, tentu bisa. Harus jadi perhatian nasional, tapi aku pesimis karena DPR tidak melihat olahraga sebagai alat pembentuk karakter bangsa. Hampir semua APBN kita untuk pendidikan, cuma berapa persen untuk olahraga. Tolong jangan mimpi dulu sekarang, sebelum ada perubahan cara berpikir.
Wawancara untuk DW dilakukan oleh Rizki Akbar Putra dan telah diedit sesuai konteks.
ae/hp
Ritual Aneh dan Unik di Laga Sepakbola
Menginjak lapangan lebih dulu dengan kaki kanan, tidak menembak ke gawang selama pemasanan. Ada saja ritual para bintang sepakbola menjelang setiap pertandingan penting. Ini hanya beberapa dari ritual itu.
Foto: Getty Images/K.Sahib
Cristiano Ronaldo: Gudangnya ritual
Bintang penyerang Portugal ini punya banyak ritual. Dalam bis timnya Real Madrid, dia selalu duduk di barisan belakang. Di dalam pesawat, dia duduk di baris depan. Di lapangan sepakbola, dia selalu melangkah ke lapangan dengan kaki kanan lebih dulu. Dan setiap masa jeda, dia manfaatkan untuk membereskan rambutnya. Dia lima kali mendapat penghargaan sepakbola Ballon D'Or.
Foto: Getty Images/K.Sahib
Neymar: Ritual doa sebelum bertanding
Bintang Brasil Neymar juga punya ritual khusus. Sebelum setiap pertandingan, dia akan berdoa bersama ayahnya. Lalu ketika melangkah ke lapangan, harus kaki kanan lebih dulu. Dia juga akan menyentuh rumput dengan tangannya dan mengucapkan doa khusus.
Kiper andalan Jerman Manuel Neuer, yang pernah terpilih sebagai kiper terbaik dunia selama empat tahun berturut-turut (2013-2016), juga melakukan ritual sebelum pertandingan dimulai. Dia selalu akan menyentuh kedua tiang gawang dengan tangannya. Lalu setelah masa jeda dan kembali ke lapangan, Neuer akan melakukannya lagi.
Foto: Getty Images/Bongarts/A. Hassenstein
Gary Lineker: Tidak mengarah ke gawang
Dia sekarang menjadi pengamat dan komentator olahraga untuk stasiun siaran Inggris, BBC. Pada tahun 1980an, Gary Lineker dianggap sebagai penyerang terbaik Inggris. Uniknya, ketika melakukan pemanasan di lapangan sebelum pertandingan, dia tidak pernah menendang bola ke arah gawang. Alasannya, dia tidak mau membuang-buang peluang menembak ke arah gawang.
Foto: AP
Eric Cantona: Tidak sebelum berendam dulu
Dokter cenderung memperingatkan para atlet agar tidak berkunjung ke sauna atau mandi air panas sebelum pertandingan, karena panas yang tinggi tidak baik untuk atlet papan atas. Tapi pesepakbola Perancis Eric Cantona tidak peduli dengan peringatan itu. Setiap akan bertanding, dia pasti berendam air panas tepat pukul 8 pagi.
Foto: picture-alliance
Real Madrid: Berawal dari khasiat bawang putih
Real Madrid adalah klub sepakbola tersukses di dunia. Selama bertahun-tahun, klub Spanyol ini menjuarai berbagai turnamen terpenting. Madrid adalah klub sepakbola pertama, yang berhasil menjuarai turnamen bergengsi Champions League tiga kali berturut-turut. Di masa awalnya pada tahun 1912, klub ini perlu bantuan magis, yaitu sesajen di tengah lapangan yang terdiri dari bawang putih dan cengkeh.
Foto: Reuters/K. Pfaffenbach
Jogi Löw: Percaya warna biru
Pelatih Jerman Jogi Löw juga percaya jimat keberuntungan. Selama bertahun-tahun, dia selalu memakai sweater atau kemeja warna biru dalam pertandingan-pertandingan penting. Selama Piala Dunia 2010, toko pakaian di Jerman lalu menjual sweater biru yang segera laku keras. Sweater biru yang dipakai Löw waktu itu sekarang disumbangkan ke Museum Sepakbola di Jerman. (Teks: Suzanne Cords/hp/yf)